Home / Romansa / Jebakan Sang Kupu-Kupu Malam / Chapter 211 - Chapter 220

All Chapters of Jebakan Sang Kupu-Kupu Malam: Chapter 211 - Chapter 220

248 Chapters

210.Kebenaran Terungkap

“Sial!” Reynard melayangkan tatapan mematikannya kembali ke arah Nash. “Bukankah aku sudah menyuruhmu untuk berhenti?”“Kupikir kamu sedang berakting. Karena itu aku melanjutkan skenario yang kamu ciptakan.” Nash mencari alasan. Ingin sekali Reynard mengomel sekretarisnya panjang lebar. Tapi dia sadar yang paling penting saat ini adalah menjelaskan kejadian sebenarnya kepada Mia. Segera Reynard mendorong Nash agar tidak menghalangi jalannya. Kemudian pria itu berlari mengejar Mia.Setelah keluar dari caffe, Reynard menoleh ke kanan dan ke kiri untuk mencari keberadaan Mia. Melihat wanita yang mengenakan sweater abu-abu berjalan cepat menerobos kerumunan pejalan kaki. Segera Reynard berlari mengejar Mia. Saat mendekati wanita itu, Reynard meraih tangan Mia dan menghentikan langkah wanita itu. Reynard bisa melihat air mata membasahi pipi Mia. Dia jadi merasa bersalah karena Mia sakit hati karena melihat dirinya menjalin hubungan terlarang dengan Nash.“Mia, maafkan aku. Itu tadi kesala
last updateLast Updated : 2023-03-13
Read more

211.Sedih

Mia berjalan lunglai memasuki rumahnya. Dia sudah menghapus air matanya. Langkahnya terhenti saat menaiki tangga terakhir. Gadis itu memukul kepalanya sendiri sembari merutuki dirinya karena sudah bertindak sebodoh itu. Bagaimana bisa karena patah hati pada Nash, dia justru menyalahkan Reynard? "Bodoh! Bodoh! Bagaimana kau bisa menghadapi Reynard besok, Mia?" gumam Mia tertunduk lesu. Tapi melihat Nash yang biasanya tidak banyak bicara dan hanya tersenyum ramah, membuat Mia tidak menduga pria itu menjalin hubungan terlarang dengan bosnya sendiri. Terdengar pintu rumah terbuka membuat Mia mendongak. Dia melihat sang ibu berjalan menghampirinya. Wanita itu merapatkan selimut yang tersampir di bahunya. Kemudian Orlena duduk di samping putrinya. "Sepertinya pertemuannya tidak berjalan lancar." Tebak Orlena melihat reaksi Mia. Wanita itu memaksakan senyumannya. "Mungkin aku memang ditakdirkan menjadi perawan tua, Ma.""Hush! Tidak boleh bicara sembarangan, Mia. Ingat ucapan adalah ha
last updateLast Updated : 2023-03-15
Read more

212. Takut

Reynard menatap Nash tajam. Dia duduk di kursi kerjanya dengan kedua tangan terlipat di depan dadanya. Sedangkan Nash yang berdiri di depan meja kerjanya justru tampak senang setelah menjelaskan idenya kepada Reynard. "Mengapa aku merasa kamu mempermainkanku, Nash? Kamu mengambil kesempatan ini untuk kesenanganmu." Gerutu Reynard. "Mana mungkin aku mempermainkanmu, Rey. Coba saja bayangkan. Jika kau mengizinkan aku mengambil cuti selama seminggu lalu meminta Mia menggantikanku, kamu bisa dekat dengannya selama seminggu. Dalam satu minggu itu kamu bisa menjelaskan kesalahpahaman kemarin dan merayunya agar jatuh cinta padamu." Nash kembali menjelaskan idenya. Bibir Reynard tampak mengembang membayangkan apa yang baru saja Nash katakan. Tapi tetap saja ada kekhawatiran yang membuat senyuman itu lenyap. "Tapi bagaimana jika Mia menolaknya?" Reynard memberikan kemungkinan lainnya. Nash menepuk jidat dengan tangannya. Lagi-lagi kebodohan Reynard kambuh. Membuat pria itu ingin menggunca
last updateLast Updated : 2023-03-15
Read more

