Home / Romansa / PERNIKAHAN YANG TIDAK KUIMPIKAN / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of PERNIKAHAN YANG TIDAK KUIMPIKAN: Chapter 51 - Chapter 60

126 Chapters

Bab 51

PoV Author💚Sesampainya mereka di rumah, Ayu langsung merebahkan tubuh di tempat tidur. Pikirannya kini kacau balau. Perempuan itu bingung harus bagaimana lagi untuk menghentikan mertuanya menjodohkan Akbar dengan Naima. Ternyata setelah dipikir-pikir, dia sangat tidak mau kehilangan Akbar.Ayu merasa bahwa suaminya kini adalah lelaki yang Allah titip untuk menjadi imam dan pelindungnya. Dia tidak lagi mau mengingat masa lalu yang hanya akan menodai kesucian pernikahannya. Perempuan itu menepikan ego, pikiran tertuju pada Akbar seorang."Jangan terlalu memikirkan masalah ini, Ay. Aku gak mau kamu jadi sakit." Akbar mendekati sang istri yang sedang memijit kening."Bagaimana aku gak kepikiran kalau suamiku diminta menikah lagi?" Suara Ayu perlahan meninggi."Kamu cemburu, Ay?"Ayu membuang pandangan. "Untuk apa aku memikirkannya kalau tidak cemburu? Kamu pikir aku ini perempuan tak berperasaan?""Mungkin ... iya.""Terimakasih untuk prasangkamu!" cetus Ayu meninggalkan sang suami sen
Read more

Bab 52

Akbar diam. Pengakuan Ayu barusan bagai sambaran petir yang begitu menggelegar. Sementara Ayu, dia gelagapan. Wanita itu merasa sangat bersalah telah berkata lancang pada suami sendiri.Dia terus melangkah mengikuti Akbar yang semakin mundur. "Jangan salah paham, tadi aku tersulut emosi, By. Tolong, maafkan aku.""Maaf? Aku tahu kamu tidak menginginkan pernikahan denganku atau lelaki lain karena ada Gio dalam hati kamu, iya, kan? Kalau kamu masih mencintainya, bilang saja. Tidak usah pura-pura bahagia dan mencintaiku.""Akbar, tolong. Aku gak ada maksud ke sana. Tadi itu cuman lagi emosi saja. Kamu suamiku, kamu imamku–""Tetapi kamu tidak mencintaiku!" tegas Akbar memotong kalimat Ayu.Lelaki itu terluka, dia menahan tangis sambil melangkah masuk kamar dan menutup pintu perlahan. Matanya berkaca-kaca, kalimat Ayu terngiang-ngiang dalam benak. Andai saja saat itu Ayu jujur sejak awal, maka dia tidak akan menikahinya.Sungguh, siapa pun tahu bahwa mencintai orang yang mencintai orang l
Read more

Bab 53

Sepanjang malam Ayu terpaku di dalam kamar, dia tidak berani melangkah keluar dan mencari tahu suaminya sedang apa. Wanita itu khawatir kalau kehadirannya akan semakin menambah masalah."Aku salah, aku harus meminta maaf. Pasti Akbar mau maafin aku, dia kan gak tegaan. Tadi pasti karena shock banget. Iya, dia akan memaafkanku!" ujar Ayu melangkah ke depan lemar yang pada satu sisinya terdapat cermin.Wanita malang itu melihat pantulan dirinya di dalam sana. Wajah terlihat lesu, kecantikannya tersembunyi di balik luka. "Apa aku bisa meminta maaf pada Akbar?""Hayolah, hanya meminta maaf dan masalah akan selesai. Jadilah istri yang baik, mengakui kesalahan dan menjadikan suamimu rida!" Bisikan dari hati nurani begitu mendukung.Ayu kembali mengukir senyum, kemudian melangkah cepat ke luar kamar. Begitu terkejutnya dia mendapati Akbar yang masih terjaga padahal sudah pukul tiga dini hari. Bawah matanya hitam, pandangannya begitu kosong, Ayu jadi merinding."Audzubillahi minasysyaithoni r
Read more

