Home / Romansa / TEROR BUNGA TASBIH HITAM / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of TEROR BUNGA TASBIH HITAM : Chapter 121 - Chapter 130

214 Chapters

Part 121 End

"Bunga, benarkah kamu di situ, Sayang?"Amelia tersenyum lebar dengan pandangan fokus ke arah samping Evan. Inno langsung menatap istrinya, lalu mengikuti arah pandangan Amelia. Begitu juga dengan Heri.Bunga yang merasa diperhatikan terlonjak bahagia. Dia menepuk-nepuk lengan Evan yang membuat Evan terkekeh pelan sembari memegangi tubuh kecil sang anak."Sudah, sana. Kamu dekatin Tante Cantik kesayangan kamu," titah Evan lirih yang langsung diangguki oleh Bunga. Hantu kecil itu bergerak cepat ke arah Amelia dan memeluk Amelia dengan senyum terulas di bibir pucatnya."Dia meluk kamu, Mel. Bunga juga bilang ingin tetap bermain dengan Gabriele, tapi itu kalau kalian izinkan." Inno dan Amelia langsung berpandangan. Amelia melingkarkan kedua lengannya di depan tubuh. Walaupun tidak bisa melihat Bunga lagi, wanita itu bisa merasakan kehadiran Bunga. Aroma khas Bunga tercium samar di indera penciumannya."Iya, boleh, nggak apa-apa. Kami tahu, Bunga sangat baik," jawab Inno pelan."Lha, jad
last updateLast Updated : 2023-03-13
Read more

Part 122

Cerita ini fokus mengisahkan perjalanan cinta Marvinno dan Amelia. Dari sebelum konflik di TEROR BUNGA TASBIH HITAM dan setelahnya.Cinta yang besar dan cinta yang diperjuangkan semenjak masa remaja, ternyata tidak cukup membuat seseorang bertahan selamanya. Begitu pula yang dialami oleh Amelia. Dia terpaksa menyerah di angka ke-5 tahun pernikahan mereka, ketika kesetiaannya dikhianati oleh Marvinno, sang suami.Fakta lain terkuak yang membuat pernikahan keduanya harus kandas. Di saat bersamaan, masalah datang dari Michelle Daniel.Laki-laki itu kabur dari penjara Sardinia, Italia, untuk membalas kematian sang anak, Isco Daniel Ferdinand. Daniel menyakini jika kematian Isco disebabkan oleh Marvinno, anak dari musuh besarnya, yakni Agosto Morelli.Ikuti terus ya pembacaku. Kisah mereka berdua manis, romantis, tapi terpaksa berakhir. Yang penting happy ending. 😍😍
last updateLast Updated : 2023-03-13
Read more

Season 2 : Part 1 Hukuman

Sering mendengar istilah, roda berputar?Begitu pula kisah cinta Marvinno. Cinta yang dia perjuangkan semenjak dirinya berusia 19 tahun. Ketika Marvinno berusaha mencari jati dirinya di antara kehidupan baru bersama orang asing yang disebut ayah dan adik sambung.Dia memberontak dan menyalahkan takdir yang menurutnya tak berpihak kepadanya. Sang ayah sambung yang anggota TNI itu, mendidiknya dengan disiplin tinggi. Marvinno yang nakal, yang sering terlibat perkelahian di jalanan, dan tak terhitung berapa kali mendapatkan tilang karena sering melanggar rambu lalu lintas."What? Apa aku nggak salah dengar, Yah?" Marvinno terbelalak kaget. Dia menatap kedua orang tuanya bergantian. Pemuda berambut coklat di high light pirang dengan iris mata coklat hazel itu tidak percaya akan keputusan kedua orang tuanya. "Kamu tinggal pilih. Menikah setelah lulus SMA atau pulang ke Italia?" ulang sang ayah dengan tegas.Marvinno mengepalkan tangannya. "Yah, kenapa Ayah lakukan ini sama aku?" tanyanya
last updateLast Updated : 2023-03-14
Read more

Part 2 Will You Marry Me?

