Home / Pernikahan / Ketika Istri Berhenti Peduli / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Ketika Istri Berhenti Peduli: Chapter 51 - Chapter 60

75 Chapters

Hukuman

KETIKA ISTRI BERHENTI PEDULIPart 51POV NayaBukankah wanita itu wanita yang sama dengan yang membeli rumahku kemarin? Jadi dia mantan istrinya Pak Wira. Berarti laki-laki kemarin adalah selingkuhannya."Nay, masuk. Nanti kena masalah lagi kita." Nisa menarik paksa tanganku agar aku segera mengalihkan pandangan ke arah lain. Aku mengikuti langkah Nisa dengan tergesa. Tidak habis pikir ternyata wanita itu adalah wanita yang sama. Entah mengapa aku seperti tidak rela menjual rumahku pada tukang selingkuh.Aku dan Nisa sama. Sama-sama benci dengan orang yang dengan mudah jatuh hati pada orang lain. Mungkin bukan aku dan Nisa saja. Semua wanita di bumi ini juga sama sepertinya dengan kami. Benci melihat perselingkuhan dan pengkhianatan. Apalagi sampai membuat anak meninggal, tidak bisa kubayangkan."Sorry, tadi aku kayak kenal aja sama mantan istrinya Pak Wira," ucapku sedikit berbisik pada Nisa. Kami sudah duduk seperti karyawan yang lain, hanya saja Pak Wira yang belum datang."Nanti a
Read more

Video viral

KETIKA ISTRI BERHENTI PEDULIPart 52"Astagfirullah…." Aku menutup mulut dengan tangan kiri. Mataku seketika membulat ketika melihat rentetan bab yang sangat banyak.Benar yang dikatakan oleh Nisa. Pak Putra tidak segan-segan memberikan aku hukuman seberat ini. Hampir ada seratus lima puluh bab dalam satu naskah ini. Dan aku harus menyelesaikan semuanya dalam satu hari. Karena besok kami akan disibukan dengan pekerjaan event. Tapi aku tidak akan menyerah begitu saja. Lagipula aku juga sering menulis dan mengedit naskahku sebelum akhirnya berada di berbagai platform online.Aku pasti bisa melakukannya, dan besok akan aku serahkan semuanya pada Pak Putra. Kepalaku rasanya berdenyut saat melihat naskah yang isinya lumayan membuatku sakit kepala. Berarti nanti malam aku harus lembur. Aku menghembuskan nafas berat, semoga Daffa nanti malam bisa aku ajak kerja sama.Tidak terasa jam makan siang, aku segera mengambil paper bag yang isinya mukenah. Aku akan shalat Zuhur dulu sebelum makan."N
Read more

Ulah Ibu

KETIKA ISTRI BERHENTI PEDULIPart 53POV NayaSetelah kejadian tadi di kantin, aku benar-benar diawasi oleh Pak Putra. Karena sikapku yang menurutnya semena-mena, jadi bisa dipastikan aku akan dipersulit lagi olehnya."Kamu belum pulang, Nay? Ini udah jam pulang kerja lho," tanya Nisa saat aku sedang fokus mengedit naskah tugas dari Pak Putra."Tanggung nih, soalnya aku nggak ada laptop dirumah. Kalau laptop dulu udah rusak," jawabku tanpa mengalihkan pandangan dari depan layar komputer."Tapi bentar lagi suami kamu bakalan jemput kan?" tanya Nisa lagi. Aku mencoba melihat ke arahnya. Terlihat ruangan ini sudah kosong, tinggal aku sama Nisa. Dia juga sudah bersiap-siap untuk segera pulang kerja."Iya sih. Tapi aku belum punya laptop. Belum sempat beli, jadi gimana dong. Ini tinggal beberapa bab doang sih," jawabku lesu. Karena kemarin aku sempat ingin membeli laptop agar mudah bekerja juga mudah saat aku menulis novel. Hanya saja uang itu sudah aku pakai untuk menyewa rumah untuk Ibu
Read more

