Bruk!Intan jatuh. Dia berteriak kesakitan.“Kurang ajar kamu, Mbak, Fatki!” umpatnya. Beberapa orang yang lewat menolong Intan. Pasti mereka mengira Intan kecelakaan.“Aduh, sakit! Hati-hati Pak, kakiku kena knalpot!” teriak Intan.“Tunggu di sini Mbak, aku juga mau nolongin Intan,” ucap Susanti.Eh, tumben itu anak mau berbaik hati.Tapi, tunggu dulu, kok, Susanti lepasin sandalnya?“Aau, sakit, Pak, kakiku sepertinya keseleo!” teriak Intan lagi.“Aaa!”Saat teriak itulah Susanti memasukkan sendal miliknya ke mulut Intan. Spontan aksinya membuat semua orang heran.“Makan ini sendal bulukku Intan! Gimana rasanya? Enak, kan? Ini sendal tadi sudah aku pakai jalan jauh dan juga sudah nginjek tai kucing!” ucap Susanti.Intan berontak, tapi tenaga Susanti jauh lebih kuat. Mulut Intan dimasukin sendal Susanti sambil ditekan-tekan.“Eh, Mbak, apa-apaan ini, kok, malah gitu!” ujar Mas-mas yang nolongin Intan, dia mencekal tangan Susanti.“Diam kamu, Mas! Apa mau aku sumpel juga mulutmu pakai
Last Updated : 2022-08-14 Read more