Home / Pendekar / Legenda Pendekar Pedang Liu Shin / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Legenda Pendekar Pedang Liu Shin: Chapter 61 - Chapter 70

244 Chapters

Suku Awan Petir

Pemimpin itu kemudian menyuruh bawahannya melepaskan Liu Shin."Anak muda, darimana Kamu berasal?" tanya Pemimpin itu. Dia kemudian mempersilahkan Liu Shin untuk duduk di depannya."Kamu bisa memanggilku Sie Gong," lanjutnya memperkenalkan diri."Aku dari Kota Naga Langit," balas Liu Shin."Aku baru pernah mendengarnya, Kota macam itu?" tanya Sie Gong."Salah satu Kota di Kerajaan Senwu." balas Liu Shin."Kerajaan Shang?" Sie Gong mengerutkan keningnya."Jangan bertele-tele, Dunia apa yang Kamu tinggali?""Apa maksud Senior? tentu sama seperti dunia tempat keberadaan Kita sekarang," balas Liu Shin."Duduklah! Coba ceritakan tentang dunia di luar tempat ini? Sudah puluhan ribu tahun Kami tidak dapat keluar dari sini. Begitupun dari luar, tidak ada yang pernah masuk ke tempat ini." terang Sie Gong.Liu Shin tanpa banyak menolak kemudian mulai menceritakan sedikit tentang dunia tempatnya tinggal yang Dia ketahui.Setelah mendapatkan penjelasan dari Liu Shin, Sie Gong mulai menyadari bahw
Read more

Tugu Penyegel

"Bagaimana Tuan bisa menerobos empat susunan lapisan segel formasi? Di lihat dari pengamatanku, Tuan memiliki tubuh spesial sehingga dapat masuk ke tempat ini," balas Sie Gong."Apa Kamu tahu tentang tubuh spesialku?" tanya Liu Shin."Aku sedikit tahu tentang beberapa tubuh spesial yang kebal terhadap beberapa segel formasi, racun atau apapun, mungkin hal itu membuat Tuan dapat masuk ke dalam tempat ini," jawab Sie Gong."Jika dugaanku benar, dengan tubuh spesial itu pula Tuan dapat dengan mudah keluar dari tempat ini, tetapi Suku Awan Petir juga perlu keluar dari tempat ini," lanjut Sie Gong.Sie Gong lalu memberitahukan tentang tugu penyegel yang perlu Liu Shin hancurkan agar lapisan segel formasi menghilang.Pulau itu sangat luas, dahulu di sebut sebagai pulau Awan Petir, tidak ada yang berani masuk kawasan pulau dan keberadaan Suku Awan Petir sangat tersembunyi dan misterius.Sie Gong tidak mengetahui secara pasti kenapa pulau itu berpindah tempat. Satu hal yang pasti, kultivasi m
Read more

Desa Mutiara

Benua tempat Liu Shin berada di sebut sebagai Benua Tianlang. Terdapat tiga kekuasaan besar di Benua itu, yaitu Kekaisaran Qing, Kekaisaran Bing, dan Kekaisaran Wu. Selain itu, terdapat juga wilayah yang tidak masuk ke dalam kekuasaan ke tiga Kekaisaran besar itu di Benua Tianlang. Wilayah bebas itu juga tidak kalah luas dari luas wilayah ketiga Kekaisaran.Di Benua Tianlang terdapat ribuan sampai mungkin puluhan ribu sekte baik kecil ataupun besar dari beraliran hitam, putih, ataupun netral.Sekte-sekte tersebut bahkan ada yang terbentuk sebelum terbentuknya Kekaisaran itu sendiri. Banyak juga dari sekte yang tidak mengenal aturan Kerajaan maupun Kekaisaran.Selain itu, banyak pula suku manusia-manusia Barbar di dalam maupun di luar wilayah Kekaisaran. Mereka mendiami hutan-hutan, pegunungan, lautan, atau pulau baik yang sudah di ketahui ataupun yang masih tersembunyi dan sangat misterius.Liu Shin terus berlatih di pulau Awan Petir. Beberapa Beast spirit menjadi bahan pelatihannya,
Read more

