Share

JILID 315 | Menaklukkan Angin

Jiu Long diam, ragu-ragu. Ia tak tahu ke mana tujuan pertanyaan Sepuh. Namun ia menjawab jujur. "Tadinya sangat mencintai, sekarang semakin lama semakin aku mulai bisa melupakan."

"Bagus, cucuku. Semua itu, cinta, dendam adalah bagian dari hidup. Berlatih silat juga bagian dari hidup. Semua itu bisa mempermudah hidup tetapi bisa juga mempersulit hidup kita. Hidup ini perbudakan. Kita menjadi budak, diperbudak berbagai macam keinginan. Kamu lihat awan, dia bergerak mengikuti angin. Lihat angin yang begitu merdeka, bergerak semaunya. Dan hebatnya lagi dia berganti-ganti arah sesuka dia. Di dunia tak ada suatu kekuatan pun yang bisa menghentikan pergerakan angin. Coba pikirkan seandainya kamu bisa menaklukkan angin, atau paling tidak meniru persis sifat dan kelakuan si angin itu, pasti hebat ya?"

Jiu Long merenung, pikiran menerawang mengikuti ajaran Eyang. "Cucuku, jadilah seperti angin Bajra, dia bisa semilir Sirir membuat orang ngantuk dan nyaman, tetapi pada saat yang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status