Home / Fantasi / The Seven Phoenix Shards / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of The Seven Phoenix Shards : Chapter 81 - Chapter 90

100 Chapters

Robot Pembunuh Bayaran

Aku hampir dibuat mokad lagi oleh serangan jantung. Jika bukan karena Sera, aku pasti sudah membunuh kakek tua, di sampingku itu. Lelaki paruh baya yang berjalan sambil mendorong sepedanya itu, bercerita tentang banyak hal. Ia bilang, ingin sekali bertemu dengan keluarganya, di belahan bumi yang lain. Karena penasaran tempat anaknya di mana, aku pun bertanya,"Maaf memotong ceritanya, Kek. Kalau boleh tanya, memangnya di sini nggak ada kehidupan, ya?" "Bumi cermin kedua sudah lama ditinggalkan, karena perang yang terus terjadi. Semua hal mengenai manusia telah punah di sini." Langkah kaki kakek itu terhenti. Kemudian, ia tampak mengeluarkan sebatang rokok, dari dalam saku kanan bajunya.Sera mengambil puntung rokok itu, lalu melemparnya jauh. "Kakek, merokok nggak baik buat kesehatan. Kakek, kan, mau ketemu sama keluarga, kenapa malah ingin mengakhiri hidup secara pelan-pelan?""Mereka yang hidup di dunia cermin ketiga, tidak akan pernah ingat apa yang terjadi pada kehancuran kedua.
Read more

Tiga Bumi

Itukah yang disebut dengan multiverse? Tidak, kurasa dunia pararel. Aku terbang dengan kekuatan nol. Gravitasi di luar angkasa terasa beda. Tubuhku melayang di antara batu-batu besar. Banyak planet yang tersusun rapi secara horizontal. Ternyata ada gunanya juga belajar ilmu astronomi, di akademi dulu.Tunggu, ke mana Sera dan Eunoia? Aku menoleh ke samping kanan-kiri, tetapi tidak menemui siapa pun, kecuali diriku sendiri. Apakah aku terpisah lagi? Aku mencoba mencari tahu, apakah dugaanku benar atau salah?Seekor hewan seperti kadal muncul tiba-tiba, di antara bintang-bintang indah yang bertaburan. Ia sangat besar, dan mempunyai lidah seperti ular. Ya, komodo. Seekor komodo raksasa muncul. Di atas kepalanya ada sebuah mahkota yang mirip, dengan milik Sang Dewa Naga kepala tujuh. Aku membungkuk hormat padanya."Guardian, akhirnya kita bertemu kembali," katanya sambil memasang wajah ramah. Berbeda jauh dari sebelumnya, ia tampak mudah mempermainkan ekspresi—dari sangar sampai terlihat
Read more

Selamat Tinggal, Pahlawan

"Lo selama ini ke mana aja, Ar!? Lo pikir enak menjalankan misi tanpa seorang kapten?" Vano memukul perutku, menendangnya dengan mudah.Aku mengambil sebotol anggur di atas meja. Kemudian, melemparnya hingga membentur dinding, di samping Vano. Pria yang mengenakan pakaian robot yang di desain sedemikian rupa, sehingga mirip toxedo itu, menghindar dengan cepat. Saat itulah, aku menarik lehernya, lalu memukulnya habis-habisan.Tingkah laku berjalan beriringan dengan norma. Tidak ada sopan santun, berarti hidupnya dipenuhi dengan cacian. Ketika seseorang berilmu berhadapan dengan orang yang berakal, maka keduanya adalah perpaduan manusia yang sempurna. Namun, semakin majunya teknologi, nyatanya semakin menipis pula yang namanya etika.Filter pikiran atau yang lebih dikenal dengan, berpikir dulu baru melakukan adalah kelebihan manusia. Otak diciptakan agar manusia bisa berpikir mana yang benar, dan mana yang salah. Terkadang, tak khayal banyak yang punya otak, tetapi tidak difungsikan den
Read more

