Home / Romansa / Jebakan Sang Kupu-Kupu Malam / Chapter 191 - Chapter 200

All Chapters of Jebakan Sang Kupu-Kupu Malam: Chapter 191 - Chapter 200

248 Chapters

191.Rencana Kabur

Orlena tak melepaskan tatapannya dari Mia yang terlihat lahap menyantap makanannya. Bibirnya tak mampu menahan senyumannya. Melihat gerak-gerik putrinya menjadi obat tersendiri bagi wanita itu. Beruntung wanita itu tak melihat Ethan keluar dari sebuah ruangan sejak mereka tiba. Karena itu bisa memberikan Orlena ketenangan bersama dengan putrinya.“Apa kau ingin tambah lagi, Sayangku?” Tanya Orlena saat piring putrinya hampir habis.“Aku rasa perutku hendak meletus, Ma.” Mia memegang perutnya yang kekenyangan.Tawa Orlena pun pecah mendengar ucapan bocah itu menganggap perutnya bagaikan balon.“Perutmu tidak akan meletus jika kau berhenti sayang. Sekarang saatnya kamu menggosok gigi. Kalau tidak nanti ada monster kecil tinggal di gigimu.”Mia bergidik ngeri mendengar akan ada monster dalam mulutnya. “Aku tidak mau ada monster dalam mulutku, Mama.”“Kalau begitu ayo ikut, Mama.” Orlena mengulurkan tangannya.Mia tersenyum dan meraih tangan ibunya. Wanita itu menarik putri kecilnya. Tata
last updateLast Updated : 2023-03-03
Read more

192.Dalam Bahaya

Malam semakin larut. Orlena masih terjaga dia menunggu suasana safe house itu terdengar sunyi. Dia melihat Mia sudah terlelap di atas ranjang sejak empat jam yang lalu.Perlahan Orlena beranjak dari ranjang dan berjalan mengendap menuju pintu. Dengan berusaha keras tidak mengeluarkan suara, dia membuka pintu itu. Wanita itu menjulurkan kepalanya dan melihat ke sekeliling rumah. Dia tidak melihat tanda kehidupan di ruangan itu.Wanita itu mengganjal pintu itu dengan kursi kecil yang mampu diraih tangannya. Kemudian dia kembali ke ranjang dan membuka selimut yang menyelimuti Mia. Perlahan dia meraih tubuh putrinya dan menggendongnya. Beruntung bagi wanita itu karena Mia tak bersuara sedikitpun saat berada dalam gendongannya.Berhati-hati wanita itu membawa putrinya keluar dari kamarnya. Mengendap-endap hingga menuju jendela besar yang dilihatnya saat mengantar Mia menggosok gigi. Tinggi jendela itu hampir setinggi tubuhnya.Dia berjongkok dan membuka pengait jendela itu. Orlena menoleh
last updateLast Updated : 2023-03-03
Read more

193.KamubAdalah Lorraine

Orlena membuka matanya dan disambut langit-langit ruangan kayu berwarna coklat. Dia berusaha mengingat apa yang terjadi semalam. “Kau sudah sadar?” Suara itu mengalihkan perhatian Orlena.Terlihat Ethan berjalan menghampiri Orlena. Dalam gerakan cepat wanita itu duduk di atas ranjang. Kepalanya terasa berdenyut karena ingatannya satu demi satu mulai terkuak. Orlena bisa merasakan ranjang di sampingnya merosot dan aroma Ethan bisa tercium oleh hidungnya.“Kamu tidak apa-apa, Lorraine?” Terdengar nada cemas dari suara Ethan. Namun hal itu membuat Orlena mendengus kesal.“Lorraine? Aku bukan Lorraine, Ethan.” Ucapannya yang sinis menciptakan ketegangan di sekitar mereka.“Bagiku sekarang kamu adalah Lorraine." Ethan masih bersikeras. “Kamu gila! Aku sudah bilang kalau aku bukan Lorraine, Ethan."Tak ada rasa takut maupun rasa bersalah dalam raut wajah Ethan. Hanya terlihat senyuman yang memperlihatkan betapa kejamnya pria itu. “Sayangnya Kamu akan tetap menjadi Lorraine-ku. Kamu pikir
last updateLast Updated : 2023-03-03
Read more

