Home / Romansa / PERNIKAHAN YANG TIDAK KUIMPIKAN / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of PERNIKAHAN YANG TIDAK KUIMPIKAN: Chapter 61 - Chapter 70

126 Chapters

Bab 61

Malam yang dinanti-nanti telah tiba, Ayu tidak pernah berhenti mengecek ponselnya. Dia selalu penasaran dengan jawaban dari Mbak Rina.Dalam rasa penasaran itu, dia tidak bisa makan atau sekadar minum. Akbar sampai khawatir padanya, tetapi Ayu berkata, "aku baik-baik saja. Nanti aku makan setelah dapat jawaban dari Mbak Rina.""Tapi kalau ternyata Mbak Rina nggak ngasih jawaban malam ini, gimana?" tanya Akbar begitu khawatir pada sang istri yang sejak tadi sibuk mondar-mandir."Enggak, pasti ngasih jawaban, kok. Kamu tenang aja ya. Insya Allah jawaban terbaik menurut-Nya." Jawaban itu refleks keluar dari mulut Ayu padahal dia sendiri belum yakin apakah kabar yang akan diberi Mbak Rina itu baik atau cukup melukai hatinya.Kalau bukan dengan masnya Mbak Rina, maka mungkin tidak ada pilihan lain selain memilih Gio untuk Naima. Sekalipun terkesan jahat karena ibarat melempar kotoran pada wajah orang yang tidak bersalah, tetapi tidak mungkin juga kalau membiarkan suaminya menikah lagi.Ayu
Read more

Bab 62

Mbak Rina bukan langsung membalas tetapi menelepon Ayu biar lebih mudah bicaranya. Setelah panggilan terhubung, Mbak Rina langsung menyampaikan jawaban itu tanpa niat basa-basi lebih dulu. " Iya mas Rio mau menerima Naima. Dia sudah siap, bulan depan kalau perlu.""Serius, Mbak, mas Rio mau sama Naima?""Iya, Cah Ayu.""Ya udah, Mbak kalau gitu besok aku kabarin Naima. Terima kasih ya, mbak dan kalau bisa mbak juga hadir sama mas Rio-nya biar lebih jelas karena kalau Naima, dia tentu menerima mas Rio sebagai suaminya. Sekalian dibicarakan hari yang baik untuk mereka menikah.""Oke, oke. Besok kita ketemu di rumah mertua kamu aja. amu sharelock aja ya, aku menyusul entar sama mas Rio. Kebetulan besok kan masih hari minggu, jadi dia libur kerja. Mas Rio kan kerjanya di kantor ya cuma staf biasa sih, tapi bisalah menjamin istrinya. Dia juga punya tabungan untuk menikah kok.""Siap-siap, Mbak. Makasih ya Mbak udah nolongin Ayu.""Iya, iya, sama-sama. Ya udah kalau gitu mbak mau lanjut ker
Read more

Bab 63

"Rasa kehilangan itu tidak pernah usai sebelum ada penggantinya. Memang sih aku sedang dekat dengan banyak perempuan, tetapi tidak ada yang berhasil membuat hatiku ingin menetap.""Kamu bisa bangkit tanpa orang baru, Gio. Sakitmu harus ditahan!" tegas Dani."Ternyata kamu secinta itu sama Ayu, Gio, tapi kenapa kamu tidak mau berjuang? Kenapa kamu membiarkannya sendiri berjuang dalam luka dan air mata? Apa kamu pikir hakikat cinta memang seperti itu? Tidak, Gio. Cinta itu harus saling mendukung.""Kamu nggak ngerti itu, Dian. Cinta butuh pengorbanan.""Kamu yang nggak ngerti tentang cinta. Cinta itu bukan hanya tentang pengorbanan, tetapi juga perjuangan yakni untuk mendapatkan restu sampai maut memisahkan. Kamu jangan mengira cinta tentang keindahan saja, tetapi juga luka. Namun, di antara keindahan itu ada perjuangan yang tidak bisa dibayar dengan uang, perjuangan yang beriring air mata.""Hentikan itu, Dian. Aku gak mau debat.""Kamu tahu bagaimana sakitnya Ayu ketika kamu pergi dan
Read more

