Home / Romansa / Jebakan Sang Kupu-Kupu Malam / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Jebakan Sang Kupu-Kupu Malam: Chapter 51 - Chapter 60

248 Chapters

51.Keinginan Yang Egois

"Max? Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Orlena berakting seakan dia tidak tahu jika pria itu membuntutinya. "Seharusnya aku yang bertanya apa yang kamu lakukan di sini dengannya? Apakah kamu tidak ingat perjanjian yang kita buat, Miss Orly?" Max menatap tajam ke arah wanita itu. "Aku tidak pernah melupakannya, Mr. Steltzer. Sudah kukatakan aku akan bersikap profesional terhadap pekerjaanku." Orlena menjawab dengan begitu tenang. "Lalu apa yang kamu lakukan dengannya?” Max menunjuk ke arah Lucas.Orlena menghela nafas berat. “Bisakah kamu duduk dulu, Mr. Steltzer? Kamu membuat kita menjadi bahan tontonan semua orang.”Max menoleh dan melihat para pengunjung melihat ke arah mereka. Akhirnya pria itu menuruti ucapan wanita itu. Dia duduk di sisi lain Orlena. Dalam hatinya, Orlena merasa senang karena Max benar-benar terpancing dengan rencana yang baru saja diaturnya.“Apakah kamu tidak ingat dengan Lucas, Mr. Steltzer?” tanya Orlena menatap Max yang terlihat masih kesal.Pria itu
last updateLast Updated : 2022-08-07
Read more

52.Gangguan Tidak Terduga

Orlena duduk di meja makan dengan bibir menyunggingkan senyuman. Tatapan wanita itu tertuju pada pria yang saat ini tengah berdiri di depan kompor dengan mengenakan apron berwarna biru. Setelah naik taksi, mereka pergi ke apartemen Max. Dan seperti yang sudah dijanjikan oleh pria itu, dia memasak makan malam untuk Orlena. Wanita itu teringat dengan kejadian beberapa saat yang lalu. Ketika Max memeluknya dan menahannya agar tidak meninggalkannya. Bahkan pria itu memohonnya agar dirinya tidak pergi. Meskipun Max tidak mengatakan apapun lagi, tapi Orlena merasa senang karena setidaknya pria itu menyadari jika dia tidak ingin Orlena pergi darinya. Tak lama kemudian Max berjalan menghampirinya dengan dua piring spaghetti di tangannya. Pria itu meletakkan satu piring di hadapan Orlena. Sedangkan satu piring lagi diletakkan di depannya sebelum pria itu duduk. Mata Orlena tampak berbinar melihat makanan yang terlihat begitu lezat itu. Kemudian tatapannya beralih ke arah Max.“Aku harap rasa
last updateLast Updated : 2022-08-08
Read more

53.Keinginan Mia

Orlena tampak terkejut saat Max tiba-tiba menundukkan kepalanya. Wanita itu segera berdiri kemudian berpindah ke kursi yang dekat dengan Max. Dia mengulurkan tangannya untuk menyentuh bahu pria itu.“Max? Kamu tidak apa-apa?” tanya Orlena mengguncangkan bahu pria itu.Namun Max tidak kunjung bereaksi. Membuat Orlena benar-benar bingung. Dengan kedua tangannya, Orlena menyentuh kedua pipi Max dan menariknya sehingga pria itu mendongak menatapnya. Wanita itu bisa melihat Max tampak memejamkan matanya.“Kenapa dia tiba-tiba tertidur? Apakah dia akan berubah menjadi pribadi lainnya?” gumam Orlena.Kemudian wanita itu kembali nama pria itu. Hingga tiba-tiba mata Max terbuka. Orlena pun bertanya-tanya Max akan berubah menjadi siapa. Mia, Troy, Jean, Kurt, Theo atau bahkan Rey?“Kamu siapa?” tanya Orlena dengan sangat hati-hati. Dia bersiap-siap akan menghadapi kepribadian Max yang lain.“KAKAK!!!” seru pria itu.Mendengar panggilan itu, Orlena pun langsung tahu kepribadian siapa yang muncul
last updateLast Updated : 2022-08-08
Read more

