All Chapters of Karir Melejit Setelah Dicampakkan Suami: Chapter 81 - Chapter 90

126 Chapters

Cerita pak Hisyam

Karena tidak ingin ada masalah lagi nantinya, akhirnya kuputuskan untuk memberi tahu Candra soal Diki dan Bu Serli.Ku ambil ponselku dan ketika aku hendak meneleponnya, tiba tiba Diki menghampiriku dikamar."Mau Ngapain lagi?" Tanyaku."Jangan laporin ke Candra Kak. Aku akan memutuskannya dengan baik baik. Aku tidak tau jika dia adalah Kakaknya Candra. Tau gitu gak aku dekati." Terang Diki."Kamu tuh insaf dong. Masih banyak perempuan diluar sana yang singel dan yang penting seumuran denganmu. Jangan nyari tante tante mulu." Ujarku."Berpacaran dengan mereka yang lebih tua dari kita tuh enak kak. Kita minta apa aja pasti dituruti." Sambung Diki."Dik! Emang kamu butuh uang berapa sih sebenarnya. Jika kakak yang kasih, kamu bakal berhenti berbuat seperti itu???!!!!" Tanyaku tegas."Sebenarnya sih uang dari Ibu Bapak juga cukup Kak. Cuma jika ada yang ngasih lebih kan lumayan." Ujarnya."Sekarang dengerin Kakak. Kamu minta uang berapa dari Kakak?" Seruku."Loh Kakak kok gitu? Masa aku
Read more

Tunangan

Setelah melewati perjalanan yang tidak mudah, akhirnya sampai juga dihari pertunangan kami. Hari ini, akan menjadi hari bersejarah untukku juga Candra.Berawal dari teman SMP yang tidak begitu akrab,sampai akhirrnya dipertemukan kembali dalam keadaan yang sama sama ditinggalkan oleh kekasih masing masing. Mempunyai luka yang sama.Semua persiapan sudah dilakukan. Banyak tetangga yang membantu memasak juga menyiapkan berbagai hal untuk acara pertunangan ini.Awalnya keluarga Candra meminta agar pertunangan ini dilakukan digedung saja. Memakai jasa catering untuk makanannya. Tapi karena Bapak dan Ibu menginginkan kesederhanaan juga kebersamaan dengan tetangga, akhirnya kami memilih untuk melakukan pertunangan ini dirumah saja."Candra dan keluarganya akan datang jam berapa Re?" Tanya Ibu yang lewat depan kamarku. "Sebentar lagi paling Bu. Katanya kemarin sih jam sepuluh. Ini masih jam sepuluh kurang seperempat." Kataku yang sebelumnya sudah melihat jam."Oh, ya udah. Kamu dandan yang
Read more

Bu Serli diceraikan

Hari ini, aku pulang kerja dijemput oleh tunanganku. Candra menjadi pria yang lebih romantis setelah hari pertunangan itu. Dia selalu meluangkan waktu ditengah kesibukannya untukku. Dia sedang menyelesaikan buku ke duanya.Candra melambaikan tangannya ketika melihatku berjalan kearahnya.Aku melambaikan tanganku juga tanda menjawab sapaannya. Dia lalu turun kemudian membuka pintu mobil untukku."Sudah lama menunggu?" Tanyaku."Belum bagitu lama." Jawabnya.Setelah aku masuk, Candrapun menyusul masuk,Q kemudian menjalankan mobilnya.Dalam perjalanan itu, Candra menanyakan tentang Pak Hisyam. "Apa Kak Hisyam hari ini berangkat Re?" Tanya Candra."Iya Ndra. Tadi sempat kulihat dia dikantornya. Namun sepertinya dia sengaja datang siang. Kenapa memang? Tumben nanyain tentang dia?" Tanyaku."Em, begini Re. Sebenarnya tadi Kak Serli dan Kak Hisyam ribut besar. Kak Serli ketahuan selingkuh. Kak Hisyam menceraikannya." Lanjut Candra."Beneran? Dari mana kamu tau???" Tanyaku penasaran."Kak S
Read more

