"Rumah? Kenapa rumah kami disita? Kami menggadaikan mobil, bukan rumah," ucapku. "Anda Bu Rena kan? Jangan pura-pura lupa anda, Bu! Jangan mentang-mentang anda perempuan lalu bisa seenaknya saja. Ingat, ya, untuk urusan pekerjaan, kami tidak memandang laki-laki atau perempuan," ucapnya dengan tegas. "Bu–bukan. Saya Mutiara, bukan Rena!" Suara Mutia bergetar. Mungkin karena saking takutnya. Mutia pun menyembunyikan tubuhnya di belakang punggungku. Brak!"Jangan mempermainkan kami!" Lelaki itu kembali menendang pot tanaman. "Mohon maaf, Pak. Kami benar-benar tidak mengerti maksudnya. Hutang, hutang apa maksudnya? Kami berhutang hanya dengan menggadaikan mobil. Itu saja. Dan ini adalah istri saya Mutia. Kalau Rena adalah mantan istri saya," jelasku. "Mari, Pak, kita masuk ke dalam. Tolong jelaskan pada kami. Saya dan juga istri saya benar-benar tidak tahu apa maksud kedatangan bapak-bapak ini ke rumah kami." Aku bergegas meminta Mutia untuk segera membuka pintu. Maklum saja aku d
Last Updated : 2022-08-04 Read more