“Ya Allah, Gusti ... benar juga kata istrimu Za, jangan-jangan kamu, astagfirullah jangan sampai ini terjadi padamu, Reza. Kamu harus segera periksakan kesuburanmu, Za. Kamu pasti punya banyak kenalan dokter, ‘kan? Kamu konsultasikan masalahmu dengan segera, Za!”Mama langsung bereaksi sangat kaget saat aku berkata yang mengarahkan kalau Reza yang bermasalah. Mama sampai memegang perut Reza dan memandangnya khawatir.Reza yang merasa tersudutkan, matanya melotot kearahku dengan meminta pembelaan. Aku yang melihat dia merasa tidak nyaman, malah membalasnya dengan senyum manis dan sesantai mungkin.“Ma, Reza tidak apa-apa, kok. Ini masalah waktu saja, nanti akan ada saatnya, Mama mendapatkan cucu lagi,” ujar Reza melihatku dan Mama bergantian.“Mama takut, Za. Apa benar kalian baik-baik saja, atau kamu lemah kali, Za.” Mendengar perkataan Mama, aku hampir saja terbahak. Segera aku menutup mulut yang sudah penuh dengan cemilan yang disuguhkan Mama.“Ya enggak, Ma. Mama ngaco, nih, udah a
Baca selengkapnya