Home / Rumah Tangga / Pembalasan Rita / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Pembalasan Rita : Chapter 11 - Chapter 20

72 Chapters

Chapter 11 Kasihan Arka

"Kamu sudah menalak, Rita?" tanya Rakmi begitu bertemu dengan Apriyanto yang keluar dari kamar tidurnya bersama Rita."Tidak akan.""Kenapa tidak? Kamu harus segera menceraikan dia. Dia sudah memilih pergi, itu tandanya dia tidak benar-benar mencintaimu. Bisa jadi dia sudah bersama dengan pria lain. Orang ya, kalau susah punya anak. Main sama siapa aja, nggak akan ambil pusing. Siapa tahu sekarang dia emang udah mandul."Apriyanto mengepalkan kedua tangan di sisi tubuhnya dengan rahang yang mengeras. Jika tidak mengingat yang melontarkan setiap patah kata itu adalah ibunya sendiri. Rasanya Apriyanto sudah akan mematahkan batang leher Rakmi."Aku tidak akan pernah menceraikan Rita. Dia akan segera kembali.""Ke rumah ini? Ke desa ini? Jangan harap! Ibu sudah mengatakan kepada semua orang di sini dan mereka menganggap Rita sebuah aib. Tidak ada dalam sejarah desa ini memiliki menantu yang mandul.""Omong kosong," ujar Apriyant
last updateLast Updated : 2022-07-09
Read more

Chapter 12 Tersudutkan

"Pa, yuk sarapan,"ajak Fardan dari ambang pintu.Hendarto yang sedang mengeringkan rambut dengan handuk menoleh ke arah Fardan. "Di taman ya, Pa," lanjut Fardan."Ada apa sekarang? Ada tamu yang menginap?" Hendarto sangat hafal jika sampai anak dan istrinya mengajak makan di taman pasti ada seseorang yang sedang mereka hindari di meja makan.Fardan menyunggingkan senyum miring. Ia paham, papanya baru dini hari kembali dari perjalanan ke Kalimantan jadi pasti belum tahu apa yang terjadi di rumah ini. Mungkin Fardan akan menunjukkan sesuatu dulu sebelum mereka sarapan supaya tidak ada 'tema' yang merusak suasana mereka makan nanti."Papa pasti kaget deh. Mungkin ya, karena kalau mama aja kenal sudah pasti Papa juga kenal atau tahu mungkin.""Maksudnya apa sih, Kak? Keluarga jauh?""Setahun Fardan yang udah dua puluh tahun tinggal di rumah ini sih. Tahunya dia bukan anggota keluarga inti, sampai kemarin lusa tepatnya.
last updateLast Updated : 2022-07-10
Read more

Chapter 13 Bunda atau Bunny?

Rita menatap kalender di ponselnya, tak terasa sudah lima hari ia berada di sini. Rita ingat betul waktu dirinya pergi dari rumah mertuanya adalah hari sabtu dan sekarang adalah hari Rabu, serta selama itu pula dirinya bisa menghindar dari mama dan juga suaminya yang akan segera menjadi mantan setelah ia mengajukan gugatan tapi masih gigih menghubunginya. Rita juga setelah acara sarapan bersama dengan Arka tak lagi melihat keberadaan atasannya itu.‘Baguslah tahu diri.’Baru saja ia berpikir demikian, sosok yang sudah tidak ia temui itu kini bersandar pada ambang pintu penghubung antara teras samping dan ruang tengah.“Sampai kapan kamu akan berdiam diri?”“Maksudmu?” jawab Rita seraya menoleh memperhatikan pria itu yang beranjak dari ambang pintu dan kini duduk di kursi yang terbuat dari anyaman rotan bercat putih.“Kamu tidak ingin mengajukan gugatan cerai?”“Aku akan lakukan itu, tetapi bukan karena kamu suruh dan aku rasa itu bukan urusanmu. Sebaiknya kamu tahu batas, kita bukan t
last updateLast Updated : 2022-07-15
Read more

