“Makanya Arman, jadi laki-laki itu harus pandai bersyukur. Setidaknya jika kita belum bisa membahagiakan istri dengan berlimpah harta, kita tidak menyakiti hatinya apalagi sampai memberinya madu,” ujar Mas Nanang lagi.Mas Arman diam saja. Entah karena sudah kenyang atau memang karena tersinggung dengan ucapan Mas Nanang“Mas, kami duluan, ya? Tenang saja ini yang traktir Mas Nanang,” pamitku seraya membayar makanan kami di kasir.“Arman itu lucu ya, laki-laki model begitu kok, bisa-bisanya punya istri lebih dari satu. Lah wong, beli makanan untuk dirinya sendiri saja tidak mampu begitu,” ucap Mas Nanang.“Entah deh, Mas. Aku pun tidak paham. Makanya itu lebih baik aku mundur saja. Mas Nanang dukung aku, kan?”“Iya, dukunglah, kamu kan, adikku. Mas ini selalu mendukung apa pun yang akan kamu lakukan selagi itu untuk ke baikan.”“Terima kasih banyak, ya, Mas. Aku jadi terharu. Aku beruntung sekali dikasih kakak sebaik Mas Nanang.”“Hem ... beneran bersyukur?”“Iya, dong, Mas!"Tepat j
Last Updated : 2022-08-26 Read more