"Kak, di sana yang krasan, ya! Jangan kabur manjat pagar pondok. Belajar agama yang benar. Oh, ya, nggak boleh godain anaknya Om Usman. Dia masih kecil," ucap gadis menginjak remaja sambil memainkan ujung rambutnya yang dikuncir kuda. Gadis remaja itu menekan kata "kecil" sembari mengacungkan jari kelingkingnya di depan hidung. Dia mengikuti ke mana pun Inno berjalan. Inno hanya meliriknya malas sembari memasukkan koper kecil berisi pakaian ke dalam bagasi mobil."Eh, Kak. Aku doain jadi santri yang husnul khotimah," ucapnya lagi sambil cekikikan. Sontak Inno menghentikan aktivitasnya. "Heh, bocil. Kamu pikir aku mau mati?" tanyanya dengan tatapan dingin.Gadis remaja itu kembali tertawa. "Husnul khotimah, bersih dari dosa-dosanya ngegombalin teman sekolah!" sindirnya."Heh, bisa diam nggak, Krucil? Nggak usah seneng di atas penderitaan orang. Mau aku mutilasi apa?" sahut Inno dengan ketus.Gadis 12 tahun itu cemberut. "Ayaah, Ibuuuu! Aisyah mau dimutilasi Kak Innoooo!" teriak Aisya
last updateLast Updated : 2023-03-15
Read more

Part 3 Inno Boleh Melamarnya?

Gadis remaja dengan wajah sangat cantik itu mundur selangkah. Tatapan mata bulatnya tertuju pada setangkai bunga lili peri di tangan Inno."Kamu terima dong, bunganya!" pinta Inno sembari bangkit.Gadis itu menatap sekilas pada Inno dengan tatapan tanpa ekspresi. "Terima kasih," ucapnya acuh, lalu meraih bunga dari tangan Inno dan beranjak pergi."Amelia!" Panggil Abah kemudian, setelah diam-diam memperhatikan interaksi puterinya dengan Inno.Amelia, nama gadis itu, mengangguk dan mempercepat langkahnya. Dia segera mengambil beberapa biji jambu kristal yang sudah siap konsumsi dan memasukkannya ke keranjang yang tadi dibawanya."Biar aku bantu bawa, ini berat!" ucap Inno sambil meraih keranjang yang tergeletak di depan Amelia. Inno beralih menatap Abah. "Boleh kan, Abah, Inno bantu bawain?" tanyanya meminta persetujuan.Abah mengangguk sembari mengulas senyum. "Boleh, tapi jangan semua, Nak. Berat. Nanti ada yang ambil bawa ke mobil. Sudah cukup, ayo pulang. Waktunya shalat Dhuha dan
last updateLast Updated : 2023-03-16
Read more

Part 4 Hancur Dan Patah

Abah Hussain terdiam, lalu menarik napas panjang. Laki-laki berwajah Indo-Mesir itu, mengusap pelan bahu Inno yang kembali menunduk dalam. Abah Hussain cukup terkejut dengan keberanian anak muda di depannya itu.Entah apa yang ada di benak Inno saat ini. Namun, pengakuan jujur tentang perasaannya pada Amelia di depan Abah membuat hatinya lega."Maafkan Inno yang sudah lancang, Abah." Inno berkata sangat lirih tanpa berani membalas tatapan Abah.Abah tersenyum dan menautkan jari-jarinya di atas pangkuannya. "Abah senang kamu jujur. Sudah lama Abah memperhatikan kamu. Abah akan bicara pada Amelia, tapi apa pun keputusan dia, Abah minta kamu tetap bersabar karena kalian masih terlalu muda. Amelia masih tujuh belas tahun. Begitu juga dengan kamu, Nak. Usia kamu baru sembilan belas tahun dan tentu masih banyak yang ingin kamu gapai. Abah akan bicarakan pada puteri Abah, ya, Nak," ucapnya bijak.Inno mengangguk pelan. "I-iya, Abah. Terima kasih," jawabnya santun.Sekali lagi laki-laki itu t
last updateLast Updated : 2023-03-17
Read more

Part 5 Amelia, Maafkan Aku

"Addio, Yogyakarta!" (Selamat tinggal, Yogyakarta)Inno tak ingin berharap lagi. Dia tak ingin kecewa untuk kedua kalinya. Walaupun dalam hatinya tidak bisa melupakan sosok gadis bernama Khadijah Amelia Putri tersebut.Kini, Inno menyibukkan dirinya. Menjalani aktivitas sebagai mahasiswa di sebuah perguruan tinggi negeri di Kota Depok, Jawa Barat. Satu kampus dengan Evan. Sedangkan Heri, dia memilih menempuh pendidikan Akpol di Semarang, kota kelahirannya."Lah, lagian kamu juga aneh, Nok. Usia dia masih sweet seventeen, kamu lamar. Jelas saja dia tolak. Mikir!" ucap Evan waktu itu yang masih berdengung di kepala Inno sampai saat ini.Pemuda tampan itu menatap langit-langit kamar dengan pikiran mengembara. Dia meraih handphone yang tergeletak di sampingnya. Inno membuka sosial media aplikasi ungu dan mengamati foto Amelia yang dia ambil secara diam-diam waktu itu. "Apa kabar kamu?" tanyanya sembari mengusap foto tersebut di bagian pipi chubby gadis pujaan. Gadis yang sayangnya memata
last updateLast Updated : 2023-03-18
Read more