213.Tidak percaya

Chapter Tambahan :Nash mengenakan kemeja puji bersihnya sedang duduk di sebuah ruangan dengan desain klasik khas victoria. Kacamatanya bertengger di hidungnya. Matanya tampak serius membaca buku di atas meja. "Reynard!" Seru Nash dengan suara keras. Tiba-tiba pintu terbuka dan seorang pria mengenakan pakaian pelayan berjalan masuk menghampiri Nash. "Ada apa, Tuanku?" tanya Reynard menunduk."Ambilkan aku kopi!" Perintah Nash tanpa menatap Reynard. "Baik, Tuanku." Reynard berbalik dan berjalan keluar dari ruangan itu. Tak lama kemudian Reynard kembali dengan membawakan secangkir kopi. Dia meletakkan kopi itu di atas meja. Nash menutup bukunya lalu mengambil cangkir itu. Menyeruput kopi di dalamnya. Namun baru mencicipinya sedikit Nash langsung melemparkan cangkir itu ke atas lantai. "Reynard, sudah berapa lama kamu bekerja di sini? Bagaimana bisa kamu tidak becus membuat kopi. Buatkan lagi untukku?" Perintah Nash dengan nada galaknya. Reynard menghela nafas berat. Dia berjongko
last updateLast Updated : 2023-03-15
Read more

214.Cantik

Mia duduk diam di salah satu kursi di sebuah restoran yang dipilih Reynard sebagai tempat mereka menikmati makan siang. Meskipun tatapannya tertuju pada buku menu, tapi dia sama sekali tidak bisa fokus kepada deretan menu yang ditawarkan. Wanita itu masih memikirkan ciuman Reynard saat mereka berada di lift. Mia sudah menduga sebelumnya jika Reynard pasti sangat ahli dalam berciuman. Mengingat deretan wanita yang mengantri untuk menjadi teman kencannya.Tapi yang lebih mengejutkan Mia adalah reaksi dirinya. Dia tidak mengerti bagaimana tubuhnya bekerja sendiri merespon ciuman Reynard. Bahkan wanita itu mendambakan hal yang lebih. Membayangkan dirinya berbaring di tempat tidur Reynard dengan pria itu menindih tubuhnya. Mencumbu tubuhnya hingga membuatnya menggila. Seketika darah Mia berdesir karena membayangkan hal itu. Dia segera menggelengkan kepalanya mencoba mengusir bayangan mengerikan itu."Kamu tidak menyukai semuanya?" Pertanyaan Reynard membuat Mia mengalihkan perhatiannya. D
last updateLast Updated : 2023-03-15
Read more

215. Tidak Percaya Diri

Mia yang sebelumnya bersemangat menjadi terdiam mendengar pertanyaan Reynard. Dia sama sekali tidak suka membahas para pria yang masuk dalam hidupnya. Karena mereka semua hanya meninggalkan rasa sakit bagi Mia."Memang seperti itu. Para pria sama sekali tidak tulus menyukaiku. Mereka hanya menganggapku sebagai pengusir sepi saja. Setelah mendapatkan yang terbaik, mereka langsung mencampakkanku seperti sampah yang sudah tidak digunakan lagi." Terdengar amarah dalam nada suara Mia.Reynard menggelengkan kepalanya. "Tapi tidak semua pria seperti itu, Mia. Aku benar-benar menyukaimu dengan tulus.""Benarkah? Apa kamu tidak lihat diriku?" tanya Mia. Reynard memicingkan matanya. "Dirimu? Aku melihat wanita menggemaskan yang tidak berhenti membuatku tersenyum."Mia menghela nafas berat. "Mr. Metraxis, aku bukan wanita cantik, mempesona yang bisa membuat para wanita melotot melihatnya. Aku terlalu jelek, kaku, dan tidak sexy.""Apakah itu yang dikatakan para pria-pria itu?" tanya Reynard tak
last updateLast Updated : 2023-03-15
Read more

216. Undangan

Mia berjalan memasuki gedung perusahaan Metraxis. Ini adalah hari pertama dia akan menjadi sekretaris Reynard. Setelah kemarin seharian Nash mengajarinya apa saja yang harus dia kerjakan. Bibir Mia menyunggingkan senyuman saat melihat sahabatnya."Alicia." Mia melambaikan tangannya. Alicia mendongak dan melihat Mia berjalan menghampirinya. Tapi tidak ada balasan senyuman di bibir wanita itu. Membuat Mia sangat heran. "Mengapa kamu tampak suram? Apakah terjadi sesuatu yang buruk?" tanya Mia."Sebenarnya memang terjadi sesuatu yang buruk. Tapi bukan padaku." Alicia tampak ragu mengatakannya. "Apa maksudmu, Alicia?" heran Mia. Terlihat Alicia mengambil sesuatu di atas meja. Tubuh Mia membeku saat sekilas melihat undangan di tangan Alicia. Sebenarnya tanpa Alicia beritahu, Mia sudah menebak nama yang tertera dalam undangan pernikahan itu. Mia mengambil undangan yang diserahkan sahabatnya. Dia membaca dua nama yang tertera di atas undangan. Ben Dalton & Charlotte Carter. Mantan kekasih
last updateLast Updated : 2023-03-16
Read more