Nasehat Abi dan ummi

KETIKA ISTRI BERHENTI PEDULIPart 54POV Naya"Itu, Mas!" tunjukku pada Mas Arman. Di depan sana terlihat Ibu yang sedang duduk di tikar lusuh. Sambil menengadahkan tangannya pada orang-orang yang lewat.Jika dilihat seperti itu memang nasib Ibu sangat memperhatinkan. Tapi jika aku mengingat sifatnya, aku sangat membencinya."Mas!" aku menepuk pundak Mas Arman yang terdiam melihat kondisi Ibu. Dari raut wajahnya terlihat sedikit kekhawatiran dan entahlah. Aku tidak bisa menebak isi hatinya."Eh, iya," jawab Mas Arman yang tersentak kaget karena melamun. Aku menatapnya dengan tatapan penuh pertanyaan, semoga dia paham maksud tanpa harus aku jelaskan."Kamu mau turun?" tanyaku masih menatap matanya dalam."Tidak, Nay. Mas hanya tidak menyangka akan seperti ini jadinya," jawab Mas Arman lesu. Dia merebahkan punggungnya pada sandaran kursi. Setelah melihat Ibu tadi, Mas Arman memarkirkan mobilnya di tepi jalan. Dari sini kami bisa melihat dengan jelas Ibu yang sedang memohon belas kasihan
Read more

Lela jual diri?

KETIKA ISTRI BERHENTI PEDULIPart 55POV NayaTidak terasa aku sudah berkutat dengan pekerjaan selama sembilan jam. Punggungku terasa remuk karena duduk dari pagi. Banyak sekali pekerjaan yang harus kami kerjakan. Apalagi ini hampir event, jadi pekerjaan yang harusnya dikerjakan besok harus dikerjakan hari ini.Aku mematikan komputer kemudian mengangkat kedua tangan ke atas. Berusaha merenggangkan otot-otot yang kaku."Nis, kamu mau lembur?" tanyaku saa melihat Nisa yang masih menatap layar komputer. Dia menoleh sebentar, kemudian langsung fokus lagi pada pekerjaannya."Rencananya gitu, soalnya masih banyak kerjaan," jawabnya sambil terus mengetik. Aku merebahkan punggung pada sandaran kursi. Memejamkan mata sejenak, mengistirahatkan mata yang perih."Aku harus pulang cepat kayaknya," ucapku lesu. Mengingat sebentar lagi aku harus menjenguk Lela yang sakit. Sekalian aku juga mau tanyakan kebenaran atas video meresahkan yang Ibu buat."Semangat para pejuang nafkah. Semoga lelah kita me
Read more

Kenapa tidak bahagia?

KETIKA ISTRI BERHENTI PEDULIPart 56POV Naya"Anak Ibu kalian yang murahan itu sudah merebut suami kami. Dengan jal*ang dia memberikan tubuhnya pada suami-suami di sini. Dan sampai sekarang suami saya itu pergi dari rumah, saya yakin dia pergi sama sama perempuan murah*an itu!" Aku dan Mas Arman sangat terkejut dengan semua kenyataan yang terjadi. Banyak sekali kejutan yang diberikan oleh Ibu pada kami. Bukankah Lela sedang sakit, bagaimana bisa dia melakukan semua ini. Apakah Ibu memaksa Lela untuk mencari uang dengan cara yang tidak halal seperti ini?"Jangan fitnah kamu! Bisa saya laporkan dengan tuduhan pencemaran nama baik!" ancam Ibu lagi sambil menunjuk-nunjuk ke arah Ibu-ibu tadi.Aku dan Mas Arman hanya saling pandang, tidak tau harus bersikap bagaimana. Karena kami sama sekai tidak tau jalan ceritanya bagiamana. Apalagi tadi ketika kami menanyakan pada Ibu kemana Lela. Ibu sama sekali tidak menjawab pertanyaan kami.Terlihat sekali tadi Ibu berusaha menutupi keberadaan Lel
Read more

POV Ibu mertua

KETIKA ISTRI BERHENTI PEDULIPart 57POV Ibu Jubaidah"Sebab kebahagiaan itu letaknya di dalam hati dan hati itu milik Allah. Dialah yang mampu membolak-balikkan isi hati. Jika Ibu merasa hidupnya tidak bahagia, bisa jadi itu karena kedekatan Ibu dengan Allah kurang baik. Jadi kalau Ibu pengen bahagia, perbaiki hubungan Ibu dengan Allah."Mendengar perkataan Naya barusan semakin membuatku berang. Aku sangat sensitif jika ada orang yang berusaha mengingatkan aku tentang Tuhan. Apalagi jika yang mengingatkan adalah anak yang masih bau kencur. Hidup baru kemarin sudah sok mengajari tentang hidup."Diaaammm! Diam kamu wanita kurang ajar!"Plak! Aku menampar wajahnya dengan keras. Terbukti tanganku sampai bergetar dan perih saat ini. Arman dan wanita sialan itu sangat terkejut dengan perlakuanku barusan. Arman segera bangkit dari duduknya dan berlari ke arah Naya. Dia berkali-kali mengusap lembut pipi istrinya itu."Kenapa Ibu menampar, Naya? Dia cuma berusaha mengingatkan Ibu. Agar tidak
Read more