Bab 54

"Kamu bahas Gio lagi? Sengaja nyindir dan menyudutkanku lagi? Apa jangan-jangan sebenarnya kamu mau jadi pimpinan itu dalam artian menuruti keinginan orangtua dan tidak memikirkan perasaan istri?""Enggak gitu. Aku cuma nggak mau bertahan kalau kamu masih memikirkan Gio. Ya kalau kamu memang mau sama Gio, aku nggak bisa buat apa-apa lagi. Gak mungkin kan, kalau aku terus mengikatmu dalam pernikahan yang tidak kamu impikan?"" Kan aku sudah bilang aku sudah berusaha, Seharusnya kamu mendukung aku dong!" Ayu memajukan bibir, dia merasa bahwa Akbar sedang mempermainkannya."Jangan cemberut gitu dong, kamu makin jelek tau!" ledek Akbar mencolek dagu istrinya.Ayu semakin cemberut, tetapi dia bahagia karena Akbar seperti memberi jawaban pasti. Besok dia harus ke rumah mertua atau Naima akan semakin berharap Akbar yang akan menjadi suaminya. Mereka melangkah beriringan mengambil wudhu, kemudian salat tahajud bersama.***Ketika fajar menyingsing, mereka bergegas menuju mobil untuk ke rumah
Read more

Bab 55

Mereka semua terdiam koma tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan Akbar. Terutama sang ibu, dia hanya bisa diam sambil merenungkan apa saja yang akan terjadi jika suaminya menikah dengan Naima."Tolong ibu menjawab.""Itu tidak boleh terjadi. Kenapa kamu mengumpamakan ayahmu menikah sama Naima?!" bentak Bu Laila sedikit emosi."Dan kenapa juga ayah sama ibu memaksaku menikahi Naima?"Hening. Ayu yang ketakutan malah memegang lengan suaminya. "Aku sangat menghormati kalian sebagai orangtua, tetapi tolong jangan membahas tentang Naima lagi. Ini yang terakhir kali." Akbar merangkul pundak sang istri. "Selamanya hanya ada kami berdua.""Akbar, kamu harus mau menerima Naima. Kebetulan dia ada di sini l, sedang memasak di di dapur karena ibu melatihnya untuk menjadi menantu yang baik dan lihat saja, sekalipun dalam keadaan hamil, dia masih tetap bisa mengurus rumah. Aku tidak membandingkan istri kamu sama Naima, tetapi lihatlah dari sisi lain. Kalau kamu memiliki dua istri, maka mereka aka
Read more

Bab 56

Ayu menoleh, kemudian menunduk karena pipinya bahasa oleh air mata. Dia tidak menyangka akan bertemu Gio di tepi jalan, dia pikir Akbar lah yang memanggilnya.Namun, entah kenapa lelaki yang menjadi suaminya itu tidak mengejar. Ayu jadi berprasangka buruk bahwa suaminya juga setuju untuk menikah sama Naima."Ayu, kok kamu bisa ada di sini? Terus kenapa nangis? Suami kamu mana?" Gio langsung menodongnya dengan banyak pertanyaan.Sungguh di dalam hati lelaki itu tersimpan luka yang teramat dalam melihat Ayu menitikkan air mata. Dia tahu wanita itu jarang sekali menangis, dia juga tahu kapan saat-saat Ayu menitikkan air mata bahagia.Mereka sudah kenal dekat dengan lebih lama, jadi sekalipun tidak dijelaskan, dia tetap bisa menebak kalau wanita yang ada di depannya itu sedang terluka."Enggak apa-apa, kok, Gio. Aku cuma pengen jalan sendiri aja.""Terus mata kamu, kok, merah? Kenapa nangis?"Ayu menjawab sambil menyeka bulir bening yang terasa hangat menyentuh pipi. "Enggak, ini tadi k
Read more

Bab 57

"Kamu ngapain di sini?" tanya Akbar. Sebenarnya Akbar melihat Gio tadi bicara sama Ayu, tetapi dia tidak ingin seolah sedang menangkap basah mereka atau Ayu tidak akan jujur. Lagipula masalahnya dengan Naima belum selesai. Lelaki itu bukan maksud tidak ingin mengejar istrinya tadi, tetapi ketika hendak berdiri, ayahnya melarang. Dia meminta untuk membicarakan perkara itu tanpa hadirnya Ayu. Pak Haris tidak ingin melukai hati si menantu, makanya dia membiarkan Ayu pergi saja tanpa dikejar dulu. Akbar menurut. Akhirnya, mereka membicarakan perkara itu dan sekarang dia ada untuk membawa Ayu kembali ke rumah orang tuanya. "Eggak, tadi cuma cari angin aja kok, lagi nggak enak badan ini." "Kalau nggak enak badan, kenapa keluar cari angin?" Akbar mengulurkan tangan kanannya. "Balik, yuk ke rumah! Naima mau ketemu sama kamu." "Naima mau ketemu sama aku? Kenapa? Biar dekat sama calon kakak madu?" Sengaja Ayu bertanya penuh penekanan terutama di bagian 'kakak madu'. Hatinya sangat terluka
Read more

