Semua Bab Ketika Istri Berhenti Peduli: Bab 41 - Bab 50

75 Bab

Kecewa

KETIKA ISTRI BERHENTI PEDULIPart 41POV NayaSetelah kejadian tadi, Ibu dan Lela langsung pamit pulang ke rumah. Sepeda yang tadi dibawa juga dibawa pulang oleh mereka. Aku malas sekaligus malu jika harus ribut-ribut di sini. Apalagi ini warung, tempat Ibu-ibu.Karena hampir magrib, aku segera pamit pulang juga sama Mpok Atik dan beberapa Ibu-ibu di sana. Aku menggendong Daffa dan berjalan pelan pulang kerumah. Mas Arman juga tadi pamit pergi ke pasar, entah apa yang mau dia beli.Saat sampai dirumah, aku melihat mobil Mas Arman sudah terparkir di depan rumah. Itu tandanya dia sudah pulang, aku mempercepat langkah. Karena suara orang mengaji di mesjid mulai terdengar. Itu tandanya azan magrib sebentar lagi berkumandang."Nah itu dia orangnya pulang," ucap Lela saat aku baru saja masuk ke dalam rumah. Aku bingung karena baru saja masuk tapi wajah mereka menatapku marah."Sini kamu, Nay," panggil Mas Arman menyuruhku duduk di sampingnya. Sedangkan Ibu dan Lela duduk berhadapan dengan M
Baca selengkapnya

POV Arman

KETIKA ISTRI BERHENTI PEDULIPart 42POV ArmanJika ada sebutan bagai memakan buah simalakama. Itulah yang aku rasakan sekarang. Bagaimana tidak, aku harus dihadapkan dengan pilihan yang sulit. Menerima kenyataan jika orang yang selama ini aku panggil Ibu adalah orang yang telah membunuh orang tuaku sudah membuatku menderita.Selama ini tidak ada yang mengatakan kebenaran itu padaku. Aku selalu bertanya-tanya, kenapa baru sekarang Umi dan Abi mengungkapkannya. Kenapa tidak dari dulu ketika dia mengenalku dan akan melamar Naya. Jika saja aku tau kenyataan ini dari awal, aku dan Naya pasti tidak akan merasakan penderitaan yang lebih seperti ini.Saat itu aku menangis hingga lelah, agar gundah di hati hilang. Sejak pulang dari rumah Abi dan Umi, aku selalu mencari berita-berita tentang semua kebenaran itu. Bukan aku tidak percaya dengan semua ucapan Umi dan Abi. Hanya saja sulit bagiku untuk menerima semuanya.Hari pertama saat aku pamit ke kantor pada Naya dan Ibu, kenyataannya aku tida
Baca selengkapnya

Pergi

KETIKA ISTRI BERHENTI PEDULIPart 43POV Naya"Arman sedang berjuang untuk kamu dan Daffa. Dia percaya kamu, dia percaya dengan Abi dan Umi. Kamu sakit hati, tapi Arman lebih sangat sakit hati. Orang tuanya dibunuh oleh orang yang selama ini sudah membesarkannya. Dia berusaha menyangkal, tapi tidak bisa karena itu memang kenyataannya. Hati dan otaknya berperang. Kemarin dia datang kerumah saya, menanyakan semua kebenaran. Lalu saya menceritakan semuanya, makanya dia berusaha baik dengan Ibu dan Lela. Agar bisa melindungi kamu dari ancaman Bu Junaidah yang akan menyantet kamu. Kamu ingat kenapa Arman tadi ijin ke pasar? Dia pergi kerumah dukun yang selama ini membantu Bu Jubaidah. Tapi nyatanya Alhamdulillah dukun itu sudah tidak ada. Sudah mati dibakar oleh penduduk di sana," jelas Mpok Atik yang membuatku ternganga.Aku melepaskan pelukan Abi, menatap Mas Arman yang masih setia dengan diamnya. Bahkan dia tidak melihatku dan kami semua. Pandangannya tertuju ke bawah, entah apa yang ad
Baca selengkapnya

Hari pertama kerja

KETIKA ISTRI BERHENTI PEDULIPart 44POV Naya"Silahkan diminum, Mas." Aku menyodorkan satu gelas teh hangat pada Mas Arman.Akhirnya setelah pertimbangan Abi dan Umi, Mas Arman dibiarkan ikut bersama kami ke sini. Meskipun begitu, aku tetap ingin sendiri dulu. Jadi aku memutuskan untuk tidur di kamar terpisah dengan Mas Arman. Dia tidur di salah satu bilik asrama putra yang kosong. Sedangkan aku dan Daffa tidur di kamarku yang dulu.Jika ada yang bertanya mengapa Mas Arman tinggal terpisah denganku. Kami akan menjawab jika Mas Arman sedang menjalani pengobatan spiritual khusus. Tetapi Mas Arman tetap bekerja seperti hari-hari biasanya.Tanpa sepengetahuan Mas Arman, diam-diam aku menerima tawaran Pak Wira untuk menjadi salah satu editor dikantornya. Rencananya aku akan bekerja kembali. Lagian Daffa juga sudah besar, tidak ada salahnya aku menggapai cita-citaku. Umi juga mengatakan jika dia bersedia menjaga Daffa, syukurlah Daffa juga sangat nyaman dengan Umi."Mas, aku ingin bicara,"
Baca selengkapnya

