"Apa? Dia benar-benar bisa melihatmu?" tanya Bulan histeris."Iya. Aku juga awalnya tak menyadarinya, tapi Rakha terus memandangku seakan tahu keberadaanku," jawab Ririn berbinar."Saat aku bilang aku adalah Ibunya, dia terlihat tersenyum seperti malaikat.""Syukurlah. Kau bisa melihatnya dan dia bisa melihatmu. Aku sangat senang!" teriak Bulan.Mereka berdua melayang-layang saling berpegangan tangan, mengelilingiku yang masih memikirkan ucapan Razan tadi siang."Aldi, kau tidak senang Ririn sudah bertemu dengan Rakha? Bahkan mereka saling menatap."Bulan terus saja mengoceh, aku pun tak punya kesempatan untuk menceritakan kejadian tadi bersama Razan."Tentu saja aku senang, selamat ya, rin."Pikiranku kembali meracau, entah apa yang aku pikirkan. Tapi, rasanya belum cukup bagiku sebelum Santana mendapat balasan atas perbuatan kejinya pada Ririn."Rin, apa yang terjadi pada Malik setelah kejadian malam itu?" tanyaku serius.Ririn dan Bulan terdiam, mereka berdua berhenti berjingkrak d
Baca selengkapnya