Semua Bab Jebakan Sang Kupu-Kupu Malam: Bab 171 - Bab 180

248 Bab

171.Kedatangan Tamu

Orlena tengah membersihkan piring kotor yang sudah digunakan untuk sarapan. Setelah selesai dia mengelap tangannya. Wanita itu berjalan menghampiri putrinya yang saat ini duduk di meja makan tengah menggambar.Pagi ini Romain mengantarkan Mia sekalian dia pergi bekerja. Gadis manis itu bahkan sudah mandi dan terlihat cantik.“Apa yang kamu gambar sayangku?” tanya Orlena.“Aku menggambar Mama, Papa, Mia dan juga Ray.” Mia masih ingat dengan bocah laki-laki tampan yang ditemuinya di yayasan milik Ethan.“Jadi kamu suka dengan Ray?” Orlena terkekeh menggoda adiknya.Tanpa ragu Mia langsung menganggukkan kepalanya.”Ya, Ma. Mia suka sama Ray. Dia baik sekali.”Orlena tersenyum dan mengusap puncak kepala putrinya. “Senang kamu bisa memiliki teman, Sayangku.”Tiba-tiba terdengar suara bel rumah berbunyi. Memecahkan keheningan dalam rumah itu.“Mia, Mama buka pintu dulu. Kamu tunggu di sini, okay?” pinta Orlena.Mia menganggukkan kepalanya dan kembali melanjutkan kegiatan menggambarnya. Sedan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-09
Baca selengkapnya

172.Ketakutan Mia Menghilang

“Terima kasih, Ethan.” Ucap Orlena mengambil toples itu dari tangan Ethan. Kemudian Orlena segera menggeser tubuhnya sehingga menjauh dari Ethan. Sedangkan pria itu masih terdiam di tempat. Detik berikutnya senyuman muncul di bibirnya. Sayangnya Orlena tidak melihatnya karena Ethan memunggungi dirinya. Setelah kopi sudah jadi, Orlena membawa dua cangkir kopi panas ke ruang tamu. Sedangkan Ethan membantu wanita itu membawa dua piring kue.“Nikmatilah teh dan kuemu lebih dahulu, Ethan. Aku akan memberikan satu piring kue lagi untuk Mia.” Orlena menunjuk ke arah pintu kamar putrinya.Ethan menganggukkan kepalanya. “Ya, tenang saja. Kamu tidak perlu buru-buru untukku. Aku tidak masalah di sini sendiri menikmati kopiku.”Setelah itu Orlena kembali ke dapur untuk mengambil piring berisi potongan kue ciffon cake raspberry dan lemon. Orlena menghampiri kamar Chloe dengan membawakan piring kue di tangannya. Dengan tangan satunya wanita itu mendorong pintu. Terlihat Mia sedang tengkurap di a
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-09
Baca selengkapnya

173.Lorraine

Setelah berhasil dekat dengan Mia, gadis kecil itu tidak membiarkan Ethan pergi. Dia selalu mengajak Ethan main. Bahkan sampai tidak menyadari jika waktu terus berlalu sampai matahari sudah terbenam. "Maafkan aku. Mia jadi menyita waktumu. Seharusnya kamu menolaknya ketika Mia memintamu melakukan sesuatu. Kamu pasti memiliki pekerjaan penting. " Ethan yang duduk di sofa ruang tamu bersama dengan Orlena langsung menggelengkan kepalanya. "Tidak apa-apa, Orlena. Aku senang karena Mia akhirnya mau menerimaku. Lagipula aku tidak ada pekerjaan penting hari ini. Jadi kamu tidak perlu bersalah."“Tapi kamu hebat bisa membuat Mia luluh. Padahal kalau diingat beberapa hari yang lalu dia masih menangis karena takut melihatmu.” Orlena tertawa mengingat reaksi putrinya. Ethan menggelengkan kepalanya. “Kamu berlebihan, Orlena. Aku hanya mengikuti naluriku. Aku sudah terbiasa dengan anak-anak. Mereka sangat mengagumkan.” Orlena menganggukkan kepalanya karena bisa melihat tumbuh kembang putrinya
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-09
Baca selengkapnya

