Amelia mendongak menatap Inno dengan ragu. Jemari tangannya saling meremas. Inno diam-diam memperhatikan hal tersebut, lalu memalingkan wajah menyembunyikan senyum. Ah, alangkah menggemaskannya gadis galak ini jika tengah gugup."Em, i-itu, Mas. Dipanggil Umi, waktunya makan siang," ucap Amelia sembari memalingkan wajahnya.Inno mengangguk pelan. "Terima kasih. Kalau begitu, kita bicara di teras rumah kamu saja," ajaknya. Amelia mengangguk samar dan berjalan di samping Inno. Sesekali ekor matanya melirik ke arah pemuda tampan itu. Waktu dua tahun telah merubah penampilan Inno. Tubuhnya jangkung atletis. Dan, tentu saja...Wajahnya lebih tampan. Satu yang tidak berubah dari Inno. Yakni, cara berpakaiannya. Pemuda itu tetap sederhana, namun elegan. Ditambah aroma wangi maskulin melekat padanya. Sungguh seksi."Ehem, kenapa?" tanya Inno sambil tersenyum ketika bertemu pandang dengan Amelia.Amelia yang tertangkap basah, sontak menghentikan langkah. "Hah, eng-nggak kok, nggak apa-apa,"
Last Updated : 2023-03-25 Read more