Home / Romansa / Bukan Pernikahan Biasa / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Bukan Pernikahan Biasa : Chapter 91 - Chapter 100

158 Chapters

Part 91 Tentang Kisah Silam

Senja lega bisa memandang sunset dari jendela rumahnya. Semburat jingga di cakrawala barat selalu di sukainya, seperti ia mencintai namanya. Rambutnya yang panjang dibiarkannya basah tanpa di keringkan pakai hairdryer. Sudah beberapa hari ini ia tidak keramas, tadi di bantu suaminya untuk membasuh rambutnya. Sabda memang suami yang perfect, seperti kata Nina."Kenapa tersenyum-senyum sendiri di sini?" Sabda menegurnya. Kemudian ikut berdiri menatap ufuk barat. "Senja," gumamnya sambil memandang warna yang indah di sana. Senja tersenyum. Hari-harinya akan seperti ini, dia akan lebih banyak kesepian kalau suaminya bekerja. Dia akan di temani Mbak Nur seminggu paling tidak tiga sampai empat hari. Yang tiga hari dia akan ada di apartemen untuk beres-beres di sana. Mbak Nur ada kalau siang saja, sorenya akan pulang ke rumah karena dia masih punya anak yang masih sekolah dasar."Jadi, nanti malam aku ikut nggak, Mas? tanya Senja setelah duduk di kursi meja makan bersama suaminya."Kamu akan
last updateLast Updated : 2022-08-28
Read more

Part 92

Senja kemudian menunduk dan melanjutkan menyuap makanan. Dadanya berdebar dua kali lipat dari sebelumnya. Ada yang menghantam di dalam sana, rasa cemburu yang melonjak tiba-tiba dan menyesakkan dada. Perutnya juga terasa menegang. Senja menoleh pada sang suami ketika pria itu meraih jemarinya. "Kita pulang," bisik Sabda."Iya, sebentar lagi Mas. Aku habiskan dulu nasinya," jawab lirih Senja. Meski kecewa dalam dada dan khawatir dengan bayinya, Senja masih terpikirkan untuk menjaga sikap di hadapan keluarga dan tamu mertuanya. Ketenangan yang berusaha ditunjukkan Senja justru menyulut rasa iri di hati Bela. Terlebih gadis itu melihat Sabda yang tak lagi memandang layar televisi yang menampilkan beberapa kebersamaan mereka yang di rekam keluarga waktu itu.Dua perempuan dalam perasaan cemburu dan iri. Dua rasa yang memiliki arti berbeda. Iri itu perasaan menginginkan sesuatu yang dimiliki oleh orang lain. Sementara cemburu lebih ke perasaan takut kehilangan dan rasa ingin melindungi pa
last updateLast Updated : 2022-08-28
Read more

Part 93 Gender Reveal Party

Akhirnya Citra pulang ke rumah orang tuanya. Dikarenakan sakit, dia memakai kamar di lantai satu yang biasa di tempati adiknya. Sekarang si bungsu itu sedang kuliah di luar kota dan hanya pulang sebulan sekali."Ikutilah saranku, Mas. Kita tinggal terpisah. Siapa tahu dengan begini kita tahu apa yang kita inginkan dalam pernikahan kita." Citra mengulangi kalimat yang diucapkan di rumah sakit tadi. Ketika mereka sedang duduk berdua di tepi ranjang."Orang tua kita akan curiga."Citra tersenyum getir. Alasan ini yang pada akhirnya menjebak Arga bertindak hingga kehilangan kekasihnya. Dia terlalu memikirkan apa perasaan orang tuanya tanpa bisa berjuang untuk orang yang dicintainya. Akhirnya dia juga yang mendapatkan imbas dengan pernikahan yang penuh kepalsuan. "Mas, bisa beralasan kalau sibuk dengan pekerjaan. Jangan khawatir, aku akan membantu bicara."Hening. Keduanya saling diam sambil memandang tembok yang di cat warna krem di hadapannya. Terbawa arus perasaan masing-masing. Arga de
last updateLast Updated : 2022-08-29
Read more