174.Cemburu Lagi

Kebahagiaan yang tiada tara bagi Orlena ketika kembali mengunjungi anak-anak di yayasan Miracle of Child bernyanyi. Bahkan wanita itu belajar mendongeng seperti yang dilakukannya oleh Ethan. Saat ini Orlena tengah menggendong seorang anak laki-laki berumur 2 tahun begitu tampan dan menggemaskan. Sayang sekali Matthew kecil harus dibuang orangtua dengan alasan ekonomi. “Kamu juga hebat dalam urusan anak-anak, Orlena.” Puji Ethan setelah mereka duduk berdua di taman. Tatapan Orlena tak lepas dari anak-anak termasuk Mia dan Rey yang saat ini asyik membicarakan gambar mereka masing-masing. “Percayalah sebelumnya aku tidak pandai berhadapan dengan anak-anak. Tapi sejak aku memiliki Mia, aku mulai belajar hal apapun tentang anak-anak.” Orlena ingat dulu awal-awal dia memiliki Mia, wanita itu begitu canggung saat mengurusnya.“Menjadi ibu memang mengubah banyak hal. Hmm... Bagaimana dengan Max? Apakah dia masih marah?” tanya Ethan mencemaskan kejadian yang membuat suami Orlena salah paham
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-11
Baca selengkapnya

175.Dansa

Langkah kaki Orlena penuh keraguan menghampiri ruang kerja suaminya. Setelah sampai di rumah, dia dikejutkan dengan Romain yang datang ke rumah untuk mengambil alih Chloe. Dia yakin Romain pasti kerja sama dengan Max karena kakaknya itu langsung menyuruhnya menemui Max di ruang kerja. Ingatannya beralih pada kejadian beberapa hari yang lalu. Akankah dia harus menghadapi emosi suaminya kembali?Sebenarnya Orlena tak mengerti mengapa Max bertingkah berlebihan seperti itu. Dia sadar sikap pria itu bagaikan pemuda bau kencur yang cemburu melihat gadisnya dekat dengan pemuda lainnya. Tapi dia merasa kecemburuan Max terlalu berlebihan. Tangan Orlena meraih gagang pintu ruang kerja Max dan membukanya. Terdengar alunan lagu 'You're the Reason' milik Calum Scott yang menyeruak di telinganya. Netranya tertumbuk pada sosok pria yang berdiri di tengah ruangan.“Maukah kamu berdansa denganku Mrs. Steltzer?" Max yang terlihat tampan mengenakan setelan kerjanya langsung mengulurkan tangannya.“Ada
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-11
Baca selengkapnya

176.Alasan Rey

Perlahan Orlena menggerakkan tubuhnya dan terbangun. Dia merasa tidak ada seseorang yang memeluk tubuhnya. Padahal sebelumnya dia ingat suaminya menggendongnya dari ruang kerja pria itu menuju tempat tidurnya. Dia ingat Max memeluk tubuhnya dengan begitu erat. Bahkan pria itu mencium bahu Orlena yang tidak mengenakan apapun.Wanita itu membuka matanya dan menoleh tempat di sampingnya sudah kosong. Kemudian Orlena menegakkan tubuhnya sehingga berada dalam posisi duduk. Wanita itu membiarkan dadanya telanjang tidak tertutupi selimut. Tatapannya menyapu seluruh kamar. Tatapannya tertuju pada sosok Max yang duduk di kursi sembari memegang gelas whiskey di tangannya.“Max? Sejak kapan kamu bangun?” tanya Orlena meregangkan tubuhnya yang kaku setelah tidur beberapa jam.Max tidak mengatakan apapun membuat Orlena bingung. Kemudian wanita itu mengambil jubah tidur di meja samping meja. Kemudian wanita itu turun dari atas ranjang dan berjalan menghampiri Max.“Max, kenapa tidak menjawab pertan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-11
Baca selengkapnya

177.Masuk Sekolah

Beberapa hari berlalu sejak kejadian itu. Tampaknya Rey sudah tenang karena dia tidak lagi muncul. Dan kehidupan Orlena kembali seperti biasanya. Di sebuah kamar dengan nuansa coklat pastel dan putih, Orlena terbangun dari tidurnya yang nyenyak. Begitu membuka mata, dia langsung disambut oleh penampakan bingkai foto besar di dinding saat pernikahan mereka. Max yang mengusulkan untuk memajang foto tersebut di dinding kamar. Tepat di depan ranjang mereka berdua. Sehingga dengan begitu mereka bisa merasa bersyukur dengan keluarga yang mereka miliki saat ini.Puas memandang figur keluarga kecil di depan matanya, Orlena kemudian beralih menatap suaminya yang masih tertidur pulas."Aku tahu aku ini tampan, jadi tidak usah memandangiku seperti itu, Nona Cantik." ucap Max atau lebih tepatnya Troy yang sudah terbangun dan merasakan tatapan intens istrinya."Aku pikir kamu masih tidur, ternyata kamu menipuku, Pria tampan." Orlena tampak kesal."Astaga! Kenapa kamu justru lebih manja dari sebelu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-11
Baca selengkapnya

