Home / Romansa / Jebakan Sang Kupu-Kupu Malam / Chapter 201 - Chapter 210

All Chapters of Jebakan Sang Kupu-Kupu Malam: Chapter 201 - Chapter 210

248 Chapters

201.Semua Sudah Berakhir

Ethan terus berlari menghindari pepohonan yang berdiri tegak dalam hutan itu. Gerakan pria itu begitu cepat. Namun langit mulai gelap dan jarak pandangnya pun mulai terbatas. Hingga akhirnya pria itu berhenti di salah satu pohon besar. Dia mengatur nafasnya sekaligus memasang pandangan waspada jika ada yang mengikutinya. Tiba-tiba sebuah pukulan mengenai rahang kanan Ethan hingga terjatuh ke tanah.“Kamu menggunakan keluargaku untuk mengancam, pria brengsek. Maka tanggunglah akibatnya. Aku tidak akan mengampunimu..” Romain dengan penuh amarah menghajar Ethan.Romain hendak memberikan serangan dengan kepalan tangannya. Namun Ethan menahan tangan itu dan membanting tubuh Romain ke tanah.Ethan berdiri dan hendak mengubah posisi mereka. “Terkadang berbicara membuatmu lengah. Jadi membuatmu kalah.” Ethan memukul pipi Romain berkali-kali.Hingga akhirnya Romain menahan serangan itu dan memelintir tangan Ethan lalu mendorong pria itu berguling. Dia membalikkan posisi, menindih Ethan dan mem
last updateLast Updated : 2023-03-05
Read more

201.Pria Misterius

Keluarga Steltzer memutuskan mengunjungi taman hiburan yamg berada di wilayah selatan Zurich. Tempat itu begitu ramai dikunjungi. Karena merupakan tempat favorit anak-anak. Banyak sekali wahana anak-anak yang sudah mereka naiki. Dari komidi putar, bianglala sampai roller coaster. Pasangan itu begitu menikmati ekspresi bahagia terpancar di wajah anak-anak mereka.“Nanti malam biarkan Mia bersama dengan Darren. Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat.” Ucap Max seraya memeluk istrinya dari belakang. Setelah tragedi Ethan selesai, Max memutuskan untuk mempekerjakan Darren karena pria itu begitu menyayangi putrinya.Orlena memicingkan matanya. “Memang kita mau ke mana?”“Jika aku memberitahumu maka bukan rahasia lagi.” Max menyunggingkan senyuman lebar.“Kamu sangat menyebalkan ketika bertingkah misterius Mr. Steltzer.” Orlena melepaskan tangan Max yang melingkar di perutnya lalu berbalik mengalungkan tangannya di leher pria itu.“Bukankah sangat keren bertingkah misterius?” Max masih saja m
last updateLast Updated : 2023-03-09
Read more

202.Kejutan Max

“Kita menginginkan hal yang sama Mr. Steltzer. Maka jangan buang waktu kita. Buka pintu itu dan bawa aku ke ranjang.” Orlena tersenyum seduktif.“Pasti kulakukan.” Max menarik bokong Orlena dan membiarkan wanita itu melingkarkan kedua kakinya di pinggang.Dengan membawa Orlena dalam gendongannya Max berjalan menuju pintu. Menaiki satu persatu tangga tanpa melepaskan tatapannya dari sang istri.“Berhentilah menatapku seperti itu Max. Kamu bisa membuat kedua pipiku merona malu.” Orlena terkekeh merasakan kedua pipinya memanas.Max menggelengkan kepalanya. “Aku tak bisa melakukannya. Apapun yang kulakukan mata ini tak pernah bisa berhenti melihatmu Orlena.”Hati Orlena seakan meledakkan perasaan bahagia karena ucapan Max. Dirasakannya satu tangan pria itu membuka pintu kaca dan berjalan masuk.“Ada satu hal yang perlu kukatakan padamu Orlena sebelum aku memakanmu.” Ucap Max terdengar serius.Wanita itu kembali terkekeh mendengar istilah memakan. “Apa itu?”“Kamu tahu betapa hancurnya aku
last updateLast Updated : 2023-03-09
Read more

