Semua Bab VIDEO PERNIKAHAN SUAMIKU : Bab 411 - Bab 420

614 Bab

BAB 411. Pilihan sulit, tapi?

POV Risa. Mas Dafa berpindah duduknya di sampingku memelukku dan mengusap air mataku. “Aku sedih sekali, Mas. Saat aku berjuang untuk cintaku sampai nekat mau bunuh sainganku justru aku dikhianati. Kamu kan, tahu, Mas, apa alasanku menculik Fatki. Aku tidak mau kamu terus saja tergila-gila padanya. Karena aku benar-benar cinta padamu. Semenjak kamu bertemu dia seolah duniamu hanya berisi tentang dia, sampai kamu mengacuhkanku,” ucapku lagi sesedih mungkin. “Iya, aku tahu itu, makanya aku pun lakukan segala cara agar bisa membebaskan kamu dari bui sampai aku menentang keluargaku,” jawab Mas Dafa. “Itu saja tidak cukup bukti Mas, aku ini rela mati demi kamu, tapi hanya dibalas seperti itu?” “Lalu aku harus bagaimana, Beb? Menikahimu pun aku mau asal kita terus bersama, tapi kamu kan, yang tidak mau jadi istri ke dua?” jawab Mas Dafa. “Aku mau, asal aku selalu menjadi yang pertama. Kita buat surat perjanjian pernikahan. Apa kamu mau menurutinya, Mas?” Tantangku. Mas Dafa tampak ber
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-05
Baca selengkapnya

BAB 412. SAH.

POV Risa. “50 juta cukup?” Aku langsung mengiyakan. Itu jumlah yang fantastis bagi seorang istri ke dua.” “Bidan udik itu berapa?” “Dia aku kasih 15 juta perbulan, Beb.” “Bagus itu Mas. Aku padamu. Satu lagi, ganti foto wallpaper itu dengan fotoku," pintaku. "Iya, ini aku ganti." Setelah kenyang kami langsung pergi ke toko emas untuk membeli apa yang aku mau, aku pun akan beli kebaya untuk aku pakai saat akad nanti. Kucek rekeningku, Mas Dafa sudah mentransfer uang senilai 100 juta rupiah. Tak apa aku hari ini gagal merayu Mas Fais yang penting aku berhasil meraih hatinya Mas Dafa lagi. “Hari ini banyak sekali orang beli perhiasan ya, Ci, Alhamdulillah,” ucap pegawai toko Emas terbesar di kota ini. “Iya, aku senang sekalilah. Nanti kalian aku traktir makan malam. Kamu sudah tulis nama di surat emasnya?” “Sudah Ci, ini. Nyonya Fatkicahyani.” “Kamu siapkan emasnya. Nanti akan ada yang ambil ke sini.” “Beruntungnya wanita ini dinikahi sultan,” sahut yang lain. Duh, aku jadi ti
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-05
Baca selengkapnya

BAB 413. Terkejut.

POV Risa. Aku menangis, aku tidak bisa menggambarkan perasaan hatiku, meski ini pernikahanku y ke dua, tapi yang jelas aku bahagia karena bisa merebut Mas Dafa dari istri pertamanya. “Nak Dafa, sekarang Risa sudah sepenuhnya menjadi tanggung jawabmu jaga dia jangan kamu sakiti hatinya. Kalau kamu sudah tidak cinta kembalikan dia baik-baik pada Bapak,” ucap bapak bibirnya bergetar hebat. Pasti bapak merasa terharu sekali. “Risa anak kebanggaan Bapak, sekarang kamu sudah punya imam baru. Jadilah istri yang baik, belajar dari kesalahanmu.” Aku mengangguk. Kupeluk bapak erat-erat. “Risa, singkirkan istri pertamanya kalau kamu ingin bahagia selamanya. Bapak tidak rela kalau kamu hanya jadi yang ke dua. Ingat, kamu harus kunci Dafa. Jangan biarkan dia untuk bertemu istri pertamanya tanpa ada kamu di sisinya,” bisik bapak. Aku mengangguk lagi. Bapak ternyata tahu sekali isi hati anaknya. Aku janji Pak, aku akan jadi satu-satunya untuk Mas Dafa. Setelah acara sungkeman yang diiringi tangi
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-05
Baca selengkapnya

BAB 414. Rezeki luar biasa.