Bab 64

Ayu dan Akbar sudah tiba di depan rumah mertuanya. Mereka berdua masuk sambil menunggu mbak Rina dan kakaknya mas Rio di ruang tamu. Sudah ada mereka bertiga yakni Naima dan kedua orang tuanya.Akbar terpaksa ikut atas desakan Ayu dan saat itu pula dia teringat bahwa dirinya bukan anak kandung mereka. Luka menyeruak di dalam dada, tetapi Akbar tidak bisa berbuat lebih banyak"Gini, Bu, kami sudah menemukan calon yang tepat untuk Naima, namanya mas Rio dan sebentar lagi dia bakal sampai kok sama adiknya.""Serius? Dia udah tahu keadaan Naima?" tanya Bu Laila antusias."Iya, Bu. Mas Rio udah tahu kok keadaannya Naima.""Oh, kalau benar mereka bakal menikah, kamu nginep aja nanti malam di sini. Kita bikin acara syukuran gitu, kamu mau kan? Ya sekalian biar Naima akrab sama Akbar."Ayu menoleh ke samping meminta jawaban sang suami karena kalau dia menginap atau tidak itu sama saja asal suaminya nyaman. Namun, kalau masih kepikiran tentang kemarin, tentu Ayu tetap tidak mau menginap di rum
Read more

Bab 65

"Enggak, enggak. Maksudnya aku mau mencoba merasakan hidup pisah dengan orang tua karena selama ini kan ...." Naima menggantung kalimatnya, dia menatap Haris yang menatap tajam kepadanya."Naima, kamu ngomong apa, sih?" tanya sang ibu."Eggak, Ma. Naima cuman anu–""Udah, yah. Intinya pernikahan kalian akan segera berlangsung. Bagaimana, Nak Rio?" Haris memotong pembicaraan Naima yang kelihatan gugup.Rio mengangguk cepat padahal laki-laki itu sedang berpikir keras apa yang terjadi pada Naima. Begitu juga dengan Rina, sekalipun bibir melukis senyum, dia merasa ada sesuatu yang mengganjal. Namun, dia tetap ingin mencari tahu lebih lanjut tanpa sepengetahuan siapa pun.***Dua minggu berlalu, Ayu sudah tiga hari ini demam membuat Akbar harus mengambil cuti di hari senin. Lelaki itu khawatir melihat keadaan istrinya yang terus menolak makan.Meskipun Ayu bilang dia baik-baik saja, tetapi Akbar tidak mau percaya itu. Dia tidak ingin menyesal jika terjadi sesuatu yang buruk. "Ay, kita ke r
Read more

Bab 66

"Iya?" Gio tersentak. Matanya melirik ke kanan dan kiri. "Kamu jangan salah faham, aku tadi gak sengaja lewat doang.""Gak sengaja?"Dian melipat kedua tangan di depan dada, ingin ikut campur juga takut menambah masalah. Lelaki pertama adalah sahabat karibnya, sementara yang ada di samping adalah suami sahabatnya pula.Belum lagi Gio menjawab, tiba-tiba Ayu keluar dengan setengah berlari sambil memegang ponsel di tangan. Dia tetap memakai selimut karena merasa sedikit dingin. Wanita itu menggigit bibir begitu melihat Akbar dan Dian juga ada di sana."Ayu? Kenapa kamu keluar?" Kini Akbar menatap sang istri yang masih pucat itu."Anu, By. T-tadi aku mau nyariin kamu soalnya kelamaan.""Kelamaan? Perasaan tadi aku perginya cuma sebentar, kamu bilang lama. Kenapa? Atau ada janji sama Gio?""Nggak, Akbar. Kamu jangan salah faham. Aku emang gak ada maksud apa-apa," sela Gio merasa tidak enak."Kalau gak janjian, kenapa bersamaan banget waktunya? Kalau saja tadi aku gak balik cepat sama Dian
Read more

Bab 67

Seperti biasa kalau sedang cuti bekerja, Gio akan mengajak Dani untuk nongkrong di depan rumahnya. Mereka bercerita banyak hal tentang cinta yang kandas begitu saja atau dia yang hatinya sulit didapatkan."Ya, sebenarnya sih aku masih ada rasa sama dia, cuman ya namanya orang udah nikah pasti setia lah sama suaminya. Lagian sebentar lagi Ayu juga bakal jadi ibu kok.""Serius Ayu bakal jadi ibu? Kata siapa?""Serius." Gio pun menceritakan semua yang terjadi pagi tadi di saat dia ingin keluar membeli pulsa.Dia yang tidak sengaja menatap pintu rumah Ayu berharap wanita itu keluar, tertangkap basah oleh Akbar dan juga Dian. Sebenarnya sudah beberapa hari ini dia sengaja lewat di depan rumah Ayu berharap bisa melihat wanita itu walau dari jauh.Gio tidak ada maksud apa-apa, hanya ingin mengobati rindu pada istri orang. Gio tahu kalau semua itu hanya akan melukai hatinya, tetapi kalau dipendam, rindu itu semakin membara. Dia khawatir akan melakukan sesuatu yang nekat yang bisa merusak nama
Read more