Menikah

Setelah melewati masalah yang silih berganti, akhirnya hari pernikahanku dengan Candrapun dilaksanakan. Semua persiapan telah dilakukan. "Re, Semua undangan sudah datang. Kenapa mempelai prianya belum datang?" Tanya Ibu yang merasa cemas."Sebentar lagi nyampe paling Bu. Udah berangkat dari setengah jam yang lalu." Jawabku yang memang sudah diberi kabar oleh Candra."Baiklah. Ibu keluar lagi, semoga mereka secepatnya datang." Kata Ibu.Ibu lalu kembali keluar, menemui tamu tamu yang hadir. Aku kembali mempersiapkan diri. Seorang perempuan yang sebelumnya memang sudah ku kenal kembali merias wajahku."Coba buka matanya mbak Reina." Kata Lia, seorang tukang rias.Aku membuka mataku, kemudian Lia memasangkan soflen ke mataku. "Sudah selesai mbak. Mbak Reina terlihat begitu cantik." Puji Lia."Aduh mbak Lia bisa aja. Ini juga karena kamu yang memoles wajahku." Jawabku merendah. Tak lama setelah itu, Ibu kembali datang. Dia terlihat sumringah kali ini."Re, Candra dan keluarganya sudah
Read more

Surprise bikin terharu dan bangga

Keesokan harinya saat aku membuka mataku, kulihat wajah Candra tepat dihadapanku. Dia menyunggingkan senyum manisnya untukku.“Selamat pagi istriku,” sapanya.“Ehmmm..... Pagi Ndra, kamu udah bangun?” tanyaku searaya mengucek kedua mataku. “Udah dong, udah mandi juga kok. Capek ya?” tanya dia lagi.“Lumayan, jam berapa emang sekarang?” Tanyaku seraya mengambil jam alarm yang berada diatas meja.Hahhhhh, udah jam delapan pagi, aku segera bangkit dan hendak pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan untuk suamiku.Ketika aku hendak bangun, tiba tiba tangan Candra segera menghentikanku. Dia lalu memelukku dari belakang.“Mau kemana sih? Buru buru amat?” tanya dia manja.“Aku mau bikin sarapan buat kamu, kamu pasti belum sarapan kan? Udah lapar kan?”Dia tetap saja menahanku. Tangannya makin erat memelukku. “Udah, disini dulu aja. Sarapan udah siap kok,” jawabnya santai.“Siapa yang masak? Ibu ya?”“Iya, ibu udah siapain semuanya. Tapi dia udah pergi pagi sekali sama Bapak, katanya ada ur
Read more

Mantan Candra

Usai memberi sambutan, Candra turun lalu menghampiriku. Duduk di sebelahku. Dia lalu berkata jika masih ada acara selanjutnya, dia harap aku tidak keberatan dengan acaranya ini."Kamu nggak capek kan, Re? ini aku masih harus ngasih tanda tangan untuk penggemarku loh," ucapnya sambil menyunggingkan senyum lebarnya.Setelah kulihat, ternyata banyak juga orang yang sudah menjadi penggemar suamiku. Beramai-ramai mereka antri hanya untuk mendapat tanda tangan Candra."Tenang aja, Ndra. Aku senang kok di sini. Aku senang dan bangga dengan semua ini. Ya sudah sana, selesaikan dulu tugasmu," tuturku."Loh, kamu ikut dong. Kamu kan istriku, kamu juga yang menjadi inspirasiku dalam menulis novel kedua ini," jawabnya."Jadi aku harus,,""Iya, ayo duduk di sampingku," ucapnya seraya menggenggam tanganku dan menuntunku menuju kursi yang sudah disiapkan.Hari ini aku menjadi sosok yang dikagumi banyak orang. Mereka tidak hanya kagum dengan Candra, tapi juga denganku.Cantik istrinya bang Candra ya,
Read more

Oliv

Sesampainya dirumah aku segera mandi dan membersihkan diri. Hari ini begitu melelahkan walaupun disana hanya duduk dan bersantai. Ku ambil handuk yang tergantung di rak handuk dan tiba tiba Candra datang dan menyambar handuk yang berada ditanganku.“Kita mandi bareng ya Sayang,” ucapnya.“Apa sih, maunya kamu itu mah,” jawabku.“Sunah dong dan tidak dilarang juga dalam agama, lagian mandi bersama suami istri dapat meningkatkan keharmonisan rumah tangga loh,” terang Candra.Tanpa mendengar persetujuan dariku, dia segera membawaku ke kamar mandi. Dan kami pun mandi bersama. Satu jam lebih kami dikamar mandi, namun tidak sedikitpun merasa sungkan karena hari ini kita pulang ke rumahku, ya rumah lamaku dengan Mas Yogi. Bagaimanapun juga ini adalah rumahku. Selesai mandi, kita menonton televisi sekaligus ngobrol berdua. Ada pertanyaan yang ingin kutanyakan pada Candra, walaupun aku bilang tidak masalah dengan kehadiran matannya, namun rasa keingin tahuanku sebagai seorang perempuanpun mm
Read more