Assalamualaikum selamat pagi semua Alhamdulillah Fatki sudah tayang bab baru lagi. Mak Author deg-degan nih, semakin mendekati hari H pernikahan Fatki. Kalian datang juga, ya? Kita jadi saksi bahagianya Mas Fais dan Mbak Fatki. Well Happy reading 💕 “Barang sebanyak ini mau di ke manain coba, Bu? Bawaan dari para kerabat dan saudara saja sudah cukup untuk bikin acara syukuran besok?” Aku pusing dan bingung melihat barang bawaan sebanyak ini. “Sapinya sembelih 1 ekor saja, kambingnya 5 ekor. Sisanya kita pelihara,” saran Mas Nanang. “Buat pesta syukurannya tidak usah menerima sumbangan, Dik. Sekalian kita berbagi pada tetangga dan keluarga,” usul Mas Galih. “Aku setuju itu, Mas. Silakan atur saja dengan panitia. Aku tidak paham masalah begituan,” jawabku senang. Akhirnya aku bisa juga mewujudkan pesta pernikahan tanpa menerima sumbangan. Dulu waktu di pesantren anak pak kiyai menikah dan tidak menerima sumbangan saat itu aku berujar dan memimpikan pernikahan seperti itu. Tak disa
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-06
Baca selengkapnya

BAB 415. Tamu istimewa.

“I—ya, ambil saja, Wak,” jawabku. Malas berurusan sama orang model begitu pasti akan panjang. Orang-orang yang bantu-bantu di rumahku sampai geleng-geleng kepala mendengar permintaan Wak Ipon. “Orang pelit itu rezekinya sempit. Sudah dikasihkan kok, diambil lagi,” sindir salah satu dari mereka. “Iya, benar itu. Enggak malu banget!” sahut yang lain. “Ye, ya, biarin ajalah, orang tuan rumah saja tidak keberatan kok, kalian sewot? Iri? Ikutan aja. Lagi pula ini banyak banget enggak bakalan habis juga,” sahut Wak Ipon tak terima diejek tetangga. “Sudah-sudah jangan ribut, malu. Ambil aja, Mbak. Bawa pulang aja,” kata ibu menengahi. Wak Ipon gegas mengambil bakulannya ke kamar ibu karena kamar ibu yang dipakai untuk tempat sembako, kata orang sini tempat pasarnya dan ada yang jaga juga. Yang jaga itu harus orang yang amanah agar barang-barang yang dipakai dan tidak ada yang mubazir. “Mbak, Fatki, calon suami Mbak itu kerjanya apa sih, kok, bisa kaya banget. Tahu enggak, Mbak itu jadi
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-06
Baca selengkapnya

BAB 416. Mereka lucu.

“Eh, Bu Juragan to yang datang. Mari silakan!" sambut ibu ramah. Ibunya Mas Dafa hanya melengos saja. Panitia bagian seksi konsumsi gesit membawakan jamuan untuk tamu. “Selamat ya, Fatki, kamu akhirnya laku lagi. saya tahu sih, kalau kamu kemarin sempat jadi janda,” ucap ibunya Mas Dafa. Aku mengangguk saja. “Kan, nikahannya masih Minggu depan kok, hari gini sudah mulai masak-masak? Memang tidak takut rugi!” tanya ibunya Mas Dafa lagi. “Tidak, Bu Juragan, tadi memang niatnya hanya penyambutan lamaran saja, tidak tahunya banyak sekali barang bawaan dari calon suaminya Fatki, kalau tidak di masak ya, mubazir,” jawab ibu. “Oh, iya? Syukurlah kalau gitu. Berarti hajatan kali ini tidak ngutang di toko sembakoku dong, ya?” “Oh, tidak, Bu juragan. Alhamdulillah ini lebih dari cukup. Sembakonya saja dua mobil penuh dan lengkap, sapi dua ekor, kambing 7 ekor, duitnya 700 juta rupiah, mobil, di depan itu yang bagus itu juga seserahan dari calon suaminya Fatki, ada lagi motor matic itu yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-06
Baca selengkapnya

BAB 417. Lidah tak bertulang.

“Oh, rupanya orang kaya bisa lapar juga kalau kondangan,” celetuk mereka. “Sebentar ya, Bu, saya ke belakang dulu untuk tanya ke panitia,” pamit ibuku. “Fatki, kamu kasih apa itu orang kota kok, mau beli kamu mahal begitu?” tanya ibunya Mas Dafa. Jujur aku sangat tersinggung, tapi aku harus cari cara agar bisa membalas ucapan beliau dengan elegan. “Saya bukan barang Bu, yang bisa diperjual belikan dan saya juga tidak kasih apa-apa. Takdir saya dapat calon suami yang baik dan memuliakan saya. Oh, iya, Bu, saya juga mau tanya, maaf ini Ibu ajarin jampi-jampi apa ya, ke anak Ibu sampai bisa punya dua wanita sekaligus? Malah waktu dengan si profesi dokter itu belum pisah sama suaminya yang dulu,” tanyaku telak. Bu juragan terlihat malu dan menahan marah sedang Mas Dafa melotot ke arahku. Istrinya terlihat sangat tidak nyaman berada di sini. Terserah saja apa peduliku, toh, bukan aku duluan yang bikin masalah. “Sebentar ya, Bu Juragan, masih disiapkan makan malamnya,” ucap ibu seraya m
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-06
Baca selengkapnya

