Fatma terus memperhatikan wajah yang sedang fokus menunduk itu dengan seksama, dugaanya sempurna kala wanita itu mendongkak hingga wajahnya terlihat jelas, ya, itu Wirda tidak salah lagi."Mas, aku permisi sebentar ya, mau menemui perempuan itu," ucap Fatma pada suaminya."Oh silakan," jawab Zhafran mengangguk ramah.Fatma melangkah dengan sedikit tergesa takut kehilangan jejak wanita itu."Wirda," sapanya.Lekas Wirda mendongkak dan akhirnya mereka saling memandang beberapa saat."Fatma," jawab Wirda, ia memang tidak mengenali tubuh Fatma, tetapi suara itu ia masih ingat."Iya, Wirda, kamu ngapain di sini?" tanya Fatma ramah, seolah tak pernah terjadi apapun diantara mereka."A-aku ... sedang bekerja." Wirda tertunduk malu.Bertemu dengan mantan kakak madu dalam keadaan seperti ini memang membuatnya sedikit minder, ia tidak menyangka akan bertemu dengan Fatma kembali."Kamu jadi ....""Ya, aku petugas catering, Mbak." Mereka saling memandang, mata Wirda sedikit berkabut, ia merasa me
Read more