Chapter 14 Di benak Arka

Apriyanto meremas rambut hitamnya yang sudah terlihat lebih panjang. Beberapa bulan tidak bertemu muka dengan Rita membuat dirinya tak begitu memperhatikan penampilannya. Seketika ia teringat jika istrinya itu tidak senang dengan rambut pria yang gondrong apalagi jika rambut kurusnya menjuntai mengenai alis.dan kerah kemeja. Namun kali ini ia bisa meremasnya karena jengkel. Yuda dengan lancang telah datang dan mengambil semua benda yang dibeli oleh Rita tanpa terkecuali. Ia menatap ponselnya yang hancur. Apriyanto membantingnya bertepatan dengan Yuda yang pergi membawa semua barang dan dirinya yang tidak bisa menghubungi Rita. Sudah lima hari dan wanita itu tidak bisa dihubungi.“Kamu harus minta kembali semuanya,” ujar Rakmi dingin dengan mata merah. Ia kembali mengedarkan pandangan di sisi rumahnya yang awalnya ditempati oleh Apriyanto dan Rita. Rumahnya sangat luas jadi Yusuf Suhardiman membagi menjadi lima bagian dengan sebagai pusat adalah bangunan tempat Rakmi tinggal seka
last updateLast Updated : 2022-07-16
Read more

Chapter 15 Berhutang Budi

Daya sedang merapikan tas jinjingnya saat Andre, putra sulungnya menghampiri. "Sudah ada kabar dari Rita, Ma?""Belum. Biarkan saja dulu, yang penting kita sudah tahu jika dia keluar dari rumah itu.""Sudah satu minggu, Ma.""Nggak usah khawatir. Mama sudah siapkan dia tempat tinggal.""Rita mau?"Daya terkekeh. "Tidak. Kau seperti tidak tahu adikmu saja.""Lalu di mana dia tinggal?""Dekat tempat kerjanya.""Aku sudah menyuruhnya untuk keluar dan membantu saja di restoran tetapi dia nggak mau.""Dasar keras kepala. Tapi, dia mau 'kan cerai dengan Apri?""Jelas dong. Gila apa anak Mama nggak mau cerai sama cecunguk seperti itu. Persis dengan ….""Hayo … cecunguk yang Mama maksud ada tuh di luar," tunjuk Andre dengan menelengkan kepalanya."Ngapain dia ke sini?"Andre mengedikkan bahunya. "Mau pamer kali. Anaknya sudah merebut menantu Mama.""Ih, ngaco. Tukang pungut sampah ya begitu.""Lah, Mama dulu nikahin dia."
last updateLast Updated : 2022-07-17
Read more

Chapter 16 Pulang

"Kapan kamu akan segera mengurus penyelesaian perceraian dengan Apri?" tanya Daya melalui panggilan telepon.Rita mendesah panjang sebagai reaksi pertanyaan mamanya itu hingga terdengar dari seberang sambungan telepon tersebut. Saat ini Rita baru saja selesai mandi di kediaman barunya di kota dan dirinya masih menolak untuk bertemu dengan mama dan siapapun kecuali Eli dan Yuda yang tinggal bersamanya.“RITA …. Jangan mengulur waktu, selesaikan urusan dirimu dengan Apri,” ujar Daya gemas.“Segera Ma. Ada hal yang harus Rita urus dahulu.”“Urusan apa lagi yang lebih penting dari perceraian?!” sergah Daya terdengar sangat tidak sabar. “Jangan bilang kamu sekarang ragu menceraikan suamimu itu dan rela di poligami?” Sambungnya lagi.‘Tidak Ma. Mereka saja sudah menginjak-injak harga diri Rita, hingga menyebarkan gossip.”“Nah, itu dah paham. Jangan membuang waktu segera selesaikan hal itu.” Ada jeda dan kemudian Daya menambahkan, “maafkan Mama tidak bisa mencegah Asmi masuk kembali dalam h
last updateLast Updated : 2022-08-05
Read more

Chapter 17 Perkataan

Rita memarkirkan kendaraannya dan segera menuju lobby lewat pintu samping. Langkahnya terhenti saat melihat keberadaan pria jangkung yang sedang berbicara dengan atasannya itu. Tak disangka seolah memiliki sinyal tertentu pria yang ia tatap menoleh ke arahnya. Satu alis pria itu terangkat dan kemudian meninggalkan lawan bicara dan mendekatinya.Drew, sedang berbincang dengan Arka saat merasa ada yang memperhatikan dirinya dan segera menoleh. Tebakannya benar, wanita yang sedari tadi ia sudah tunggu muncul juga. Nostalgia masa lalu, melihatnya tampak anggun dan sehat saja sudah cukup bagi Drew yang sesungguhnya merasa penasaran dengan penampakan Rita saat ini. Wanita dewasa yang cantik dan sangat mandiri. Drew tidak mungkin salah dalam penilaiannya. Hanya sepertinya ada yang sedang dipendam oleh wanita di depannya ini. Drew akan mencari tahu nanti jika sudah ada kesempatan.Rita mengerutkan dahinya tak menyangka jika Arka lebih memilih mengacuhkan dirinya yang kini berhadapan dengan Dr
last updateLast Updated : 2022-08-06
Read more