BAB 418. Risa mengintai

Ibu hanya menanggapi dengan anggukan kepala saja. Saat rombongan Mas Dafa hendak pamitan pulang tiba-tiba ada kegaduhan di luar. Aku kaget sekali, kukira itu adalah pencuri. Untung saja ada banyak bapak-bapak yang rewang sekaligus ronda malam. “Ada apa sih, ribut-ribut? Masa maling masih sore begini? Biasanya kan, maling itu tengah malam nunggu sepi,” ucap Susanti. Dia beranjak ke depan. “Lepas! Aku bukan pencuri! Kalian tidak tahu siapa aku? Tidak sopan menyeret aku begini, lepas!” teriak seorang perempuan saat beberapa warga menyeret dia membawanya ke hadapan kami. “Ya, Allah Risa!” seru kami bersamaan. Benar ini Risa, ada apa dia malam-malam ke sini? “Lepas! Kalian ini apa-apaan! Ini Dokter Risa!” bentak Mas Dafa pada warga yang memegangi dokter Risa. “Ha ha ... pasti kamu ngintipin kami, ya, Dok! Awas loh, bintitan itu mata! Kenapa enggak bertamu baik-baik saja, Dok? Enggak usah gengsi. Kami tidak akan ngusir, kok? Gimana mantap kan, Mbak Fatki,” seru Susanti, di tertawa su
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-06
Baca selengkapnya

BAB 419. Story WA Kayla.

Assalamualaikum selamat pagi semua Alhamdulillah Fatki sudah tayang bab baru lagi. Bantu follow akunku, yuk! Bagi yang sudah follow aku ucapkan banyak terima kasih. Happy reading everyone 💕 POV Risa. 🌸🌸🌸 Sial*n! Persembunyiaku ketahuan padahal aku sedang asyik mendengarkan pembicaraan mereka. Fatki yang beruntung mendapatkan segalanya. Mana tadi pas aku ke sini lihat mobil impianku itu. Aku jadi curiga Mas Fais belum bisa move on sepenuhnya karena kalau sudah move on pasti dia tidak akan membelikan barang yang aku inginkan untuk istri barunya. Pasti dia beli itu agar terngiang-ngiang denganku. Dasar laki-laki munafik. Belum lagi berlian itu yang dipakai Fatki bagus banget kilaunya sampai terlihat dari tempat aku sembunyi. Pasti grade A. Duh, brengs*k dia mengambil segala yang aku inginkan. Ibunya Mas Dafa juga jadi orang kok kolot amat malu-maluin. Orang paling kaya di kampungnya kok, seperti gembel di jalanan yang belum makan berhari-hari. Cuma makanan begitu doang apa en
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-07
Baca selengkapnya

BAB 420. Perseteruan dua madu.

POV Risa. Aku upload foto kami berdua waktu di hotel kemarin. Tak lupa aku beri caption. Biar tambah panas si bidan udik ini. [Cintaku padamu seluas samudera.] Yes, langsung dibaca. Duh, awas tuh, meledak jantungnya. [Bukan levelku bersaing dengan sampah! You know sampah? Bau dan menjijikkan.] Kurang ajar aku disamakan dengan sampah! Br*ngsek! Wah, rupanya dia belum mau mengalah juga malah ngatain aku sampah lagi! Benar-benar ya, minta dikasih pelajaran! [Dunia hanya milik kita berdua. Jika, obat saja bisa dipatenkan masa kita enggak?] Sent. Ha ha pasti bidan udik itu tambah panas deh! [Bodoh, dipelihara. Mana ada wanita terhormat menjadi rendahan begitu!] Eeh, kurang ajar si Kayla masa dia bilang aku rendahan! Oke, akan aku balas lagi. [Walau CO dan CO2 lebih menarik perhatian Hb, tapi hanya O2 yang sanggup menjadi pensetabil Hb. Seperti aku yang sanggup menstabilkan jiwamu, sayangku!] Syukurin memang Mas Dafanya kok, yang merasa nyaman sekali denganku. Sudah lebih dari tig
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-07
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
4041424344
...
62
DMCA.com Protection Status