Bab 68

"Kamu jangan salah paham, aku menyebut 'Ay' bukan karena masih mencintaimu. Nama kamu Ayu, kan? Ya wajar kalau aku panggilnya gitu." Gio berusaha mengelak.Salah lelaki itu sendiri malah kelepasan memanggil 'Ay'. Bagaimana Ayu tidak salah paham karena selama dekat dengan Gio, dia selalu dipanggil seperti itu.'Ay' yang bermakna Ayang dengan panggilan manja. Namun, sekarang lelaki yang pantas menggunakan itu hanya Akbar."Benar? Benar kamu tidak mencintaiku lagi?""Ayu, sekarang kamu masuklah. Sebentar lagi pasti Akbar selesai mandi. Daripada kepergok suami, lebih baik menyimpan rasa penasaran itu, kan? Kenapa juga harus penasaran sementara Gio sungguh tidak mencintaimu lagi, Yu. Kamu sahabat Dian, tentu aku gak mau ngeliat kamu kayak ngemis gitu.""Aku tidak percaya sebelum–""Ay, kamu ngapain di situ?" panggil Akbar yang sebenarnya sejak tadi berdiri di balik pagar. Sebenarnya dia tidak ada maksud mengintip, tetapi tadi lupa mengambil sampo karena persediaan di kamar mandi sudah habi
Read more

Bab 69

"Kenapa kamu cemburu? Kamu masih suka sama dia?"Gio mengangguk lemah."Astagfirullahaladzim, Gio. Kamu kayak gak ada cewe lain aja. Dia sudah menikah, sudah menikah!" tekan Dani sengaja pada kalimat terakhir."Aku sudah berusaha, Dan. Kamu sendiri kan lihat gimana usahaku buat cuekin Ayu barusan?""Kamu usaha buat cuekin Ayu karena apa?""Ya karena dia sudah menjadi istrinya Akbar. Tidak mungkin kan aku selalu meresponnya dengan baik?"Dani tertawa kecil. Rupanya Gio tidak sadar atau mungkin lupa dengan pengakuannya barusan. Percayalah bahwa tidak akan ada rasa cemburu kalau cinta belum bersemayam dalam hati.Gio mengaku cemburu, maka berarti mengaku masih cinta. Dia sadar kalau Ayu telah menikah, tetap saja terlihat seperti enggan melupakan.Kalau saja Gio serius mau melupakan Ayu, maka seharusnya dia tidak mau mengakui apa yang terlintas dalam hatinya. Dia akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa sembuh dari luka."Bukan cuekmu di hadapan Ayu yang bisa menjadi bukti kalau kamu t
Read more

Bab 70

Pukul sembilan malam Akbar belum juga kembali. Hal itu membuat Ayu khawatir, jangan sampai lelaki itu pulang ke rumah orang tuanya. Ya memang mungkin bagi orang lain itu tidak mungkin karena ada perbedaan antara lelaki dan perempuan.Namun, selama menunggu di depan rumah, Ayu juga tidak melihat Gio lewat. Ketika bertanya pada Dani, katanya, waktu motor-motoran sore tadi mereka pisah di jalan karena Gio ada urusan mendadak. Dengan ini Dani berprasangka bahwa Gio ingin pergi ke suatu tempat di mana dia bisa menenangkan pikirannya."Aduh, By, kamu di mana, sih? Ini udah pukul 09.00 malam juga belum balik-balik. Ditelepon nggak aktif, di-WA apa lagi. Aduh, kalau kayak gini terus mah aku nggak tahu harus ngapain lagi." Ayu terus bermonolog sambil mondar-mandir di depan rumahnya menatap keluar gerbang.Tidak ada tanda-tanda Akbar kembali padahal kalau dipikir-pikir dia tidak pergi jauh karena mobilnya masih terparkir di depan rumah. Ponsel Ayu berdering, ia segera menekan ikon hijau. Panggi
Read more
PREV
1
...
56789
...
13
DMCA.com Protection Status