Jiu Long manggut. "Aku sudah lama kangen dan rindu bertemu Eyang, hari ini Tetua sudah mau memperlihatkan diri, cucumu sangat berbahagia, mati pun cucumu ini rela.""Jiu Long, putra Jiu Biao, cucu murid Sun Zuolin , murid Yu Jin, kamu bocah nakal. Buat apa kamu mati, kalau kamu mati banyak perempuan yang nangis," katanya sambil tersenyum Kakek itu melanjutkan. "Hwang Mi Hee cucu Wang Xun itu dan gadis dari Hirnalaya itu, juga si cantik Gwangsin, semua perempuan itu akan menangis. Kamu memang bocah nakal! Aku muncul di depanmu ini tidak untuk menghukum kamu, apalagi hanya soal-soal sepele itu."Jiu Long terkesiap. Ia heran Sepuh bisa mengetahui semua kisahnya. "Ampun Eyang, aku memang bersalah, ampuni aku.""Lho, salah apa. Eyangmu ini waktu masih muda dulu lebih nakal, jumlah istri dan selirku tidak bisa kuhitung, sangat banyak," katanya dengan mimik jenaka, menggoda.Ada keramahan dan keakraban dalam suara Sepuh Sun Jian membuat Jiu Long berani menatap m
Read more