“Eh, Bu Juragan to yang datang. Mari silakan!" sambut ibu ramah. Ibunya Mas Dafa hanya melengos saja. Panitia bagian seksi konsumsi gesit membawakan jamuan untuk tamu. “Selamat ya, Fatki, kamu akhirnya laku lagi. saya tahu sih, kalau kamu kemarin sempat jadi janda,” ucap ibunya Mas Dafa. Aku mengangguk saja. “Kan, nikahannya masih Minggu depan kok, hari gini sudah mulai masak-masak? Memang tidak takut rugi!” tanya ibunya Mas Dafa lagi. “Tidak, Bu Juragan, tadi memang niatnya hanya penyambutan lamaran saja, tidak tahunya banyak sekali barang bawaan dari calon suaminya Fatki, kalau tidak di masak ya, mubazir,” jawab ibu. “Oh, iya? Syukurlah kalau gitu. Berarti hajatan kali ini tidak ngutang di toko sembakoku dong, ya?” “Oh, tidak, Bu juragan. Alhamdulillah ini lebih dari cukup. Sembakonya saja dua mobil penuh dan lengkap, sapi dua ekor, kambing 7 ekor, duitnya 700 juta rupiah, mobil, di depan itu yang bagus itu juga seserahan dari calon suaminya Fatki, ada lagi motor matic itu yang
Terakhir Diperbarui : 2022-11-06 Baca selengkapnya