POV Fais. "Wulan!” panggilku saat mau memasuki rumah Bude Halimah, dia baru saja turun dari taxi. “Ck, Wulan-Wulan! Kakak! Aku ini kakakmu!” protesnya! “Ya, sorry! Mbak Wulan, itu kenapa si Sintia bisa datang ke sini?” “Mana aku tahu? Ini yang mau aku tanyakan ke satpam!” jawabnya ketus lalu masuk ke dalam. Terlihat satpam yang sedang kebingungan. “Pak, kok, si Sinting itu diizinkan masuk, sih! Sembarangan aja. Udah bosan kerja di sini?” tanya Wulan. Sepertinya memang dia sedang dalam keadaan sangat marah. Karena sebelumnya dia tidak pernah begitu. “Maaf, Non, tadi itu, saya lagi ke toilet, nah, Bibi keluar buang sampah. Kata Bibi, Mbak Sintianya nyelonong masuk aja. Cek aja CCTV-nya kalau Non Wulan enggak percaya. Jangan pecat saya, Non, nanti anak istri saya gimana?” “Tau, ah, Pak. Ayo, cepetan masuk, seret itu si Sinting!” titah Wulan. Benar saja, Sintia sedang mengacungkan pisau buah ke pergelangan tangannya. Mamahku sedang berusaha membujuk. Kalau dia mau mati bunuh d
Last Updated : 2022-08-30 Read more