Monsta

Kekuatan magis pada zaman masih berdirinya Kerajaan Aksa I ditujukan, untuk melindungi diri dari musuh abadi—iblis pure. Aturan-aturan dibuat agar para penyihir tidak menyimpang dari keseimbangan alam. Manusia itu ada empat jenis. Satu yang jahat, satu yang baik, satu yang tidak memihak keduanya, dan satu lagi yang memihak kedua-duanya. Aku menggunakan magic dasar untuk membuat sebuah perahu kecil. Melihat pohon kelapa sebagai tanda kepergian seorang pahlawan, membuat kalbuku sakit bak teriris-iris pisau. Ya, apa yang mereka bilang nyatanya benar, tidak ada yang lebih pedih daripada sebuah kehilangan.Vano terlihat ragu, saat aku mengajaknya untuk menjemput Sera. Harusnya aku sadar, saat itu, dia secara tidak langsung menunjukkan bahwa, dirinya phobia terhadap lautan. Menurut penuturan Eunoia, Vano sejak kecil memang tidak bisa berenang. Akrabnya perusahaan Ayah Vano dengan Mr. Robert, menjadikan hubungan mereka terjalin akrab. Kabarnya dulu, Eunoia sempat dijodohkan, tetapi ditolak.
Read more

Kraken

Argh!Aku jatuh menabrak dahan-dahan pepohonan liar. Pelatihan yang diberikan oleh kraken, terbilang sangat sulit, dan menguji adrenalin. Sejak menetap di pulau itu, kami berlatih kekuatan air dari Monsta, dan Kraken. Dunia yang kami tempati adalah dunia bawah alias dunia buangan.Kota Scramble bagian bawah hanyalah sebuah sampah, bagi orang-orang kaya. Di sana hanya tinggal manusia-manusia, yang menunggu ajal menjemput. Vano bohong, jika mengaku bahwa, dia hidup bahagia, di tengah-tengah populasi manusia lansia yang hampir mati.Keadilan hanya milik orang-orang yang selamat, dari batu meteor raksasa, dua belas tahun sebelumnya. Pembuatan planet lain yang mirip dengan bumi, atau yang disebut sebagai calon bumi ke-empat oleh presiden Edward, mengecam banyak hujatan. Pasalnya, apa yang dia lakukan, sudah melewati batas sebagai seorang manusia biasa.Kabut asap tebal berwarna putih di atas sana adalah lapisan ozon buatan, yang dikembangkan oleh salah satu perusahaan dunia—Svoz. Svoz didi
Read more

Buronan Seluruh Negeri

Aku mengumpulkan dedaunan kering, serta ilalang belukar. Malam itu, kami berlima berkumpul bersama menyanyikan lagu-lagu indah, untuk sang rembulan penuh. Kelelawar yang menggantung di bawah dahan besar, seakan ikut menyimak. Suara Monsta terdengar merdu, sedangkan, suara Kraken malah sebaliknya.Monsta dan Kraken mempunyai magic perubah bentuk. Katanya sih, sebagai adaptasi dengan lingkungan. Namun, entahlah, siapa tahu mereka punya alasan tersendiri; kemungkinan besar untuk menyamarkan identitas asli. Monsta berubah menjadi seorang lelaki kekar, tampan, dan berkulit sawo matang. Berbeda halnya dengan Monsta, Kraken memilih untuk menjadi seorang anak kecil laki-laki, yang berperawakan gemuk, pendek, dan buruk rupa. Dia bilang, untuk mengetes, apakah wanita tertarik karena hati, atau penampilan wajahnya. Aku membuat pematik api dari ujung jari telunjuk. Kobaran api yang tidak terlalu besar pun muncul. Syukurlah, dinginnya hawa malam, dapat diimbangi dengan kehangatan dari panasnya a
Read more

Hadiah Perpisahan Terakhir

Aku mengacungkan jempol tangan sambil menahan tawa. Melihat kado yang telah dipersiapkan oleh Eunoia, hampir membuatku lepas kendali. Perutku rasanya digelitik oleh banyak jari. Apa itu? Kenapa dia malah membangun toko, bukannya istana megah?"Bagus, kan? Aku membuat kerajaan pasir untuk perpisahan kita. Bagaimana menurutmu, Sera?" tanya Eunoia pada Sera.Gadis yang mengenakan pakaian tidur itu menggeleng. Duh, dia terlalu jujur! Gawat, Eunoia sudah berkacak pinggang. Aku harus cepat -cepat melarikan diri dari sana sejauh-jauhnya."Mau ke mana kamu, Ar?" Eunoia memasang dinding penghalang di depanku. Otomatis, kepalaku terbentur, karena tidak melihat magisnya. "Hei, jangan pakai magic-mu! Itu curang, tahu!" Aku menghancurkan magic air beku itu hanya dalam sekali pukulan.Sera melerai pertikaian kami berdua. Gadis yang baru bangun tidur itu berkata, "Sudahlah, daripada kamu ribut, dan mengacaukan Eunoia, mending bantuin aku buat kalung dari kerang." Sera memotong rambutnya menjadi pe
Read more

