"Terima kasih Sayang, kamu mau bangun. Alhamdulillah ya Allah, Engkau masih mengabulkan doa kami," bisik Inno dengan mata memerah menahan tangis haru.Amelia mengerutkan kening, menatap sekeliling ruangan yang serba putih. "Mas, aku di mana? Mas Evan mana, Mas? Aku ingin bertemu," tanyanya beruntun.Inno tercekat. Susah payah laki-laki itu menelan salivanya. Kembali Amelia menyebut nama Evan. Inno memalingkan wajahnya. Cukup lama, Amelia memperhatikan penampilan Inno. Rambut laki-laki itu sekarang gondrong, ada lelah yang terpancar dari raut wajahnya."Apa yang terjadi, Mas? Kenapa aku di sini dan Mas Inno kenapa rambutnya sudah panjang? Aku masih hidup kan?" Amelia kembali bertanya sembari meraba wajahnya sendiri. "Nak, kamu sudah bangun Sayang?"Amelia mengalihkan pandangan pada Bu Rini, Umi, dan Heri yang memasuki ruangan. "Umi, Ibu, mana Gabriele?" tanyanya dengan suara lirih."Gabriele di rumah sama Aisyah. Nanti kalau sudah bangun biar diajak ke sini. Apa yang kamu rasakan sekar
Last Updated : 2023-03-03 Read more