Denis sungguh kerepotan, saat dia membuat susu sambil menggendong bayi kecilnya yang terus-terusan menangis mencari sang ibu susu.“Cup, cup, cup. Sabar, ya, Sayang. Papa buatkan susu dulu buat kamu.” Denis menggoyangkan timangannya sementara tangan kanannya berusaha membuka kaleng susu. Sungguh sangat repot.Dia lalu menaruh Amanda di stroler agar dia bisa membuat susu tanpa membahayakan bayinya. Namun, Amanda begitu kejer, menangis dengan keras membuat Denis tidak fokus membuat susunya. Lagipula dia memang tidak paham bagaimana takaran yang seharusnya. Denis hanya mengira-ngira saat menuang susu ke dalam botol, lalu memberinya air panas begitu saja.“Uuupss, panas sekali,” ucapnya lalu membuang sebagian susu panas itu ke sink dan kemudian menambahnya dengan air dingin.“Segini kayaknya, ya,” gumamnya pada diri sendiri, kemudian membawa botol susu itu pada Amanda yang masih menangis dengan keras.“Cup, cup, anak Papa. Susunya udah jadi,” ucap Denis seraya mengambil Amanda untuk dige
Baca selengkapnya