203.Kue Coklat

18 Tahun KemudianSeorang wanita dengan rambut coklat yang digelung di belakang kepalanya, mengamati pantulan dirinya di depan cermin. Wanita bernama Mia Steltzer itu pun membenarkan kacamatanya dan tampak puas dengan penampilannya hari ini. Dia sengaja menyembunyikan kecantikan matanya dibalik kacamata itu. Tangannya menyentuh dada dan dia bisa merasakan degup jantungnya yang tidak karuan. Terutama saat membayangkan pujaan hatinya yang akan tiba sebentar lagi.Bergegas Mia keluar dari toilet dan kembali ke meja resepsionis. Dia membenarkan seragam biru tua dengan logo huruf 'M' yang merupakan nama perusahan Metraxis. Perusahaan yang memproduksi peralatan medis, farmasi dan barang konsumen dalam kemasan yang terletak di Zurich, Swiss. Mia merasa sangat beruntung bisa bekerja di perusahaan besar ini.Sampai di meja yang terletak di lobi perusahaan, Mia disambut senyuman oleh Alicia Callebout. Sahabat sekaligus rekan kerja Mia. "Apakah Mr. Metraxis sudah datang?" tanya Mia.Alicia meng
last updateLast Updated : 2023-03-12
Read more

204. Drama Romantis

Mia meletakkan gagang telepon kembali ke tempatnya. Bibirnya merekah lebar. Seakan bunga mawar yang bermekaran. Mia tak bisa mengungkapkan betapa bahagianya dia saat ini. Baru saja Nash menelpon dan meminta tolong Tasha untuk mengantarkan paket yang datang dengan atas nama Reynard Metraxis. Wanita itu tidak percaya dia akan membawa paket itu ke lantai atas di mana pujaan hatinya sedang bekerja. Dia pun membayangkan seperti apa Nash yang sedang bekerja. Mia membayangkan Nash tampak serius di depan komputer dengan sesekali membenarkan letak kacamatanya. Pemandangan itu pasti akan membuatnya meleleh."Jangan katakan telepon itu dari Nash Frey." Tebak Alicia melihat reaksi sahabatnya.Mia menoleh menatap sahabatnya. "Bagaimana kamu tahu?"Alicia menunjuk ke arah wajah Mia. "Reaksimu. Kamu akan bereaksi seperti cacing kepanasan yang mau meledak kalau membicarakan tentang Nash."Mia tergelak mendengar perumpamaan yang dipakai Alicia untuk menggambarkan reaksinya. "Jadi apa apa sang sekret
last updateLast Updated : 2023-03-12
Read more

205. Novel Black Morgan

“Bukankah ini novel fiksi kriminal karya Black Morgan?” Mia tidak percaya bisa melihat novel itu kembali.Reynard berlutut di samping Mia dan menatap wanita itu dengan ekspresi terkejut. “Kamu tahu novel ini?”Mia menoleh lalu menganggukkan kepalanya. “Aku dulu sering membaca novel ini. Papaku, dia sangat menyukai novel ini dan mengoleksi semua seriesnya.” Lebih tepatnya kepribadian ayahnya yang lain. Kurt dulu sangat menyukai novel karya Black Morgan.“Kamu membaca novel ini? Tapi novel ini terbitan lama. Bahkan mungkin kamu baru lahir ketika novel ini diterbitkan.”Mia mengelus cover novel itu dan mengembalikannya ke kota. “Novel tidak memandang usia pembacanya. Novel ini sangat bagus. Penuh misteri dan mengajak pembacanya untuk menebak kasus yang sedang ditangani. Apakah kamu tidak pernah membacanya, Mr. Metraxis?”Reynard menggelengkan kepalanya. “Tidak. Aku tidak pernah membacanya.”“Lalu mengapa kamu memiliki buku-buku ini?” heran Mia menyerahkan kotak itu kepada atasannya.“Ini
last updateLast Updated : 2023-03-12
Read more

206. Perjodohan

“Hei! Ada apa?” Alicia menepuk bahu Mia saat berada di toilet. Mia menoleh melihat sahabatnya. Lalu dia menghela nafas berat membuat Mia bingung. Dia penasaran apa yang terjadi dengan Mia. Sejak kembali dari memberikan paket milik Reynard Metraxis, Mia jauh lebih pendiam daripada sebelum. Padahal Alicia sudah menerka jika Mia kembali, wanita itu tidak akan henti-hentinya membicarakan tentang Nash. Tapi ternyata dugaannya salah.Alicia meletakkan kedua tangannya di bahu Mia kemudian mengguncang-guncangkannya. “Ada apa denganmu, Mia? Mengapa kamu jadi aneh? Apa karena Nash?”Mia menghentikan temannya meremukkan seluruh tubuhnya. “Tidak. Bukan karena Nash.”“Lalu karena apa? Kamu jadi lebih pendiam sore ini.” Alicia tampak penasaran.“Bagaimana ini, Alicia?” ucap Mia dengan nada sedih.Alicia memicingkan matanya. “Bagaimana apanya? Katakan dengan jelas.”“Hatiku ternodai oleh Mr. Metraxis.” Mia menunduk sedih.Alicia mengerjapkan matanya berusaha mencerna ucapan Mia. Saat menyadari alas
last updateLast Updated : 2023-03-12
Read more