Bab 58

"Kenapa kamu tidak mengizinkan Akbar menikah sama Naima? Apa kamu bisa menjamin Akbar akan bahagia bersama kamu?""Aku memang tidak bisa menjamin Akbar akan bahagia sama aku, Bu, tetapi dia itu suami aku dan aku pantas untuk mempertahankannya. Sekali lagi, pa Ibu tidak akan mempertahankan Ayah kalau misalkan beliau yang menikah sama Naima?""Tentu saja bertahan. Kami saling mencintai, ayahmu tidak akan melakukan itu!" sanggah Bu Laila cepat."Aku menikah sama Akbar itu karena perjodohan, bukan karena memaksa dia menikah sama aku. Kenapa, sih, Ibu sama Ayah kelihatannya nggak suka banget sama aku? Bukannya waktu acara lamaran, kalian itu bilang nggak sabar punya menantu kayak aku? Atau aku punya salah sama kalian?"Kesabaran Ayu sudah habis, dia sengaja menodong kedua mertua dengan banyak pertanyaan. Kedua tangannya ingin terkepal, tetapi khawatir suaminya tersinggung. Sayang sekali karena Bu Nur tidak tahu perkara yang sedang menimpa anaknya sampai saat ini."Ayu, kamu jangan ngomong
Read more

Bab 59

"Sebenarnya Naima itu anak ayah sama ibu, anak kandung. Cuman ...." Pak Haris menjeda kalimatnya karena ingin mencari kata yang pas untuk disampaikan pada Akbar, khawatir dia salah paham."Ayah menukar kamu sama Naima dulu di rumah sakit karena kamu sakit-sakitan, orang tuamu kurang mampu dan tidak sanggup untuk membiayaimu. Ayah sama ibu sepakat untuk menukar kamu dengan Naima dan bukan karena kami nggak cinta sama anak sendiri, tetapi orang tua kamu juga tentu ingin menimang seorang bayi setelah menanti selama 20 tahun.""Ayah menyembunyikan ini bukan karena tidak sayang sama kamu, bukan karena ingin kamu hidup tanpa tahu siapa ayah kandung kamu, tetapi ini permintaan orang tua kamu sampai kami yakin kamu bisa menerima keadaan ini. Ayah kamu sendiri sebenarnya yang meminta kami untuk menikahkan kamu sama Naima sebagai bentuk terima kasih.""Dulu, mereka selalu menjenguk kamu sampai kamu sehat. Namun, mereka tidak bisa untuk mengambilmu kala itu karena kamu kalau melihat orang asing
Read more

Bab 60

Mereka pulang dalam keadaan pikiran yang kacau. Akbar sebenarnya ingin menanyakan bukti kalau dia itu bukan anaknya Pak Haris, namun sepertinya kenyataan selalu membawa duka. Akbar tidak sanggup memikirkan itu, hatinya masih dalam keadaan rapuh.Apalagi mengingat pengakuan Naima tentang orang tuanya yang meninggal dalam keadaan tenggelam. Dia ingin bertanya, mereka berdua hendak ke mana? Tetapi sekali lagi kenyataan selalu terasa pahit. Ayu yang sejak tadi diam, sibuk memperhatikan sang suami.Dia merasa sangat bersalah karena membiarkan Akbar larut dalam kesedihan. Ingin menghibur juga tidak tahu bagaimana cara karena mereka bisa dibilang baru sedekat itu. "Kita ke toko baju tempat aku kerja dulu, yuk!""Kenapa?" tanya Akbar."Buat ketemu Mbak Rina, siapa tahu dia calon yang pas untuk Naima. Kamu nggak mau kan kalau dia selamanya mengharapkan kamu sebagai suaminya?"Akbar membuang napas berat. "Tentu saja aku enggak mau Naima berharap sejauh itu. Aku tidak pernah menyukainya apalagi
Read more
PREV
1
...
45678
...
13
DMCA.com Protection Status