“Iya, benar itu, Mas, kata Mbak Fatki, duluan saja enggak apa-apa, tapi bayar dulu. He he .. peace!” sahut Susanti seraya mengacungkan dua jarinya.“Iya, enggak apa-apa kita makan aja dulu, aku juga lapar sekali,” jawab Mas Fais.Saat Mas Fais sedang makan dan sepertinya sangat tergesa-gesa, ponselnya berdering.“Wa’alaikumsalam ....”“....”“Apa? Iya, Mah, nanti aku nyusul ke sana. Aku makan siang dulu, assalamualaikum ....”“Kalau buru-buru banget enggak apa-apa, Mas, duluan saja,” kataku lagi. Mas Fais seperti menimbang-nimbang lalu mengangguk.“Maaf ya, Mbak, aku duluan ini benar-benar urgent. Barusan Mamah kasih tahu kalau mantan calon istri Mas Fawas bikin ulah di rumah Bude Halimah,” ucap Mas Fais seraya mengelap mulutnya.“Ya, Allah, semoga saja tidak terjadi apa-apa pada mantan calon istri Mas Fawas,” ucapku tulus.“kurang tahu juga, sih, Mbak, tapi kata Mamah dia mau nekat bunuh diri di rumah Mas Fawas."“Astaghfirullahl’adiim .... nekat banget sih, orangnya. Kok, bisa Kas
Last Updated : 2022-08-24 Read more