Sumber Bencana Berharga

"Aku akan membantu mengatasi Siluman di pinggiran Hutan," ucap Liu Shin."Apa benar Tuan bisa melakukannya? Persediaan makanan Kami sangat menipis, Kami harus segera pergi ke Kota terdekat untuk mendapatkannya," balas Xian Xuan.Selama ini, warga Desa Mutiara mengandalkan tanaman herbal yang di budidaya. Mereka akan menukarnya beberapa bulan atau tahun sekali untuk mendapatkan persediaan makanan di Kota terdekat."Di pinggiran hutan Siluman dekat Desa Mutiara terdapat beberapa siluman yang mengintai Kami," lanjut Xian Xuan."Kenapa Mereka hanya mengintai, tidak memasuki Desa?" tanya Liu Shin."Menurut leluhur Desa, ada sebuah formasi pelindung yang membuat Siluman tidak dapat memasuki Desa," jawab Xian Xuan.Formasi pelindung itu di buat ribuan tahun yang lalu oleh beberapa Patriark Penjaga Perdamaian untuk berjaga-jaga meskipun antara bangsa manusia dan Siluman telah membuat sebuah perjanjian damai.Warga Desa dapat bebas melewati pinggiran hutan. Tetapi, beberapa tahun yang lalu, Pa
Read more

Siluman Tanduk Merah

Setelah pergi dari Desa Mutiara, Liu Shin sampai di sebuah Kota. Kondisi di sana cukup memprihatinkan membuat Liu Shin bertanya-tanya kenapa Kota itu sangat sepi dan beberapa bangunan hancur.DuarrrBommmBommmSuara dentuman tiba-tiba terdengar dari suatu tempat di Kota itu. Liu Shin bergegas untuk mencari tahu. Dia melihat dua orang sedang bertempur menghadapi dua Siluman yang sangat ganas.Dua orang itu merupakan Patriark dari Sekte Gunung Petir dan Sekte Lembah Neraka, sementara Siluman yang Mereka hadapi itu bertubuh besar, memiliki tangan dan kaki, berwarna kemerahan, di kepalanya terdapat sebuah tanduk yang juga berwarna merah.GoarrrGoarrrSiluman itu menyerang Patriark yang menjadi lawannya, melesat meninju. Tubuhnya sangat keras, susah untuk terluka membuat dua Patriark sedikit kualahan menghadapi kedua Siluman itu.BommmSiluman itu menyerang dengan kepalan tinjunya, membuat tanah meledak, beruntung Patriark sempat menghindarinya."Seribu Pedang Kehancuran."Patriark Choi
Read more

Jenderal Naga Hitam

Ribuan tahun yang lalu sebelum Kekaisaran Wu berdiri, bangsa Siluman dan Manusia selalu saja berselisih.Pertikaian, pertempuran dan peperangan merupakan suatu hal yang wajar di antara keduanya.Saat itu, beberapa Sekte menjadi pion utama dalam menghadapi Para Siluman. Karena perselisihan yang berkepanjangan, bangsa manusia yang di wakili oleh beberapa Sekte melakukan perjanjian damai dengan bangsa Siluman.Sekte-sekte tersebut di juluki sebagai Penjaga Perdamaian, yaitu : Sekte Gunung Petir, Sekte Lembah Neraka, Sekte Naga Hitam, Sekte Lotus Api, Sekte Bintang Abadi, dan Sekte Bulan Biru.Setelah perjanjian damai, bangsa Siluman tidak lagi mengganggu manusia begitupun sebaliknya.Para Siluman mendiami sebuah Hutan yang sangat luas yang berada di wilayah bebas kekuasaan, sebelah timur Kekaisaran Wu. Mereka terpisah oleh sebuah benteng yang di sebut sebagai benteng timur. Meskipun begitu, Kekaisaran Wu mengakui Hutan Siluman sebagai bagian wilayah kekuasaannya.Di benteng timur itu, Se
Read more

Teh Penenang Jiwa

"Kenapa tidak mulai menyerang Mereka?" Liu Shin menunjuk ke kedalaman hutan yang sudah di penuhi oleh Siluman yang juga sudah bersiap."Kami masih memikirkan perjanjian damai dan mencoba bernegosiasi. Kami masih menahan diri agar kedua belah pihak kembali tidak lagi berseteru, kecuali Mereka yang menerobos, Kami tidak akan segan membunuh Mereka," balas Jenderal Naga Hitam."Tanganku sebenarnya sudah gatal ingin membasmi Mereka," lanjut Jenderal Naga Hitam.Jenderal Naga Hitam kemudian menyuruh seorang Tetua untuk memanggil dua Patriark dari Sekte Lotus Api dan Sekte Bintang Abadi. Kedua Patriark itu sedang bertempur menghadapi Dua Siluman yang membuat pasukan sekte sedikit kualahan di luar benteng."Jadi Mereka berdua Patriark?" gumam Liu Shin yang sejak tadi memperhatikan keduanya dari atas menara benteng."Patriark Su, Patriark Xi, Kalian berdua sudah sampai?" ucap Patriark Sekte Bintang Abadi, Jian Cheng dan Patriark Yuan Xie Li dari Sekte Lotus Api setelah Mereka berdua sampai di
Read more

