“Bangun,Nis ... Nisa!” Kugoyang-goyangkan tubuh Nisa,tapi dia masih diam saja.“Ya Allah,Nis ... kenapa kamu bisa seperti ini? Kenapa kamu tak bilang jika sedang sakit,” ucapku lirih.Aku menoleh, tapi Mas Bayu belum juga naik ke atas.apa sih yang ia lakukan hingga lama sekali. “Mas Bayu!Mas!” teriakku lagi.Perlahan terdengar suara langkah kaki kian mendekat,aku yakin Mas Bayu akan naik ke atas.“Ya Allah,Nin ... Nisa kenapa?” tanyanya lalu berjalan mendekat.“Diangkat dulu,Mas.” Mas Bayu mengangguk lalu membopong tubuh Nisa dan merebahkan di atas ranjang.“Nisa kenapa,Nin?” tanyanya lagi.“Aku tidak tahu,Mas, saat naik Nisa sudah seperti tadi.” Aku mendekat ke arah meja rias, kucari minyak kayu putih. Namun nihil,tak ada benda yang kubutuhkan untuk membangunkan Nisa yang masih pingsan. Kupindai setiap sudut ruangan,berharap menemukan kota obat. “Minyak kayu putih di mana,sih,Mas?” “Sebentar,aku carikan.”Mas Bayu membuka laci yang ada di meja rias dan nakas,tapi benda kecil itu
Terakhir Diperbarui : 2022-09-04 Baca selengkapnya