Hendro yang semula duduk di kursi tunggu depan kamar Rakmi langsung bangkit melihat Apriyanto datang dengan keadaan tak terurus. "Mau apa kamu kemari?" Hendro menghadang Apriyanto seraya bertanya."Mau melihat Ibu-lah," balasnya tak kalah sengit.Hendro memicingkan matanya memindai sang adik dari kaki sampai ke puncak kepala. "Dalam keadaan kacau begini? Berapa lama sih, kamu nggak mandi? Pulang sana, bersihkan diri dan urus anak-istrimu.""Aku ingin bertemu Ibu." Apriyanto bersikeras."Aku tidak izinkan. Tampangmu payah begini, bisa-bisa Ibu semakin sakit melihatmu.""Memangnya sakit apa Ibu, Mas?""Kanker Servik, puas kamu?!""Kanker? Ah ... nggak mungkin, Mas pasti bercanda.""Terserah kalau kamu nggak percaya.""Ibu sudah tua. Bahkan sudah menopause. Bagaimana mungkin masih bisa sakit begitu.""Apa yang tidak bisa di dunia ini.""Kalau begitu, aku bisa mendapatkan Rita kembali.""Dalam mimpimu. Sudah pulanglah, ada surat dari Rita untukmu.""Surat apa? Rita bisa hubungi nomorku j
Terakhir Diperbarui : 2022-08-31 Baca selengkapnya