Ajang Taruhan

"Sialan ... Kalian pikir Dia mau memilih salah satu dari Kalian? Kamu Lin Xi ... apa tidak malu sudah memiliki tiga wanita? Bagaimana Kamu menyarankan hal kurang ajar seperti ini?" umpat Jenderal Naga Hitam."Lalu Kita akan bertaruh apa kali ini? Lagian... Aku juga bercanda, bukankah Kamu sejak dulu mencintainya sampai di usia tua tidak kunjung menikah?" ledek Duan Lin Xi, bergegas melesat pergi takut Jenderal Naga Hitam murka dengannya.Jian Cheng dan dan Yuan Xie Li mengikuti langkah Duan Lin Xi karena terpancing ikut meledek Jenderal Naga Hitam. Mereka berdua beringsut kemudian melesat pergi meninggalkan Liu Shin, Jenderal Naga Hitam, dan Jiang Su."Tiga orang itu ... awas saja Kalian bertiga, akan Aku berikan Kalian pada Para Siluman," umpat Jenderal Naga Hitam."Sudah Patriark Hu, Mereka bertiga memang seperti itu," sela Choi Jiang Su."Aku akan ikut membasmi Para Siluman," ucap Liu Shin penuh semangat sekaligus ingin menjajal kemampuannya setelah lima tahun berkultivasi dan berl
Read more

Sedikit Aura Iblis

Beberapa Tetua mulai mengambil alih untuk melawan tiga Siluman itu."Tetua ... apa nama Siluman raksasa ini?" tanya salah satu Tetua dari Sekte Gunung Petir."Aku tidak tahu, Kita namai saja Si Telinga Lebar," balas Tetua Sekte Bintang Abadi."Bagaimana kalau Kita namai Si Botak Raksasa?" saran Tetua Sekte Naga Hitam."Siluman ini sangat aneh. Kenapa tidak kita namai Siluman Aneh saja?" ucap Tetua Sekte Gunung Petir lagi sambil terkekeh."Sudah jangan banyak omong kosong, Kita beri nama saja Siluman Tengik. Mari Kita habisi tiga Siluman Tengik ini!" sahut Tetua dari Sekte Lembah Neraka.Beberapa Tetua kemudian mulai menyerang ketiga Siluman tengik itu.Sementara itu, Kelima Patriark dalam waktu singkat telah berhasil menewaskan ribuan Siluman.Mereka menengok ke kanan kiri saling mengamati Patriark lain. Mata Mereka juga mencari keberadaan Liu Shin. Tetapi, Liu Shin berada di atas langit sudah menaiki Zhu lao, Mereka tidak menyadari akan hal itu.Patriark Su ... dimana anak muda itu?"
Read more

Pil Kejujuran

Liu Shin melesat menuju kedua orang yang mengenakan jubah merah."Apa anak itu sedang kemari?" tanya salah satu orang berjubah merah itu."Tidak mungkin... Dia pasti memiliki tujuan lain. Kita sudah menekan aura Kita, tidak mungkin anak itu mengetahui keberadaan Kita." balas orang berjubah merah lainnya."Anak ini benar-benar mengarah ke Kita. Mari pergi!" perintah salah satu orang berjubah merah kepada rekannya.Melihat gelagat dua orang berjubah merah itu, Sie Gong menghalangi langkah Mereka.Sie Gong mengeluarkan aura kebiruan dari tubuhnya, gumpalan awan dengan percikan petir tiba-tiba berada di bawah kakinya. Di tangan kanannya, Dia memegang sebuah trisula petir, pusaka kebanggaannya."Mau kemana Kalian? Sangat tidak sopan, Tuanku akan menginterogasi Kalian," ucap Sie Gong mengagetkan Mereka berdua, sejenak kemudian Mereka mulai berkeringat dingin melihat Sie Gong."Se ... sejak Kapan Kamu berada di sini? Siapa Kamu?" Dua orang berjubah merah sangat ketakutan melihat Sie Gong. Me
Read more
PREV
1
...
56789
...
25
DMCA.com Protection Status