"Cukup!" Teriak Faisal, meskipun hatinya ketakutan ditinggalkan oleh Selly, tetapi logikanya mulai menguat saat ini, dia tidak bisa dibodohi dan dibohongi parempua, jiwa kelakuannya mulai berontak mengalahkan rasa cinta di hati.Faisal memandangi wajah Seli dengan bengis, dadanya kembali bergerak turun naik."Mas, kamu percaya dong sama aku." Perempuan itu masih tidak tahu diri memperlihatkan wajah memelas."Wirda itu nggak megang uang banyak, dia mau nyogok pakai apa hah?! Pakai daun?!"Seketika Selly langsung bungkam, dia tidak memikirkan tuduhannya itu matang-matang, padahal semua orang rumah tahu jika memang tidak memegang uang akhir-akhir ini, dialah yang berkuasa memegang uang."Ya mungkin aja, dia punya kenalan di rumah sakit itu." Selly masih mengelak."Aku kecewa sama kamu, Sell, kamu pembohong, sudah ketahuan bohong malah masih nggak ngaku, sudah jelas jelas petugas lab nya bilang kalau surat ini asli." Faisal kembali duduk di ranjang, apapun yang dikatakan Selly logikanya s
Baca selengkapnya