Chapter 18 Kamu Percaya

"Sepertinya aku tadi melihat pak Apri," kata Evi seraya memanjangkan leher dan melihat ke arah belakang Rita.Rita yang sedang mengunyah nasi spontan tersedak dan menyemburkan sebagian nasinya ke arah Evi dengan mata membelalak."RITA .... Jorok ih. Udah jomlo kenapa jadi slebor gini sih?!" protes Evi seraya mengelap ceceran nasi yang hampir saja mengenai tubuh dan wajahnya. Untung saja dirinya sudah selesai makan.Rita tersedak dan cepat-cepat menegak air minumnya banyak-banyak. Siska yang duduk tepat di sebelahnya lantas mengusap-usap punggungnya dan membalas Evi. "Ih .... Mbak Evi nih. Kasihan Mbak Rita sampai kaget gitu. Bahas si mantan nanti 'kan bisa."Drew yang sedari tadi diam dan hanya menatap lekat-lekat ke arah Rita akhirnya angkat bicara. "Mantan. Kamu sudah bercerai dengan suamimu?"Rita yang sedang mengusap mulut dengan tisu menghentikan kegiatannya dan membalas tatapan Drew. "Belum." Jawabnya datar."Akan. Segera, ya 'kan Rit?!" ucap Evi menegaskan."Yup. Aku harus mela
last updateLast Updated : 2022-08-06
Read more

Chapter 19 Rindu

"Eshan akan liburan, dia ingin bertemu denganmu. Kamu nggak kasihan sudah dua tahun anak itu tidak pernah bertemu denganmu?""Aku membayarmu untuk mengurusnya, apa gunanya lagi jika dia masih merindukan aku?!" ketus jawaban dari Asmi.Helaan napas panjang terdengar dari seberang sana. "Kamu ibunya, bagaimana mungkin dia tidak kangen denganmu.""Aku tidak peduli. Tunggu lagi tiga tahun saat dia sudah lulus SD.""Apa kamu sudah mengatakan pada suamimu tentang Eshan?""Itu bukan urusanmu." Asmi lantas memutuskan sambungan telepon dan menelepon Narto."Yah. Bagaimana sudah bertemu Rita? ""Belum.""Ck, Ayah harus segera menemukannya. Aku tidak bisa memenuhi perjanjian dengan Apri jika dia tidak kembali.""Ayah dengar, dia akan segera menggugat cerai Apri.""Apa? Tidak ... tidak, tidak. Jangan sampai hal itu terjadi. Ayah harus menghentikannya.""Aku masih ingin melihat dia menderita di sini. Aku bahkan belum melakukan apapun dan dia sudah pergi begitu saja.""Ayah harus bagaimana?""Bujuk
last updateLast Updated : 2022-08-11
Read more

Chapter 20 Video

Hampir dua Minggu berlalu. Selama ini pula, Arka tampak tidak seperti saat hari itu. Pria itu mengajaknya bicara hanya untuk membahas tentang pekerjaan dan hari ini atasannya tersebut tidak masuk ke kantor. Sebagai seorang sekretaris tentu saja Rita kebingungan. Memang hari ini tidak ada jadwal yang mendesak hanya saja, tidak mengetahui keberadaan pria itu rasanya asing baginya. Rita memperhatikan ponselnya yang sedari tadi tergeletak di samping laptopnya. Lantas kepalanya mendongak saat ada langkah berat mendekat dan ia mendapati bahwa bukan Arka yang datang melainkan Bisma Chandara. "Selamat pagi, Pak," sapa Rita seraya sedikit membungkuk memberi hormat."Pagi, dua hari ke depan saya yang akan berada di sini. Kamu bisa cuti juga."Rita terperangah sekaligus bertanya-tanya dengan maksud dari atasannya ini."Saya tidak membutuhkanmu di sini. Asisten saya yang akan menggantikan tempatmu. Kamu bisa pulang sekarang dan masuk lagi setelah Arka kembali.""Kok, begitu Pak?""Ya begitu." T
last updateLast Updated : 2022-08-13
Read more
PREV
123456
...
8
DMCA.com Protection Status