Part 94

Citra semakin speechless mendengar penuturan Sabda. Andai saja Bela mendengar semua ini, dia bisa menangis darah karena menyesal kenapa meninggalkan lelaki seperti Sabda. Atau nangis guling-guling dan berteriak histeris. Betapa bodohnya gadis itu. Tak menyadari ada permata di genggaman tangannya."Mas Sabda bukan seperti pria umur tiga puluhan. Kata-kata Mas jauh lebih dewasa dari usiamu."Sabda tertawa. "Bisa saja kamu. Tapi inilah hasil sharingku dengan papa. Tiap ada waktu kami nge-gym bareng, main bulutangkis, atau futsal. Di sela waktu itulah papa mengajakku bicara, bukan menasehati tapi berbagi. Papa selalu menerapkan sharing karena putranya bukan anak kecil lagi."Citra paham sekarang. Sabda dibesarkan dengan didikan penuh tanggung jawab oleh seorang ayah. "Tapi aku tidak sesempurna yang kamu nilai, Citra. Sampai sekarang aku belum bisa meluluhkan hati mamaku untuk menerima Senja.""Mas Sabda, tetap luar biasa. Aku yakin sebenarnya Tante sudah tersentuh dengan ketulusan kalian
last updateLast Updated : 2022-08-29
Read more

Part 95 Pertemuan Arga dan Bu Hanum

Two months later ...."Ja, ingat kata dokter tadi, jangan punya rasa cemas yang berlebihan. Stres bisa mengacaukan kesehatan kamu dan kondisi bayi kamu. Alhamdulillah plasentanya sudah normal dan tak ada kendala apapun." Bu Hanum menasehati putrinya saat mereka duduk berdua di kafe sebuah mall.Sudah dua minggu ini Bu Hanum tinggal di rumah Senja. Sebenarnya beliau ingin menemani hingga putrinya melahirkan, hanya saja jadwal berangkat umroh yang selalu mundur dan akhirnya bentrok dengan hari perkiraan kelahiran cucu pertamanya.Hari ini Senja hanya di temani sang ibu untuk melakukan pemeriksaan ke dokter. Kebetulan Sabda sedang banyak pekerjaan di kantor. Di samping itu, Sabda memang sengaja memberikan waktu pada istri dan mertuanya untuk jalan-jalan hanya berdua. "Kamu harus tenang, santai saja. Ibu akan doakan kamu dari tanah suci, semoga proses lahiran lancar.""Aamiin.""Kalau Pakdhemu nggak sakit waktu itu kami sudah berangkat bulan kemarin.""Nggak apa-apa, Buk. Semoga ibuk dan
last updateLast Updated : 2022-08-31
Read more

Part 96

Tidak lama kemudian Arga pamitan. Pria itu harus segera kembali setelah beberapa kali di telepon oleh kantor. Kini perasaannya menjadi lega karena sudah bertemu dengan wanita yang paling membuatnya merasa sangat bersalah. Orang yang ingin ditemuinya sejak peristiwa kegagalan pertunangan mereka. Hanya saja kesempatan itu belum ada. Sebab Senja tak ingin memberitahu alamat lengkap rumahnya.Sementara Senja dan Bu Hanum sekarang sudah ada di dalam taksi untuk pulang ke rumah. Pertemuannya dengan Arga membuat Senja tidak jadi belanja. "Nak Arga mirip dengan suamimu ya," kata Bu Hanum saat mereka dalam perjalanan pulang."Ya, karena mereka berdua juga sepupuan, Buk.""Nggak usah kamu sesali lagi. Ikhlaskan. Kurang baik apa Nak Sabda sama kamu, sama keluarga kita. Bersyukurlah memiliki suami yang penyayang dan pengertian.""Saya sudah ikhlas kok. Tadi hanya syok saja, karena nggak nyangka kalau pada akhirnya kita bisa di pertemukan bertiga. Sebenarnya sudah sejak waktu itu dia ngotot pengen
last updateLast Updated : 2022-08-31
Read more

Part 97 Mediasi dan Waktu Empat Puluh Hari

"Bu Citra masih ada tamu, Pak," seorang resepsionis hotel memberitahu Arga yang tergesa ingin menemui istrinya.Tanpa menjawab, Arga duduk di sofa yang ada di lobi hotel. Dia gelisah sambil memegang surat di tangannya. Surat yang tak pernah di sangka akan diterimanya secepat ini."Mas, kita bicara di ruanganku." Citra menghampiri lima belas menit kemudian. Arga mengikuti istrinya menuju sebuah ruangan yang berada di bagian dalam, tepat di belakang ruang resepsionis.Arga menghenyakkan diri di sofa, sedangkan Citra mengambilkan minuman dingin dari dalam kulkas yang ada di sana. Wanita itu sudah tahu maksud kedatangan suaminya di hotel. Karena dia pun menerima surat yang sama pagi ini."Kenapa nggak membicarakan ini denganku dulu?" tanya Arga meletakkan surat di atas meja."Apa Mas punya waktu untuk membahas ini? Mas, terlalu sibuk kan. Lagian mau sampai kapan kita seperti ini. Aku capek, Mas. Beberapa bulan ini aku saja yang berusaha bertahan.""Aku juga berusaha bertahan.""Mas, bukan
last updateLast Updated : 2022-09-01
Read more

