“Mbak, kita mau ke mana ini?” tanya Susanti. Aku pun bingung mau ke mana.“Kita cari tempat yang nyaman saja, San,” jawabku sekenanya seraya terus berjalan keluar.Biasanya setiap perumahan itu pasti ada tamannya. Aku harus cari taman untuk kami duduk kalau jauh ya, cari masjid saja.“Mbak, itu taman!” seru Susanti.Benar juga, ternyata tamannya tidak jauh dari rumah Mbak Sintia.Bergegas kami ke sana. Aku sudah pegal menggendong Biru, tubuhnya lumayan gempal, jadi berat apalagi bagiku yang punya badan langsing.“Waduh, capek sekali,” keluh Susanti. Kami duduk di bangku taman.“Biru makannya apa sih, kok, berat badannya mantap sekali,” tanyaku. Biru malah tertawa memperlihatkan gigi depannya yang ompong.“Ya, makan nasi sama sayur lah, Tan. Enak loh digendong kalau di rumah jarang digendong pada enggak mau,” jawabnya.“Iya, lah, kan, kamu sudah gede, Nak” sahutku.“Jingga, kenapa sayang, kok, diam saja?”“Jingga takut gelap, Tan. Makanya begitu,” sahut Biru. Jingga mengangguk lalu me
Last Updated : 2022-08-17 Read more