"Kenapa harus di jual, Mas?" tanyaku, "Ya, nggak apa-apa, toh juga sekarang kamu tinggal di sini sama aku, kalaupun rumah itu di jual juga terserah kamu, uangnya mau buat apa, kan itu hak kamu." Miko menatapku meyakinkan, sedetik kemudian kecupan hangat mendarat di bibirku."Oke Sayang, aku setuju untuk menjual rumah itu," sahutku, di tengah pergumulan ini.Pagi hari, aku sudah turun ke dapur membantu menyiapkan sarapan, di rumah ini memang ada Bik Minah seorang asisten rumah tangga, tapi sebagai anggota keluarga baru di rumah ini, lebih baik aku menunjukkan kalau aku bukan wanita manja, aku juga bisa mengerjakan pekerjaan rumah.Mungin Setelah sarapan nanti, semua saudara kembali ke rumah masing-masing. Tapi sejak tadi aku tak melihat Tante Yanti ada di sini, kemana wanita itu, hatiku bertanya-tanya. Sambil mengedarkan pandangan ke penjuru ruangan."Kamu cari siapa, Sayang?" tanya Miko sepertinya tau kalau aku tengah mencari seseorang."Tante Yanti nggak nginep di sini, Mas? ""Oh T
Read more