Part 98

Hakim mengalihkan pandangan pada Arga yang tampak tegang. "Kepada Saudara Arga sebagai pihak tergugat, apakah Anda setuju dengan keputusan pihak penggugat?""Saya keberatan, Pak Hakim. Saya masih berusaha untuk meminta kesempatan membenahi diri. Saya akui saya bersalah."Citra menarik napas panjang mendengar jawaban Arga. Tapi dia tidak menoleh sama sekali pada suaminya.Dikarenakan alasan ketidakcocokan bukan karena adanya kekerasan dalam rumah tangga, maka Hakim meminta penggugat dan tergugat untuk melanjutkan ke sidang mediasi. Paling lama selama empat puluh hari jam kerja. Hakim juga menjelaskan prosedur mediasi. Beliau juga menunjukkan daftar mediator yang bisa dipilih untuk menengahi permasalahan mereka. Sidang mediasi tidak diperbolehkan dilakukan di luar pengadilan.Akhirnya Pengacara Citra memilihkan satu mediator yang ada di kantor pengadilan agama hari itu. Pria itu lantas mengajak kliennya dan sang suami menuju ruang terpisah. Di sana ada seorang mediator laki-laki seusia
last updateLast Updated : 2022-09-01
Read more

Part 99 Akhir Pekan di Villa

Udara sejuk menyambut dua insan yang sedang dalam misi perdamaian. Mereka turun dari mobil yang berhenti di halaman samping vila. Siang yang masih berkabut. Seorang laki-laki setengah baya menghampiri dan menyapa mereka dengan ramah."Sudah lama kita nggak bertemu, Mas Arga. Apa kabarnya?" Laki-laki yang menjaga vila menyalami mereka."Baik, Pak Jul.""Beberapa hari yang lalu Mas Chandra beserta istri dan anaknya juga menginap di sini, Mas."Arga manggut-manggut. Vila itu memang milik kakeknya. Jadi siapa saja bisa menginap di sana. Bahkan di wilayah itu ada beberapa vila lain milik sang kakek yang dijadikan tempat untuk berlibur atau berkumpul keluarga pada waktu-waktu tertentu.Keindahan yang ditawarkan di sana memang bisa dibilang setingkat lebih tinggi dibandingkan dengan suasana di villa lain. Makanya nilai jual vila itu memang sangat tinggi.Dari sana bisa langsung melihat pemandangan pegunungan di depan mata. Gunung yang menjulang tinggi dihiasi lebatnya pepohonan terpampang ny
last updateLast Updated : 2022-09-02
Read more

Part 100

Percintaan yang sangat berbeda dari malam-malam yang telah di lewati selama ini. Mereka memberikan rasa pada aktivitas intimnya malam itu. Citra pun merasakan perbedaannya. Biasanya bercinta hanya demi nafsu, kini bercinta untuk memperbaiki hubungan mereka. Mungkin karena bercinta tanpa adanya niat ibadah yang membuatnya tak kunjung hamil meski tanpa pengaman.Mama Yola sering menanyakan apakah dia sengaja menunda kehamilan? Setiap mertua dan orang tua pasti sangat berharap akan hadirnya anggota keluarga baru setelah putra-putrinya menikah. Terkadang Citra sampai bingung harus menjawabnya. Pernah di sarankan agar konsultasi ke dokter, tapi bagaimana mau ke dokter, sementara hubungannya dengan Arga seperti kerakap tumbuh di batu, hidup segan mati pun tak mau."Aku ingin kita segera punya anak," bisik pria itu di tengah aktivitas mereka. Sebuah kalimat yang membuat Citra kaget lantas tersenyum. Kenapa baru sekarang, kenapa tidak dua bulan yang lalu atau setidaknya sebulan sebelum dia me
last updateLast Updated : 2022-09-02
Read more
PREV
1
...
89101112
...
16
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status