217. Jangan Berlebihan

Reynard berjalan keluar membuat Mia langsung berdiri. Pria itu membungkuk untuk mengambil undangan yang dibuang Mia. "Mengapa kamu membuang undangan ini?" Reynard membaca nama pasangan pengantin dalam undangan itu. "Karena aku tidak ingin datang. Karena itu aku membuangnya," jelas Mia. Reynard memicingkan matanya menatap Mia. Dia bisa melihat mata Mia sedikit berkaca. Memberitahu Reynard jika wanita itu baru saja menangis. "Apakah pria ini yang menghancurkan kepercayaan dirimu?" tanya Reynard.Mia tampak terkejut karena Reynard bisa mengetahuinya. Mia pun menganggukkan kepalanya. "Sebenarnya wanita itu juga," tambah Mia. "Maksudmu pasangan ini yang melakukannya?" Reynard mengangkat undangan itu dan menunjuk ke arah nama pasangan pengangin. Mia menganggukkan kepalanya. "Ben dulunya mantan kekasihku. Lalu Charlotte, yang dulunya kuanggap sebagai sahabat merebut Ben dariku. Mereka mengatakan wanita jelek sepertiku tidak pantas bersanding dengan Ben."Reynard menggenggam undangan i
last updateLast Updated : 2023-03-16
Read more

218. Perubahan

Sesuai penjelasan Andrew, tidak ada lagi kacamata yang bertengger di mata Mia. Sehingga manik mata cantik Mia terlihat jelas. Wanita itu tampak begitu segar dengan rambut barunya. Dan semakin cantik.“Inilah Mia yang kulihat di balik kacamatanya. Sangat cantik.” Puji Reynard.Kedua pipi Mia merona merah karena ucapan Reynard. “Aku tidak percaya saat melihat hasilnya. Terimakasih banyak, Reynard. Kamu tidak hanya mengubah penampilanku. Tapi juga mengubah pemikiranku tentang diriku sendiri.”Reynard menyunggingkan senyuman. “Senang kamu mau mengubah pikiranmu. Aku akan mengurus tagihannya. Setelah itu kita akan pergi mencari gaun untukmu.”“Gaun? Untukku? Tapi untuk apa gaun itu?” bingung Mia.“Tentu saja untuk menghadiri undangan pernikahan pasangan yang sudah merusak kepercayaan dirimu.”***Mia menatap pantulan dirinya di cermin dengan mengenakan gaun hitam panjang. Namun kedua pipi wanita itu merona merah ketika melihat belahan dada yang terlalu turun sehingga menampilkan belahan da
last updateLast Updated : 2023-03-16
Read more

219.Datang

Restoran Leonardo's yang terletak di Lawrence Township adalah restoran yang menyajikan makanan Italia. Dengan hidangan hidangan utama Lobster Ravioli dengan udang dan tomat cincang dalam saus krim brendi bawang merah."Reynard, sebenarnya kemarin saat membereskan barang kakek aku menemukan beberapa kotak yang berisi buku kakekku. Mungkin saja series pertama novel Stefan Wolf berada di dalam salah satu kotak itu. Jika kamu mau dan jika kamu tidak sibuk akhir pekan ini, apakah kamu mau membantuku mencarinya?" Mia terdengar ragu karena dia yakin Reynard memiliki acara sendiri akhir pekan ini.Reynard menganggukkan kepalanya penuh semangat. "Ya, aku mau."Mia terkejut mendengar Reynard langsung menerima tawarannya. "Kamu mau?"Reynard menganggukkan kepalanya. "Benar. Apakah salah jika aku mau?"Mia menggelengkan kepalanya. "Tidak. Hanya saja kupikir kamu punya acara sendiri akhir pekan ini."Reynard tampak berpikir sejenak. "Acara? Hanya berada di rumah sendirian sangat membosankan. Aku j
last updateLast Updated : 2023-03-16
Read more
PREV
1
...
202122232425
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status