Lagi, ibu mertua menyalahkanku. Aku menarik napas pelan dan membuangnya. Rasanya memang watak wanita ini tak akan berubah hingga kapanpun. Aku mengambil gawai dan bermaksud mengirimkan pesan untuk Farida. Ternyata temanku itu sudah mengirimkan pesan terlebih dahulu untukku. [ aku sudah sampai di SD, rumahnya ke arah mana lagi?] Aku melongokkan pandangan ke arah luar. Benar, sebuah mobil berwarna putih terlihat berhenti di depan sekolah dasar tempatku mengajar. [ tengok sebelah kananmu! Rumah bercat hijau muda.] Pesan di whatsapp itu berubah menjadi centang dua berwarna biru. Hatiku makin bergemuruh. Entah apa yang akan terjadi setelah ini. Jariku mendadak bergetar. "Rumah saya di Keputren, Mas. Sekitar dua jam dari sini," jelas singkat laki-laki itu. "Lalu mengenai statusmu? Apakah kamu bisa membuktikan saat ini kamu sedang tak terikat pernikahan dengan siapapun? Tentu saja kami berhak tahu," tanya Mas Riza lagi. "Mas Riza, jangan menenakannya seperti itu! Kamu keterlaluan, Ma
Terakhir Diperbarui : 2022-10-11 Baca selengkapnya