178.Hari Pertama Sekolah

"UUWWAAA…!!!" tangisan Mia begitu keras ketika mereka tiba di sana. Bahkan gadis kecil itu terus memeluk tangan sang ibu tidak mau melepaskan. "Mia, lihat banyak teman baru yang mau kenalan sama Mia. Ikut Miss masuk yuks!" Guru bernama Alana itu berusaha membujuk Mia. Gadis kecil itu menggelengkan kepalanya. "Enggak mau. Mia mau masuk sama Mama."Padahal tadi di rumah Mia begitu semangat dan tampak sangat berani. Tapi sekarang dia justru menangis keras saat tiba di sekolah. Mia berusaha menahan tawanya melihat tingkah sang putri. Dia tahu jika dia memperlihatkan tawanya hanya akan membuat tangis Mia semakin keras. Orlena berlutut di samping putrinya. Bahu gadis kecil itu tampak terguncang karena tangisannya. Orlena mengulurkan tangan untuk mengusap pipi putrinya. "Mia, mama akan tunggu di luar kelas. Mama akan duduk di sana." Orlena menunjuk ke arah bangku yang ada di luar kelas. "Jadi Mia masuk dulu bersama Miss Alana. Di dalam banyak temannya. Mia gak sendiri. Dan lihat kelasny
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-14
Baca selengkapnya

179.Apakah Sakit?

"Bagaimana dengan hari pertama Mia sekolah?" tanya Max saat mereka berdua berada di ruang makan menikmati spaghetti yang dibuat oleh Orlena. "Mia menangis histeris begitu sampai sekolah." Orlena menceritakan apa yang terjadi. Seketika Max tertawa mendengar cerita istrinya. "Padahal saat sarapan tadi pagi dia begitu semangat dan mengatakan jika dia berani ke sekolah. Tapi ternyata dia menangis juga."Orlena terkekeh geli. “Ya begitulah. Namanya juga anak kecil. Tapi beruntung ada Rey di sana.” Max memicingkan matanya. “Rey? Siapa Rey?” “Dia adalah anak kecil yang tinggal di yayasan milik Ethan. Mia sangat menyukai bocah laki-laki itu. Bahkan Mia langsung berhenti menangis. Dia bahkan langsung mau masuk kelas setelah Rey mengajaknya.” Orlena tersenyum mengingat kejadian pagi tadi.“Apakah bocah laki-laki bernama Rey ini begitu tampak sehingga Mia menyukainya?” tebak Max.Orlena menganggukkan kepalanya. “Ya, dia sangat tampan dan pintar merayu. Aku pikir besok ketika dia sudah besar,
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-14
Baca selengkapnya

180.Penyesalan

Orlena duduk di ranjang dengan mata penuh penyesalan. Dia melihat Max yang sudah siap dengan kemeja putih lengkap dengan dasi kupu-kupu hitam. Tak pernah bosan wanita itu mengatakan jika suaminya sangat tampan. Tubuh Max begitu proporsional. Pantas saja dia dijuluki pria tampan paling diminati. Dia jadi ragu membiarkan suaminya pergi ke pesta sendirian. Pemikiran akan ada wanita-wanita tak tahu malu akan menggoda suaminya membutnya kesal. Karena sibuk dengan pikirannya, Orlena tak menyadari jika Max menghampirinya. Hingga wanita itu merasakan ranjang di sampingnya bergerak, barulah netranya bertemu dengan pria itu. “Maafkan aku, tak bisa menemanimu.” Sesal Orlena. Jika saja tubuhnya tidak selemah ini, pasti dia sudah mengenakan gaun hitam yang sudah Max belikan. “Tidak masalah, Sayangku. Kamu sedang sakit. Aku tidak mau melihatmu memaksakan diri.” Pria itu mengusap pipinya. Wanita itu jadi menyukai kebiasaan suaminya ini. Rasanya begitu nyaman ketika tangan Max menyentuhnya denga
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-20
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1617181920
...
25
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status