54.Mengamati Maha Karya Tuhan

Keesokan paginya ketika Max membuka matanya, dia bisa melihat Orlena berbaring di sampingnya dan memeluk tubuhnya. Awalnya max terkejut melihat wanita itu berada di atas tempat tidurnya. Tapi ketika dia mendapati baju tidur katak berwarna hijau yang dikenakan olehnya, membuat Max mengetahui apa yang sedang terjadi semalam. Dirinya berubah menjadi Mia dan dia yakin Mia pasti memaksa Orlena tidur di sini semalam. Tatapan Max mengamati wajah Orlena yang tampak sangat cantik. Bulu matanya yang hitam dan lentik saling bertautan. Kemudian tatapan Max beralih pada hidung Orlena yang mancung. Dan berakhir pada bibir wanita itu. Dia ingat benar bagaimana rasa bibir itu ketika wanita itu menciumnya. Seketika dada Max berdebar-debar mengingatnya.“Apakah kamu sudah puas mengamati maha karya Tuhan yang luar biasa ini , Max?”Mendengar suara Orlena membuat Max terkejut. “Kamu tidak tidur?”Orlena pun membuka matanya dan menyunggingkan senyuman melihat reaksi pria itu. “Aku baru saja bangun. Tapi
last updateLast Updated : 2022-08-08
Read more

55.Reaksi Sahabat

Altherr yang saat ini berdiri di dalam ruang kantor Max tengah memandang ke arah bosnya dengan memicingkan matanya penuh kecurigaan. Pasalnya saat ini bosnya itu mengalami banyak sekali perubahan dibandingkan dengan kemarin. Padahal sebelumnya Max tampak kesal, marah, dan seperti memiliki beban di kedua bahunya. Tapi sekarang pria itu menampilkan senyuman lebar yang membuatnya terlihat sangat bahagia.“Sepertinya sesuatu yang baik sedang terjadi,” gumam Altherr.Max menganggukkan kepalanya. “Sesuatu yang baik memang sedang terjadi, Altherr. Dan aku sangat senang.”“Biar aku tebak, pasti kamu dan Miss Orly sudah berbaikan. Atau bahkan lebih hebatnya lagi kalian berkencan.” Altherr menebak apa yang sedang dialami oleh bosnya.Max yang mendengar tebakan sekretarisnya yang tepat sasaran langsung melotot kaget. Altherr tidak bisa menahan tawanya. Tidak hanya karena tebakannya yang super jitu, tapi juga karena reaksi Max yang tampak sangat lucu.“Bagaimana kamu bisa tahu? Apakah kamu menggu
last updateLast Updated : 2022-08-09
Read more

56.Informasi Penting

Max tidak bisa menolak ketika Orlena mengajak pria itu untuk makan malam bersama di rumahnya. Wanita itu ingin mentraktir sahabat-sahabatnya agar bisa merayakan kebahagiaan hubungan mereka.“Orly, apakah tidak masalah jika sahabat-sahabatmu tahu mengenai hubungan mereka?” tanya Max yang sedang menyetir mobilnya.Orlena yang duduk di samping pria itu menyunggingkan senyuman. “Jika kamu khawatir mereka akan memberitahu orang lain, kamu tenang saja, Max. Mereka adalah sahabat terbaikku dan orang yang paling aku percaya. Mereka tidak akan memberitahu siapapun. Karena mereka menyayangiku. Kamu sudah seperti saudara. Sama seperti kamu mempercayai Altherr.”Max terdiam mendengarnya. Dia memang sudah tidak menganggap Altherr seperti sahabatnya lagi tapi sudah seperti saudaranya. Jika Orlena menganggap sahabat-sahabatnya sama seperti Max menganggap Altherr, maka Max bisa mempercayai mereka.Mobil Max berhenti di depan rumah Orlena. Pria itu tampak sangat gugup. Dia seperti hendak bertemu denga
last updateLast Updated : 2022-08-09
Read more

57.Seseorang Bersembunyi

Setelah acara makan malam selesai, Orlena pun mengantarkan Max keluar dari rumahnya. Wanita itu memeluk lengan Max dan berjalan dengan begitu santai.“Tidak bisakah kamu pulang nanti?” tanya Orlena yang masih tidak ingin berpisah dengan pria itu.“Kita akan bertemu besok lagi, Orlena. Aku harus segera pulang. Karena aku tidak ingin jika kepribadian yang lain muncul saat aku berada di sini.”Orlena menghela nafas berat. Dia harus membenarkan alasan itu. Mereka tidak akan tahu kepribadian yang mana yang akan muncul. Jika kepribadiannya seperti Mia atau Kurt tidak masalah karena mereka tidak bertindak aneh-aneh ketika berubah. Lain ceritanya jika Troy, Jean, Theo atau bahkan Rey yang muncul. Akan menjadi masalah terutama jika Jean muncul, akan sangat berbahaya untuk Russel.“Baiklah, aku harus melepaskanmu pergi malam ini.”Langkah mereka terhenti saat berada di samping mobil Max. Pria itu terkekeh geli mendengar ucapan Orlena. Wanita itu mengatakannya seakan mereka akan berpisah sangat
last updateLast Updated : 2022-08-10
Read more

