หน้าหลัก / CEO / Gairah Istri Kelima Juragan / บทที่ 71 - บทที่ 80

บททั้งหมดของ Gairah Istri Kelima Juragan: บทที่ 71 - บทที่ 80

95

Pengakuan Suhita

...Angin seolah-olah berhenti bermain-main dan meliukkan benda-benda di sekitarnya. Begitu pula dengan burung-burung yang harusnya memberikan senandung yang indah di pagi yang ceria itu.Yuvati dan Chandrakanta terdiam bagaikan patung yang mati ketika mendengar penuturan yang dilontarkan oleh Suhita.Rasanya jantung mereka akan melompat dari kerangkanya."Apa benar itu, Bu?" tanya Yuvati pelan. Bergegas Yuvati menggenggam erat jari jemari suami berusaha untuk meredam emosinya."Saya pernah mendengar Moko berbicara dengan seseorang agar ia menyiapkan banyak hal. Anak say juga menarik tabungan dolarnya. Saya waktu itu tak bertanya banyak. Saya pikir dia sedang mengurus bisnis yang lain."Chandrakanta belum berkata apa-apa. Lehernya seperti tercekik mendengar penjelasan wanita yang sudah melahirkan pria yang dianggapnya pria paling bejat di dunia. Selain Prabawa yang mengesalkan ternyata kakaknya tak kalah menjijikkan dari adiknya."Lalu apa yang harus kami lakukan?" tanya Chandrakant
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2022-10-04
อ่านเพิ่มเติม

Menjemput Malini di Bangkok

..."Itu bukan urusanmu Dominic! Terima kasih sudah memberikan informasi yang sangat penting untukku. Tentu aku akan memberikan imbalan walau memang tak sebanyak imbalan yang diberikan Moko. Tapi jangan khawatir aku tidak akan melaporkanmu polisi!" ucap Chandrakanta.Pria yang mengenakan kemeja putih dan celana bahan warna putih itu lalu keluar dari rumah yang pernah menjadi tempat bermainnya bersama Moko dan Dominic puluhan tahun yang lalu.Melangkah dengan ringan menuruni undakan anak tangga berlumut sambil komat-kamit membaca Rapal Mantra Kematian.Tiba-tiba saja Dominic merasakan tenggorokannya sangat kering. Tercekik tak bisa bernafa. Matanya hampir mendelik dengan bibir yang biru dan urat-urat keunguan yang menyembul di sekujur wajah dan lehernya.Ketika Chandrakanta berhenti membaca Rapal Mantra Kematian itu tubuh kekar itu luruh di atas sofa.Dominic mengambil nafas dengan rakus lalu tertawa dengan lebar."Hahaha ... juragan Chandrakanta yang terhormat! Kau tidak akan pernah
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2022-10-05
อ่านเพิ่มเติม

Siapa Yang Akan Pergi Ke Surga? Malini atau Yuvati?

...Malini bingung melihat kedua orang pria berwajah sama yang ada di hadapannya saat ini.Satu pria yang berada di sampingnya tidak mengenakan sehelai benang pun dengan wajah yang sama persis dengan pria yang baru saja datang dan mendobrak pintu.Malini rasanya ingin mengeluarkan hatinya, mencincang-cincangnya dan memberikannya kepada hewan buas agar tidak menghadapi situasi yang seperti ini.Chandrakanta yang baru saja datang mencoba mengambil selimut dan menutupi tubuh Malini yang bugil.Walaupun saat itu rasanya ia amat sangat ingin membunuh Moko yang masih berada di pembaringan.Malini menolak dan mendorong Chandrakanta asli."Ini Mas, sayang," ucap Chandrakanta berusaha untuk meyakinkan Malini. Tapi wanita itu benar-benar ketakutan seperti melihat setan."Kalau Mas adalah Mas Chandrakanta, lalu siapa yang ada di sana!" tunjuk Malini ke arah Moko yang sudah melakukan operasi sebanyak 14 kali agar wajahnya benar-benar mirip dengan Chandrakanta."Dia adalah Kakak iparmu sayang da
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2022-10-08
อ่านเพิ่มเติม

