"Wah. Hebat kamu, Vit. Kamu mau datang ke acara ini. Ibu yakin dari tadi malam kamu menangisiku anakku. Sudah kubilang, sebaiknya kamu meminta cerai dari Riza. Kenapa bebal sekali, bertahan seolah-olah kamu wanita yang kuat. Kita lihat, sejauh mana kamu akan bertahan hidup dengan madumu yang jauh lebih segalanya dari pada kamu." Ucapan ibu mertua membuatku menarik ujung bibirku dan tersenyum sinis. "Jangan terlalu banyak bicara, Bu. Persiapkan saja tenagamu untuk menerima kejutan yang akan terjadi," ucapku lirih telat di sisi ibu mertuaku. Matanya menatapku nyalang, seolah paham akan bahaya yang sedang mencintainya. " Jangan coba-coba merusak hari bahagia mereka!" "Kau lihat suamiku, Bu? Tak ada kelihatan rona bahagia sedikit pun. Hanya calon menantu ibu yang tak tahu malu itu yang dari tadi tersenyum bahagia, kemungkinan dia sama seperti Ibu. Sama-sama lupa karma bagi wanita perebut suami orang." Ibu tersentak mendengar ucapanku. Sepertinya dia paham aku sudah tahu masa lalunya, m
Last Updated : 2022-10-08 Read more