207.Permintaan Sang Kakek

Reynard berjalan masuk ke dalam rumah berdesain klasik dengan dinding berwarna putih gading. Segera pria itu menghampiri ruang baca. Dia sangat yakin jika kakeknya ada di sana. Di tangan Reynard ada kotak berisi novel kesukaan kakeknya. Dia bisa membayangkan ekspresi kegembiraan sang kakek ketika membuka kotak di tangannya.Dengan memegang satu kotak di tangan kirinya, Reynard menggunakan tangan kanannya untuk membuka pintu. Dan benar saja dia melihat sang kakek sedang duduk di sofa besar sembari membaca buku. Mendengar suara pintu dibuka, pria yang mirip dengan Reynard dalam versi tua menyunggingkan senyuman.“Reynard! Cucuku yang setampan diriku.” Bob berdiri dan menghampiri cucunya.“Sudah berapa lama Grandpa di ruangan ini? Bukankah seharusnya kamu beristirahat?” Reynard memicingkan matanya menatap sang kakek.“Ayolah, Reynard! Jangan cerewet seperti perawat Edna.” Bob memasang ekspresi kesal. Reynard terkekeh mendengar kekeasalan sang Kakek. “Karena hari ini adalah ulang tahun G
last updateLast Updated : 2023-03-13
Read more

208. Ilfeel

Di dalam ruangan Reynard, Nash sedang menjelaskan tentang survei penjualan produk terbaru yang dikeluarkan oleh perusahaan Metraxis. Face & body lotion khusus bayi yang dirancang sangat ringan dan lembut di kulit bayi. Karena semua produk yang diproduksi oleh perusahaan Metraxis selalu laku besar, maka tidak heran produk terbaru perusahaan Metraxis mencapai nilai yang fantastis. Membuat keuntungan besar bagi perusahaan.Nash berhenti berbicara ketika melihat Reynard sama sekali tidak mendengarkan ucapannya. Bahkan saat pria itu tidak mengatakan sepatah katapun, Reynard tetap terdiam. Tatapannya tertuju pada meja. Namun Nash yakin pria itu sedang memikirkan sesuatu. Nash menunduk untuk menarik perhatian Reynard. Bahkan saat Nash melambaikan tangan di atas meja. Tapi Reynard masih betah bertahan dalam pikirannya.Bibir Nash pun menyunggingkan senyuman ketika ide jahil menghampirinya. Pria itu bergegas berjalan mengitari meja dan mendekati atasannya. Dia membungkuk sehingga bisa dekat de
last updateLast Updated : 2023-03-13
Read more

209.Salah Paham

Reynard duduk di salah satu bangku dalam caffe Neo. Pria yang saat ini mengenakan kemeja biru tua dengan lengan yang sengaja digulung hingga sikunya itu menjadi pusat perhatian banyak orang. Terutama para wanita. Mata mereka mengagumi ketampanan Reynard. Sudah terbiasa mendapatkan perhatian, Reynard tampak begitu santai. Dia mengamati jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Lima menit lagi sebelum wanita pilihan kakeknya datang. Pria itu mengambil ponsel dan menelpon Nash.Seketarisnya duduk di sudut caffe dan tersembunyi dari tanaman. Dia menunggu perintah dari sang bos untuk menjalankan skenario yang sudah dirancang oleh Reynard. Dia benar-benar ragu melakukannya. Jika bukan demi liburan, dia tidak akan mau melakukannya. Ponsel Nash berdering di atas meja. Dia mengambil ponsel itu dan mengangkat telpon dari bosnya.“Kamu sudah siap?” tanya Reynard.“Untuk apa aku bersembunyi di sini jika belum siap?” gerutu Nash.“Kamu masih ingat skenario kita?” Reynard bertanya kembali. Nas
last updateLast Updated : 2023-03-13
Read more
PREV
1
...
1920212223
...
25
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status