🌸🌸🌸“Iya, benar! Ini semua gara-gara Alya, kalau dia tidak egois pasti Aldi masih ada!” Nindi ikut-ikutan nangis. Drama sekali mereka.“Sudah, jangan ribut! Aku pusing. Setidaknya beri aku ketenangan. Kalian tahu kan, aku masih dalam keadaan berduka.” Ayah ikut angkat suara.“Kalian kenapa sih? Bukannya senang ya, kalau Aldi sama aku enggak ada?” Mendengar penuturanku mereka semua saling berpandangan.“Enggak usah ngada-ngada deh, Al! Mana ada orang tua yang bahagia kalau kehilangan anak,” ucap Nindi membela ayah.“Ck, aku ingin istirahat, kalian silakan keluar!” Usirku.“Dikasih hati minta jantung! Sudah benar diperhatiin keluarga malah main usir!” omel Tante Devi.“Eghem!” Om Ardi berdehem.“Maafkan Alya, ya, mungkin Alya tidak bermaksud begitu, apalagi sampai ngusir segala. Alya sedang tidak baik-baik saja, dia pasti syok banget karena adik tercintanya meninggal,” ucap Om Ardi seraya mengedipkan sebelah matanya padaku.“Kita ikuti permain mereka,” bisik Tante Eni.“Makanya diaja
Baca selengkapnya