194.Informasi Mengenai Ethan

Tiga hari sudah berlalu. Waktu akan terasa berjalan lama kala kecemasan melanda. Hal itulah yang dirasakan oleh Max. Pria itu tak sabar menanti hasil pencarian detektif Furrer. Dia memilih terjun ke jalanan untuk mencari keberadaan sang istri bersama dengan Altherr.Namun sayang mencari seseorang di kota besar sangatlah tidak mudah. Untuk kesekian kalinya baru saja Max mendengar jika tidak ada yang melihat sang istri. Pria itu kembali ke mobil dan menyandarkan kepalanya di kursi. Matanya terpejam. Merasa lelah sekaligus frustasi. Dia tidak tahu lagi harus mencari Orlena ke mana lagi. Tiba-tiba ponsel Max berdering, membuat mata pria itu terbuka. Dia melihat nama ‘Romain’ tertera di layar ponselnya.“Max, kau di mana?” Suara Romain menyapa telinga saat mengangkatnya.“Aku sedang di jalanan mencari Orlena,” jawab Max.“Sebaiknya kamu cepat ke rumahku. Detektif Furrer menemukan informasi penting mengenai Ethan.” Romain memberitau pria itu.“Informasi apa?” Max memicingkan matanya.“Akan
last updateLast Updated : 2023-03-04
Read more

195.Berkhianat

Dengan langkah cepat Darren berjalan menaiki tangga yang sudah usang. Untuk menyembunyikan Mia, Darren dan Joe menyewa sebuah apartemen kecil yang terletak di tempat yang terpencil. Ada perasaan cemas saat Darren meninggalkan Mia bersama Joe. Tapi dia juga tidak ingin memancing kemarahan Joe karena tidak ingin bergantian pergi membeli makanan.“Dasar bocah sialan!”Darren mendengar suara Joe dan juga benturan yang keras. Segera pria itu mempercepat larinya menuju lantai empat. Dia bergegas membuka pintu dan tatapannya tertuju pada sosok bocah perempuan yang tergeletak di lantai seraya meringis kesakitan. Segera Darren menghampiri Mia dan pria itu bisa melihat pipi bocah itu yang memerah.“Joe apa yang kamu lakukan? Bos bisa marah jika mengetahuinya,” Darren memperingatkan pria itu.“Salahkan bocah sialan ini. Dia sudah mengganggu tidur siangku.” Ucap pria itu tanpa rasa bersalah sedikitpun sudah memukul Mia.“Tapi kamu tidak harus memukulnya Joe. Dia hanya anak kecil.” Darren benar-be
last updateLast Updated : 2023-03-04
Read more

196.Kembalikan Putriku

“Kamu bilang Darren membunuh Joe dan membawa kabur bocah sialan itu?” Ethan mengulangi kembali ucapan anak buahnya yang selama ini mengikuti Darren dan Joe.Pria itu menganggukkan kepalanya. “Benar bos. Pete sudah menembaknya.”“Tapi kamu tidak mendapatkan bocah sialan itu kan?” Ethan berjalan menyentuh patung-patung miniatur hewan yang dipajang di atas meja.“Pria Steltzer itu sudah mendapatkannya bos.” Ucap anak buah Ethan dengan menundukkan kepalanya.“Jadi kamu tidak bisa mendapatkannya kembali ya?”Ethan mengambil minatur hewan gajah yang terbuat dari batu alam dan memukulkan batu itu tepat di kepala sang anak buah. Tidak hanya satu kali, melainkan 5 kali. Pukulan itu mampu menghilangkan nyawa pria malang itu.“PENGKHIANAT SIALAN!!!” Max mendorong semua miniatur hingga terjatuh ke lantai.Mendengar dentuman keras, seorang anak buahnya yang lain membuka pintu. Awalnya dia terkejut melihat mayat tergeletak di atas lantai. Namun detik berikutnya wajah pria itu kembali tenang karena
last updateLast Updated : 2023-03-04
Read more

197.Kemungkinan 0,1%

Max terus mengedarkan pandangannya selama perjalanan. Berharap menemukan rumah di dalam hutan seperti yang dikatakan oleh Darren.“Kamu yakin mempercayai pria itu?” Tanya Romain yang duduk di samping Max menyetir.“Dia membawa putriku kembali, Romain. Apa menurutmu dia akan berbohong?” Max tak berhenti mencari.“Bagaimana jika dia menjebak kita?” Romain masih saja tidak mempercayai ucapan Darren.Max menghentikan pencarian dan memusatkam atensinya pada Max. “Aku tidak peduli itu jebakan atau tidak, Romain. Sudah berhari-hari kita mencari dan tidak menemukan sedikitpun petunjuk. Dan sekarang saat petunjuk datang bahkan jika kemungkinan keberadaan Orlena hanya 0,1%, aku akan tetap mencarinya, Romain. Jadi kalau kamu tidak mau membantuku, aku akan mencarinya sendiri.”“Aku tahu kamu sedang kalut, Max. Maafkam aku. Aku hanya ingin mememberitahumu kemungkinan buruk yang akan terjadi.” Sesal Romain. Dia tidak bermaksud untuk tidak ingin membantu Max. Hanya saja mempercayai seseorang yang ti
last updateLast Updated : 2023-03-04
Read more