NFC Yang Gugur

Di dalam sebuah cerita, karakter utama pasti lebih memiliki kesempatan untuk hidup, dibandingkan dengan karakter sampingan. Ada kalanya sebuah cerita tampak berjalan hambar, tanpa adanya konflik. Villain yang menjadi penghalang di dalam sebuah cerita, biasanya lebih banyak disukai, daripada tokoh utama, jikalau masa lalunya lebih suram.Aku belajar banyak tentang cara-cara menulis novel dari Zay. Vampir dingin itu pandai menulis sebuah surat, ataupun novel panjang. Beberapa ceritanya pernah kubaca, dan itu sangatlah bagus. Bahkan, mungkin melebihi para authors di seluruh dunia. Aku masih mengingat dengan jelas, salah satu kutipan surat cinta untuk Felicia yang dia tulis, ketika aku sedang tertidur. Kala itu, misi pembongkaran dan penukaran cetak biru pemerintah sepertinya membuatku kelelahan. Di sana Zay menulis,"Aku tidak pernah merelakanmu bersama orang lain, Felicia. Pria mana yang tidak sakit hati, ketika wanitanya malah memilih sahabatnya sendiri? Aku belajar untuk ikhlas, teta
Read more

Erreala Berdarah

Angin sepoi-sepoi memberikan sensasi dingin. Rambutku yang kusisir rapi, kembali berantakan. Kehilangan mana lagi yang akan kurasakan? Aku sudah tidak memiliki tim yang utuh lagi. Kehilangan Vano, kematian Axel dan Darrel, seakan membuatku lelah untuk melakukan segalanya.Hidup itu tidak adil. Aku mengubah gaya rambutku menjadi potongan bowl cut, seperti gaya rambut milik Degree. Warna mataku yang tidak bisa berubah lagi menjadi abu-abu, membuatku kesulitan jika harus memakai lensa ketika berpergian. Penerbangan, pelabuhan, hingga rute jalan telah diblokade oleh pemerintah, dalam menyelamatkan acara pelantikan presiden baru. Kota Scramble atas banyak menuai pro dan kontra. Dari 100% penduduk, hanya 20% yang mendukung Harvey. Sungguh malang nasibnya. Kurasa perspektif beberapa orang menang benar. Ya, orang jahat tidak dapat dijadikan sebagai seorang pemimpin.Lebih baik aku memilih untuk berperang hingga kehabisan nyawa, daripada tunduk di kaki sang kaisar dari era kegelapan itu. Mend
Read more

Pertengkaran Sera Dan Eunoia

Aku menguap sambil terus menopang kepala Sera, agar tidak terbentur kaca. Ketika Eunoia yang menyetir, kenapa rasanya jalannya makin lambat? Penglihatanku setelahnya kabur, gelap.*Kamu, Achilio, selalu begitu, ketika di dekat Sera. Aku—Eunoia, merasa sangat cemburu. Ingin rasanya kuhancurkan bumi, agar kalian berdua tidak bahagia. Namun, aku masih punya hati nurani. Aku menyesali semua keputusanku. Kenapa aku tidak ikut bersama Degree saja, saat itu?Menjadi obat nyamuk bagi orang pacaran adalah hal yang paling memalukan, di sepanjang perjalanan hidupku. Aku tidak ingin menjadi yang kedua di hatimu, Achilio. Ya, segalanya memang sudah terlambat, kan? Andai saja aku tidak menyia-nyiakan kesempatan kedua. Andai saja aku tidak mementingkan balas dendam, di malam pertama turunnya salju, hari itu.Sungguh kusesali, karena aku lebih memilih Rion. Ya, aku pikir dia adalah lelaki yang sangat baik. Sebenarnya, tempo hari, aku sudah mengingat semua kejadian di masa reinkarnasi Alea. Aku senga
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status