Bertemu Ratna

Sore harinya, saat aku pulang Candra sudah berada didepan kantor. Dia benar benar ontime bahkan sepertinya sangat awal menjemputku. Fida yang sedang berjalan bersamaku pun mulai meledek.“Cie, pengantin baru. Masih anget angetnya ya Re,” ledeknya.“Apasih Da, kebiasaan deh senengnya ngeledek,” “kalem bu bos, santuy. Gimana Candra Re? Lebih gagah dia apaa Yogi kalau soal ranjang?” tanya Fida sambil cengengesan.“Aduh duh duh, dasar kamu Da, ada aja ya isi kepalamu jika tentang hal hal seperti itu,” jawabku.“yah kan Cuma nanya, bercanda bu boss hahahaha. Kalau dilihat dari postur tubuh sih kayaknya lebih gagah Candra ya Bu,” ucapnya lagi.“Sudahlah Da aku pulang dulu. Gila lama lam deket sama kamu, bye,” kataku lalu berjalan meninggalkan Fida dan menghampiri Candra.Candra tersenyum saat aku menghampirinya. Dia lalu melambaikan tangannya ke arah Fida. “Duluan ya,” serunya. Fida hanya mengangguk, tersenyum dan mengangkat kedua ibu jarinya.“Dasar bocah aneh,” gumamku.“Siapa? Fida?” ta
Read more

Saudara polisi

Keesokan harinya, aku membatalkan permohonan cutiku. Hari ini aku tetap akan bekerja seperti biasa. Biar urusan ke kantor polisi menjadi tugas Candra dan juga Bapak, aku percaya dengan mereka berdua. Karena hari ini kita menginap dirumah ibu, jadi sarapan sudah tersedia walaupun aku tidak bangun pagi. Ibu selalu menjadi best mom buat anak anaknya, walaupun anaknya sudah sebesar ini, namanya Ibu tetap akan memanjakannya.Hari ini Bapak tidak akan pergi ke showroom, karena mereka berniat untuk ke kantor polisi pagi pagi sekali. Selesai sarapan Candra mengantarku pergi ke kantor seperti biasanya, setelah itu baru menjemput Bapak, karena kantor polisi dan tempat kerjaku yang memang tidak searah jadi tidak bisa sekalian berangkat bersama. “Hati hati ya, tetap fokus dalam pekerjaan. Jangan pikirkan hal yang lain ya,” pesan Candra saat kita sudah sampai dikantor.“Iya siap boss, segera kabari ya jika sudah mendapat informasi,” pintaku.Candra lalu mengangkat tangannya ke kepala, layaknya
Read more

Misteri nomer baru

Fikiran kadang mempengaruhi kesehatan tubuh seseorang, begitu juga denganku. Terlalu memikirkan tentang Ratna namun tidak punya bukti kuat untuk menjebloskannya ke penjara lagi membuat badanku sakit. Aku harus ijin kerja dulu hari ini. “Periksa ke dokter yuk,” Kata Candra melihat kondisiku yang makin lemah.“Enggak ah, ini demam biasa aja kok, ntar juga turun sendiri,” jawabku.“ayolah Re, setidaknya biar ditangani oleh ahlinya,” ucao Candra.“Aku nggak papa Ndra, beneran. Nanti juga turun sendiri kok,” jawabku kekeh.“Ya udah, ini minum obatnya, aku udah beliin obat diapotik,” terangnya.Jangan terlalu dipikirkan soal Ratna, dia pasti akan mendapat balasannya juga kok nantinya, sekarang mah Allah masih mau melihat dia berbuat jahat lagi aja biar nanti hukumannya lebih pedih,” Candra berusaha menghiburku.“Iya Ndra. Kamu cari tahu tentang dia dong, dimana dia tinggal apa pekerjaannya,”“Kamu masih ingin cari tahi tentang dia. Kalau saran aku sih ikhlasin aja, paling nggak dia udah ng
Read more
PREV
1
...
7891011
...
13
DMCA.com Protection Status