Raras kehilangan akal, Wisnu kalau merajuk sangat susah membujuknya. Sudah satu jam berlalu, setelah insiden terjatuh dan terluka Beberapa saat yang lalu,Wisnu mengobati lukanya sendiri dan menolak bantuan Raras. Raras tertawa antara lucu dan kasihan, dia tau betul bagaimana suaminya itu, perasaannya sangat peka."Kita harus bicara, Ras," katanya datar."Dari tadi aku sudah bicara, kau saja yang mendiamkanku," canda Raras."Ini serius, Ras!""Oh, oke." Raras akhirnya mengangguk setelah melihat ekspresi berwibawa Wisnu."Kau istri yang sempurna, Ras. Tapi aku menyarankan, kau harus pintar mengendalikan emosimu, aku jadi takut dengan kemarahanmu, Ras. Untung saja aku yang jatuh ke lantai, bagaimana jika kejadian itu terjadi jika kita sudah punya anak? Bisa jadi anak menjadi pelampiasan tidak sengajamu."Raras terdiam, anak? Bahkan mungkin mereka sekarang akan memilikinya, membayangkan anaknya jatuh tersungkur dengan hidung berdarah karena perbuatannya sendiri membuat Raras menjadi nge
Read more