58.Perjalanan Menuju Paris

Orlena yang berjalan menyusuri bandara Internasional Oakland tampak menyunggingkan senyuman senang. Di samping kanannya terlihat Max yang tampak begitu tampak mengenakan kemeja biru tua berlengan pendek dengan celana kain panjang berwarna coklat muda. Dia kelihatan lebih muda dibandingkan dengan saat pria itu mengenakan setelan kerja. Sedangkan di samping kiri Orlena terlihat Altherr juga mengenakan pakaian kasual. Sweater abu-abu gelap yang dipadukan dengan celana jeans hitam. Tentu saja kedua pria tampan dan menawan itu menarik perhatian banyak orang. “Sepertinya kamu yang paling senang kita akan pergi ke Paris.” Max mengamati ekspresi wanita yang berjalan di sampingnya. Karena hubungan mereka masih dirahasiakan sehingga Max meminta Orlena tidak terlalu banyak melakukan kontak fisik ketika berada di tempat umum.Orlena menoleh ke arah pria itu. “Tentu saja aku senang. Siapa yang tidak senang akan menghabiskan waktu di kota paling romantis di dunia.”“Tapi kita ke sana untuk bekerja
last updateLast Updated : 2022-08-11
Read more

59.Muncul Yang Lain Lagi

“Kenapa kita berada di dalam pesawat? Kamu mau menculikku ke mana, Waita asli?” tanya Jean yang masih ingat Orlena ketika wanita itu mencegah dirinya ingin menerkam Russel.Mengetahui kepribadian Jean yang muncul, membuat Orlena menepuk jidatnya. Dia tidak bisa membiarkan Jean membuat para penumpang di pesawat ini semakin curiga. Terutama Orlena harus menjaga hal ini jauh dari Luudwig. “Aku tidak menculikmu, Jean. Aku, Max, dan juga Altherr harus melakukan perjalanan bisnis ke Paris.”Seketika mata Jean berbinar mendengar nama kota romantis itu. “Paris? Kita akan pergi ke kota Paris yang ada di Perancis itu?”Orlena menganggukkan kepalanya. “Benar, kita mau pergi ke sana. Jean, kita sedang berada di pesawat. Jadi aku tidak bisa mengambil resiko membuat semua orang tahu jika Max memiliki banyak kepribadian. Karena itu aku ingin membuat penawaran denganmu.”Jean memicingkan matanya curiga. “Penawaran apa? Kamu tidak akan melakukan hal; yang buruk padaku bukan?” Jean yang berada di dal
last updateLast Updated : 2022-08-13
Read more

60.Justru Terlalu Bagus

“Kenapa di ponselku ada video Russel?” tanya Max saat mereka sudah berada di dalam sebuah taksi menuju hotel di mana mereka akan menginap.Orlena menoleh ke arah pria yang duduk di sampingnya. Wanita itu menyunggingkan senyuman. “Aku menggunakannya untuk menjadi senjata menghadapi Jean.”Max menoleh ke depan dan melihat Altherr sedang berbicara dengan sang sopir sehingga tidak memperhatikan Max dan Orlena. Kemudian pria itu kembali menoleh ke arah wanita di sampingnya dan mengecilkan suaranya.“Apakah Jean muncul?” tanya Max yang tidak ingat apa yang terjadi saat berada di pesawat.Orlena menganggukkan kepalanya kemudian dia juga mengecilkan suaranya seperti yang dilakukan oleh Max. “Ya, dia muncul. Dan sangat menyebalkan. Tapi aku berhasil membujuknya dengan video Russel. Percayalah dia melihatnya sebanyak dua belas kali.”Max melotot kaget membuat Orlena terkekeh geli. Kemudian pria itu mengusap wajahnya sembari menghela nafas karena merasa begitu malu.“Tenang saja. Hanya aku yang
last updateLast Updated : 2022-08-13
Read more
PREV
1
...
45678
...
25
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status