"Mama mau ngelamar, apa langsung akad sih, Ma?" Farid tersenyum geli melihat ulah sang Mama. "Ini buat makan santri hari ini, Bang. Mama udah suruh Fira telpon pihak pesantren, suruh bilang kalau hari ini masak nasi aja, lauk sama sayur biar kita yang bawa," jelas sang Mama, membuat kepala Farid manggut-manggut pertanda mengerti. "Makasih, Ma," ucap Farid dengan mata menatap bangga pada perempuan paruh baya yang telah melahirkannya lebih dari 30 tahun lalu. Mata Ibu Liana menatap sendu pada putra semata wayangnya itu dengan bibir menyungging senyum lembut. "Mama hanya ingin anak-anak Mama bahagia. Alhamdulillah, sebentar lagi kalian berdua akan memiliki keluarga masing-masing, Mama harap kalian akan selalu menyayangi Mama sama Papa seperti sekarang, dan tak pernah ada yang berubah." Farid merangkul Mamanya, merasakan kasih sayang perempuan terbaiknya itu yang begitu hangat. "Insya Allah, Farid menemukan perempuan yang tepat, Ma. Farid yakin, Zia mampu menjadi istri yang baik sek
Last Updated : 2022-07-14 Read more