Selamat Jalan Detektif Wanita

...Mungkin ada sebuah tempat yang paling tidak disukai semua orang walau ketika berada di tempat itu satu sama lain bertemu. Entah itu saudara kandung, suami, istri, anak, cucu, kerabat, bahkan musuh sekalipun.Di hadapan semua orang yang mengenakan pakaian berwarna gelap tangis, doa-doa dan pengharapan baik membumbung di atasnya.Langit mendung diiringi dengan gerimis tipis-tipis. Beberapa orang sudah mulai meninggalkan makam masih menyisakan beberapa keluarga inti saja.Dua orang anak laki-laki yang baru saja tiba dari pondok pesantren duduk bersimpuh di makam ibunya.Wajahnya tegar seolah memang sudah mengetahui bahwa ibunya akan pergi karena penyakit yang sudah lama diidapnya.Chandrakanta nampak memeluk kedua orang putra dari istri pertamanya itu dengan rasa haru. Menguatkan satu sama lain dan mereka adalah pria-pria hebat berhati tegar.Mungkin ketiganya sangat yakin wanita yang dimakamkan di tempat itu adalah seorang wanita yang welas asih, baik budi dengan tutur kata yang l
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2022-10-09
อ่านเพิ่มเติม

Guna-guna Wanita Simpanan

...Di dalam sebuah rumah di tengah hutan.Seorang wanita paruh baya berteriak merapal mantra dengan suara yang kuat.Sementara kedua orang yang baru saja datang tanpa terkejut apalagi burung-burung dan hewan-hewan yang tinggal di sekitar rumah itu tampak ketakutan.Sudah puluhan bahkan mungkin ratusan tahun gubuk kayu tua di tengah hutan itu memberikan sesuatu yang dianggap pertolongan bagi orang-orang yang datang.Entah itu ingin memasang pelet, mempergunakan sesuatu yang tidak baik untuk dikirimkan kepada orang lain dan meloloskan semua keinginan dan rencana-rencana manusia-manusia berarti hitam."Apa benar ini rumahnya?" bisik wanita menggunakan pakaian press body.Pria di sebelahnya dengan setelan jas hitam mengangguk lalu mempersilakan junjungannya untuk masuk.Wanita muda itu bergetar saat mulai melangkahkan kakinya ke dalam sebuah ruangan yang terasa begitu sangat panas. Ia bagai sedang berkunjung kerak neraka."Silakan, Nyonya Pitaloka serahkan fotonya!"Philips asisten pri
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2022-10-14
อ่านเพิ่มเติม

Mengampuni dan Memaafkan

...Ruangan itu benar-benar dingin. Bukan karena pendingin udara. Tapi karena tetap tatapan mata sinis beberapa orang yang nampak mengawasi seorang laki-laki mengenakan kemeja putih.Pria yang mengenakan kemeja putih itu membuat istri, adik dan iparnya merasa jijik ketika berdekatan dengannya."Semua ini gara-gara kamu Mas! Mengapa kamu benar-benar terobsesi dan berhasrat terhadap Malini? Aku tak menyangka kau rela mebuang wajah lamamu dan menggantikannya dengan wajah juragan hanya karena ingin menipu Malini, Ya Tuhan ... Rasanya aku benar-benar tidak percaya.""Aku benar-benar membencimu, Mas!""Maafkan, Aku walimah!"Hanya perkataan itulah yang bisa keluar dari bibir pria itu puluhan kali. Ia tidak mampu meredam emosi, kekecewaan, rasa marah dan kesal Prabawo Wina dan istrinya sendiri, walimah."Sudahlah, Mbak, Ibu sedang sakit. Lebih baik pembicaraan mengenai hal itu kita bicarakan di rumah saja atau menunggu ibu sembuh.""Aku rasanya tidak ingin pulang ke rumah itu lagi. Rasanya
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2022-10-15
อ่านเพิ่มเติม

Lingerie Merah

...Paramita sedang sendirian di rumah. Biasanya saat ini ia akan menemani mertuanya, Mak pikat, memasak di dapur sederhana. Tapi pagi itu, baik Mak Pikat ataupun Prayogi tidak ada di rumah. Mereka tidak mengatakan apa-apa sehingga membuat Paramita mencari-cari keberadaannya.Jadilah setelah beres membuat sarapan, membersihkan rumah, Paramita termenung-menung di depan kaca jendela.Hujan turun dengan tipis-tipis disertai angin yang membuat orang-orang enggan untuk beranjak keluar rumah."Di mana, Mas Prayogi dan Mak berada?" gumam Paramita.Telepon genggam jadul milik Prayogi pun tertinggal di rumah. Suaminya itu tidak pernah berbuat seaneh itu. Apalagi belakangan memang hubungan keduanya baik-baik saja. Walau satu persatu hal yang menjadi rahasia mulai diungkapkan karena Prayogi tidak menginginkan adanya rahasia di antara hubungan mereka, termasuk pendekatan yang dilakukan oleh Prayogi dan Mak Pikat terhadap Paramita."Mereka tidak meninggalkan pesan, aku sudah kelimpungan seperti
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2022-10-16
อ่านเพิ่มเติม