Part 6 Calon Istri

Fatma langsung melepaskan diri dari pelukan Inno. Dia menatap pemuda tersebut dengan tatapan nanar. "Amelia? Who's her?" tanyanya lirih. "Amelia, dia itu siapa, Inno? Jawab!" sentaknya karena Inno tak kunjung menjawab.Sikap diam Inno membuat Fatma mengamuk. Dia memukuli dan mendorong dada Inno. Laki-laki itu mencekal kedua lengan Fatma dengan kuat.Ditatapnya manik hitam itu dengan rasa bersalah yang besar. "Dengarkan aku bicara. Aku jelasin," ucapnya lirih. "Tenanglah, aku akan ceritakan." Inno kembali berkata lirih."Ya, kamu jelaskan, siapa dia?" Inno mengangguk pelan. Dia menarik napas, mengumpulkan segenap keberanian untuk jujur. Inilah saatnya dirinya mengakui semuanya."Maafkan aku, Fatma. Aku pernah melamar Amelia, tapi dia menolaknya. Itu terjadi ketika aku akan kembali ke Jakarta. Maaf."Fatma termangu. Kedua matanya berkaca-kaca menantang mata elang sang kekasih. "Kamu masih mencintainya, Inno?" tanyanya parau. "Do you love her, Inno? Sampai kamu menyebut namanya di sini?
last updateLast Updated : 2023-03-19
Read more

Part 7 Tak Ingin Berharap

Amelia menunduk dalam di hadapan Abah dan Umi. Gadis itu tak berani berucap sepatah kata pun. Lamaran? Amelia tak mengiyakan ataupun menolaknya."Nak Deni itu orangnya baik, Nak. Dia pernah tinggal di Saudi beberapa tahun. Adiknya juga jadi santri di sini. Pikirkanlah." Begitu pesan Abah.Amelia menatap Umi yang memilih diam. Melihat keraguan di mata sang puteri, wanita itu juga tidak ingin memaksa anak gadisnya itu."Aku masih sembilan belas tahun, apa Abah begitu ingin aku cepat menikah?" tanya Amelia parau. Dia gadis yang begitu berbakti kepada kedua orang tuanya. Gadis yang selalu ingin membuat abah dan uminya bahagia. Namun, menikah di usia belia bukanlah sebuah cita-cita gadis bertubuh tinggi semampai itu. Amelia menarik napas kasar.Hatinya kacau. Elrico menaruh harapan padanya. Deni, anak pengusaha dari Jawa Timur itu juga ingin melamarnya. Namun, hati Amelia bukan untuk keduanya.Hatinya untuk pemuda yang dulu pernah ditolak dan dia sakiti. Cinta itu datang setelah kehilang
last updateLast Updated : 2023-03-21
Read more

Part 8 Apa Artinya?

Kota YogyakartaIni kali pertama, bagi karyawan Il Giorno Cafè Yogyakarta melihat bos baru mereka. Setelah sebelumnya, mereka hanya dibuat penasaran dengan rupa anak pemilik cafe dan restaurant Italia tersebut. Mereka hanya mendengar cerita jika bos baru mereka itu begitu tampan.Ternyata, tidak seperti para bos muda yang bersikap acuh dan dingin. Bos muda mereka itu sosok yang ramah walaupun tak banyak bicara.Tepuk tangan riuh mengiringi Marvinno saat memotong pita. Laki-laki muda berusia 21 tahun itu tersenyum sekilas. Setelah berbicara beberapa patah kata, dia memutuskan kembali ke ruangan manager cafe."Pak Inno, apa Anda jadi pergi ke Semarang besok?" tanya seorang laki-laki yang diketahui sebagai manager Il Giorno Group Jogja.Inno terdiam beberapa saat, sambil meneliti schedule di handphonenya. "Em, bukan besok, Mas. Besok saya masih harus nemuin Mbak Erika di Magelang," jawabnya."Oh, baiklah, Pak. Nanti saya urus." Laki-laki tersebut berucap santun. Inno mengangguk. "Oh, ya,
last updateLast Updated : 2023-03-22
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
22
DMCA.com Protection Status