Malam kelam Ibu mertua

KETIKA ISTRI BERHENTI PEDULIPart 58Pov Ibu mertuaDia pergi tanpa pamit atau permohonan maaf. Rasa cinta yang dulu tumbuh besar, kini berubah menjadi benci. Aku mengepalkan tangan dengan kuat, berjanji akan membuat wanita itu menderita. Dan kamu, Akang. Akan selamanya menjadi milikku, hanya milikku.*Sepanjang malam aku tidak bisa tidur. Aku terus memikirkan Kang Hakim. Apalagi saat ini dia akan segera menjadi milik wanita lain. Jujur aku tidak rela, tidak pernah terbayangkan sebelumnya jika Kang Hakim akan pergi meninggalkan aku sendirian. Tidak pernah ada dalam bayangan jika Kang Hakim menolak perasaanku. Menolak semua cinta dan kasih sayang yang selama ini aku curahkan padanya.Aku bahkan tidak tau sekarang sudah jam berapa. Yang aku tau ini pasti sudah tengah malam. Perutku dari tadi terasa perih, aku sudah sangat lapar. Tapi selera makan menguap entah kemana. Aku bahkan tidak memperdulikan jendela kamar yang terbuka dari tadi sore.Biarlah angin malam menerbangkan rasa rinduku
Read more

Hari balas dendam

KETIKA ISTRI BERHENTI PEDULIPart 59POV Ibu MertuaAir hujan menyadarkan aku yang terbaring lemah di antara rumput ilalang yang panjang. Entah dimana kini aku berada, dan apa yang sebenarnya terjadi. Aku memegang kepala yang terasa sangat berat. Mataku terasa sangat berat untuk terbuka, apa aku sakit?Aku berusaha mengingat-ingat semuanya. Mengingat apa yang sebenarnya terjadi padaku. Yang aku ingat semalam aku keluar malam untuk menemui Kang Hakim. Tapi sewaktu pulang.Aku segera bangkit, menyadari jika semalam ada orang yang mengikutiku dan."Aaaaaa…."Suara teriakanku melengking tinggi, beberapa kali aku terisak saat menyadari jika aku telanjang bulat. Tanpa benang yang membalut tubuhku. Ya Tuhan apa yang terjadi, kenapa malang sekali nasibku.Aku berusaha mengedarkan pandangan, mencari tahu dimana aku sekarang. Ternyata aku ada dibelakang rumahku sendiri. Dengan cepat aku bangkit dan berusaha berlari agar tidak ada satu orang pun yang melihat keadaanku seperti ini.Walaupun teras
Read more

Ulah Pak Putra

KETIKA ISTRI BERHENTI PEDULIPart 60POV Naya"Keluar kalian dari rumahku!" teriak Ibu sambil menangis. Entah mengapa, dari tadi dia hanya menangis dan merutuki nasibnya yang sial. Ibu kadang menangis, kadang tertawa. Aku hanya takut jika Ibu menjadi gila dan Lela akan menuduh kami sebagai penyebabnya. Karena saat ini hanya aku dan Mas Arman yang berada di sini."Ayo kita pulang, Mas." Aku mengambil tas yang berada di atas sofa. Kemudian memakainya kasar. Aku kembali melihat Ibu yang masih menangis dan duduk di lantai. Bahkan sekarang rambutnya sudah berantakan karena dari tadi dia sibuk menarik-narik rambutnya sendiri."Mas. Kamu mau pulang atau tinggal disini?" tanyaku kesal pada Mas Arman yang masih berdiri terpaku melihat ke arah Ibu. Aku tahu mungkin rasa kasihan masih ada pada Mas Arman. Hanya saja aku tidak akan membiarkan rasa kasihannya itu malah dimanfaatkan oleh Ibu untuk kembali menguasai Mas Arman. Terserah jika ada yang bilang aku jahat, aku memang bukan orang baik. Tapi
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status