Mulai Berangsur Pulih

...Setelah menjalani pemeriksaan lebih lanjut,Rania bisa mengatakan bahwa Malini bisa keluar dari ruang khusus itu. Wanita itu hanya akan rawat inap karena masa kritisnya sudah lewat."Untung, semua sudah bisa terlewati," ucap dokter cantik yang mengenakan kacamata itu."Terima kasih banyak, Rania," ucap Chandrakanta mencium kening Rania.Mbok Giyem dan Hartoyo mengusap dadanya berulang kali. Dilihatnya Malini yang masih tergolek lemas dengan wajah pucat. Kedua orang itu sebenarnya tidak tega melihat wanita itu.Allah memang Maha baik. Setelah menjalani kehidupan rumah tangga bersama Prabawa yang tidak pernah baik-baik saja. Malini kini jatuh di tangan pria yang tepat dan dikelilingi oleh orang-orang yang baik.Ranjang besi yang di dorong di atas koridor menimbulkan suara yang khas. Malini menatap langit-langit rumah sakit. Sebenarnya ia tidak suka berada di sini walau memang belum pernah di rawat dan sampai menginap. Hatinya merasa tidak enak dan jantungnya selalu saja berdeta
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2022-10-17
อ่านเพิ่มเติม

Mengapa Kamu Pergi?

...Malam itu Malini berbaring di ranjang besi rumah sakit dalam keadaan terjaga dan tidak tenang. Ia selalu mengamati setiap jarum jam dinding yang bergerak."Masih lama ya, pagi datang?" tanyanya pada seorang pria yang duduk di kursi di sebelah ranjangnya."Tidurlah. Jangan takut. Ada Mas di sini.""Apa Mas tahu? Ada banyak hantu di sini," ucapnya berbisik sambil menyelimuti separuh wajahnya."Ya, Mas tahu. Dan kalau kamu tidak segera beristirahat, maka hantu kepala botak itu tadi akan mengajakmu bermain.""Tidurlah jangan lupa baca doa dan surah pendek dalam hati," sambungnya lagi.Wanita yang sudah merasa kelelahan itu mencoba memejamkan mata. Ia langsung tertidur ketika Chandrakanta mulai membaca sesuatu. Suaranya sangat merdu sehingga membuat hati gadis itu terasa tenang dan damai.Kamar rawat inap ini sangat sepi. Jauh dari pos perawat. Letaknya paling ujung dan belakang.Kalau Malini sampai tahu bahwa dirinya dirawat di sebelah kamar jenazah, ia bakal melepas infusnya dan
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2022-10-18
อ่านเพิ่มเติม

Siasat Licik Untuk Berpisah

***Prabawa mengintip dari celah-celah pintu. Darahnya mendidih hingga sampai ke ubun-ubun. Ia berusaha melebarkan celah pintu itu sebanyak beberapa jengkal dan melihat pemandangan yang ada di depannya.Istrinya sedang duduk di pangkuan seorang pria yang tak dikenalnya dan tak sepantasnya kedua orang itu melakukan sesuatu melebihi hubungan suami istri."Tangan kekar pria itu harusnya tak melingkar di pinggang tak menjamah payudara tak bermain-main pada lekukan-lekukan tubuh Wina. Keduanya pengarang melenguh seolah sedang berhasrat dan menginginkan satu sama lain," gumam Prabawa.Prabawa tentu saja pernah merasakan kehangatan dan gairah Wina terhadap dirinya. Namun, kali ini Wina beraksi dengan luar biasa menurut Prabawa.Harusnya pria yang menjadi suaminya itu bisa menghentikan perbuatan istrinya. Tapi Prabawa tak bisa berbuat apa-apa. Dia diam dan kembali menutup rapat pintu. Hal itu adalah satu-satunya hal yang bisa Prabawa lakukan.Semenjak Moko di penjara, Suhita meninggal dunia,
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2022-10-23
อ่านเพิ่มเติม
ก่อนหน้า
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status