"Mereka satu darah dari tuan besar."Vio terkejut, menutup mulutnya secara reflek."Aku pikir jarak usia mereka tidak jauh.""Benar hanya dua taun."Vio makin terkejut, netra nya membulat bersamaan dengan mulutnya yang membuka. Vio menutup mulutnya tak percaya."Tuan Bastian langsung pindah kemari begitu keluarga baru itu masuk ke rumah lama. Sampai sekarang. Hanya sesekali saja tuan kembali, itupun hanya untuk jamuan dan makan malam." lirih Bibi Ana prihatin."sejak itu pula, tuan tidak pernah tersenyum. Karena itu, saya sangat senang sekali nyonya datang."ucap Bibi Ana yang terlihat sangat bersyukur."Nyonya membawa wajah tersendiri buat tuan Zander."Malam itu Bibi Ana menceritakan semuanya, bahkan tentang perselingkuhan ayah Bastian dengan mama Anggie, ibunya Nino. Hingga kini semua menjadi seperti ini.Vio menatap ribuan bintang dilangit malam itu, pandangan matanya masih terasa sendu.###
Read more