198.Berhasil Kabur

Romain terengah-engah setelah pertarungan panjang dengan pria bertubuh besar. Peluh membasahi pelipisnya dan tak merasakan lagi udara dingin khas pegunungan.Melawan pria besar itu jauh lebih sulit dari yang dibayangkan. Tapi hal kesulitan itu tidak membuat Romain menyerah. Menjadi mantan seorang marinir, pria itu pernah menghadapi lawan yang jauh lebih sulit.“Aku akan serius melawanmu. Tamatlah riwayatmu.” Pria itu memberikan gertakan untuk Romain.Romain mendengus mendengar kesombongan pria itu. “Kaulah yang tamat.”Pria itu berlari ke arah Romain. Mendorong Romain dengan bahunya. Dengan menggunakan sikunya, Romain memberikan hantaman di punggung pria itu berkali-kali. Namun kekuatan pria itu besar sehingga serangan itu tidak berpengaruh besar.Romain menggunakan serangan lain yaitu dengan lututnya. Dia menghantam perut pria itu dengan lutut hingga pegangannya longgar. Dia melakukannya lagi sampai pria itu berhenti mendorongnya dan terhuyung ke belakang. Romain memanfaatkan kesempa
last updateLast Updated : 2023-03-04
Read more

199.Seseorang Menahan Orlena

Orlena berusaha meronta. Dia tidak ingin berada dalam sangkar Ethan kembali. Dia harus mencari Max.“Aaahhh...” Rintih Max saat Orlena menggigit telapak tangannya.Merasa terbebas, wanita itu hendak berlari. Namun Max menarik tangannya dan menahan tubuhnya untuk bersembunyi di balik pohon. Wanita itu terkejut melihat Max berdiri di hadapannya.Pria yang amat dirindukannya saat ini berdiri di hadapannya. Tak bisa wanita itu ungkapkan betapa leganya dia bertemu dengan Max. Hingga tanpa sadar air mata meluncur turun ke pipinya.“Sstt... Jangan menangis, Nona Cantik." Panggilan itu membuat Orlena tahu jika dihadapannya bukan Max, melainkan Troy.“Aku pikir Max... Max, aku takut, Troy. Aku pikir tak bisa melihatmu lagi." Tangis Orlena makin kencang.Troy menariknya ke dalam pelukannya. Tak peduli rasa sakit di bahunya. Saat ini memeluk Orlena menjadi sumber kekuatan untuk dirinya. Tadinya pria itu sudah hampir menyerah mengejar istrinya. Namun saat melihat bayangan wanita itu di dalam huta
last updateLast Updated : 2023-03-05
Read more

200.Rencana B Ethan

“Reuni yang mengharukan, bukan?” Suara Ethan menjadi pusat perhatian mereka.Pasangan itu memasang sikap waspada melihat musuh di depan mata. Orlena menggenggam erat tangan Troy yang menggantung di bahunya.“Semua sudah berakhir, Ethan. Sudah kukatakan aku tidak akan bisa menjadi Lorraine-mu lagi.” Orlena mengatakannya dengan nada dingin.“Berakhir? Kamu salah mon amour. Ini belum berakhir.” Ethan memberikan tanda pada anak buahnya.Terdengar suara baling-baling helikopter yang mendekat. Ethan memberikan tanda agar mereka bisa melihat ke atas. Troy dan Orlena bersama-sama mendongak. Terlihat di dalam helikopter ada Mia dan juga Esmee yang menggendong bayinya.“Keluarlah Romain. Aku tahu kau sedang bersembunyi di sekitar sini. Kamu bisa melihat siapa yang ada di dalam helikopter.” Seru Ethan untuk mengalahkan suara keras dari helikopter.“Sial.” Terdengar umpatan yang tak jauh dari mereka. Lalu terlihat Romain turun dari atas pohon tempatnya bersembunyi.“Romain?” Orlena bisa melihat k
last updateLast Updated : 2023-03-05
Read more
PREV
1
...
1819202122
...
25
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status