Sesuai dengan janjinya, Raras membawa Wisnu ikut dengannya ke rumahnya di kota. Suaminya itu menikmati setiap waktu, memandang jalan dengan sumringah serta mata berbinar-binar. Raras hanya ingin memastikan ayahnya baik-baik saja, selebihnya dia tidak peduli."Apa kau lelah? Biar aku yang menyetir." Tawaran Wisnu dibalas dengan senyuman sambil berkata."Kau belum pulih betul, untuk saat ini cukup kau duduk manis saja.""Baiklah, ternyata rumahmu jauh ya, Ras. Padahal kita sudah berkendara selama tiga jam, aku tak habis fikir saat kau pulang mengendarai mobil dimalam buta," kata Wisnu."Sudah biasa ," jawab Raras singkat."Siapa saja, Ras? yang ada dirumahmu?" Tanya Wisnu."Ada ayah, kau sudah mengenalnya, sebenarnya ayah adalah laki-laki yang baik, dia hanya tidak membuka mata lebih lebar sehingga menilai sesuatu secara tidak objektif.""Iya aku tau, Ras. Walaupun dulu ayahmu pernah menekanku namun aku bisa menilai sebenarnya dia laki -laki yang baik dan bertanggung jawab." Raras memu
Baca selengkapnya