Benalu sangat menggangu

KETIKA ISTRI BERHENTI PEDULIPart 45POV Maya"Maaf, Mbak. Saya lupa hilang jika Pak Wira sedang ada tamu. Silahkan tunggu dulu di ruang tunggu," ucapnya yang aku balas dengan anggukan.Aku memilih duduk di ruang tunggu. Salah satu pekerja OG di sini juga sudah menyeduhkan teh hangat untukku. Aku mengucapkan terimakasih dengan sedikit tersenyum. Sebenarnya aku masih penasaran dengan siapa Pak Wira bertengkar sepagi ini. Padahal ini masih sangat pagi untuk bertengkar.Aku memainkan ponselku sembari menunggu tamu Pak Wira itu pulang. Hanya saja sudah tiga puluh menit aku menunggu, sepertinya tamu Pak Wira itu enggan keluar.Sebenarnya aku sedikit bosan, karena dalam pikiranku Pak Wira tidak bisa profesional. Karena yang aku dengar dari pertengkaran mereka tadi membahas tentang masalah pribadi.Aku memilih berdiri dan mengecek apakah tamu Pak Wira sudah pulang atau belum. Karena ruang tunggu ini berada sedikit jauh dari ruangan kerja Pak Wira. Ketika aku hampir sampai di depan, terlihat
Baca selengkapnya

Lela muntah darah

KETIKA ISTRI BERHENTI PEDULIPart 46POV NayaBegitu sampai di depan pagar, aku melihat kedua benalu itu sedang berusaha masuk ke dalam rumah. Lela mendorong-dorong tubuh Pak Ali dengan kuat yang membuat Pak Ali kewalahan. Sedangkan Ibu juga berusaha masuk ke dalam rumah. Untung saja pembeli belum datang, jika tidak aku pastikan mereka tidak akan jadi membeli rumah ini.Aku dan Mas Arman segera turun untuk melihat dan mencegah perbuatan Ibu dan Lela."Ada apa ini? Kenapa ribut di depan rumah orang!" hardikku pada Ibu dan Lela. Mereka berhenti meronta dan menatapku dengan tajam. Tapi aku tidak takut, juga membalas tatapan itu dengan sinis."Akhirnya kamu datang juga hama kecil," ucap Ibu mencebik. Aku hanya sedikit terkejut melihat keadaan Ibu yang sangat berbeda dari dulu. Biasanya wajah itu penuh dengan make up dan lipstik. Sekarang wajah keriput Ibu sudah mulai terlihat, apa Ibu tidak punya uang lagi untuk ke dukun dan memakai susuk.Baju yang dia pakai juga sangat lusuh dan sedikit
Baca selengkapnya

Terjual

KETIKA ISTRI BERHENTI PEDULIPart 47POV NayaSetelah meminumkan air yang aku berikan, Lela tertidur dengan wajah yang sangat pucat. Darah berceceran di teras rumah, membuatku bergidik ngeri. Sebenarnya penyakit apa yang diderita oleh Lela. Kenapa dia bisa muntah darah seperti tadi, apalagi di dalam darahnya ada belatung dan rambut. Aku mual memikirkan bagaimana rasa sakit yang Lela derita."Mas, sebaiknya kamu ambil air biar kita bersihkan lantai ini," ucapku pada Mas Arman yang masih berdiri mematung melihat Lela yang dipangku oleh Ibu."Eh, iya. Sebentar Mas ke dalam dulu," jawabnya lalu mengambil kunci rumah kemudian masuk mengambil air. Untung saja pembelinya belum datang, jadi aku bisa membersihkan dulu sisa darah yang berceceran di lantai."Ini, Nay." Mas Arman menyodorkan satu ember air beserta alat pel. Aku mengambil pelajaran kemudian Mas Arman yang menuangkan airnya ke lantai. Aku berusaha membersihkannya hingga tidak ada yang tersisa."Mas, sebaiknya kamu bawa pergi Ibu da
Baca selengkapnya

Penyakit Lela

KETIKA ISTRI BERHENTI PEDULIPart 48POV ArmanSetelah Naya memberikan aku kesempatan kedua, rasanya duniaku kembali lagi. Memang banyak sekali kesalahan yang sudah aku lakukan pada Naya dan Daffa. Inilah saatnya aku memperbaiki semuanya. Semoga saja aku masih diberikan kesempatan agar bisa membahagiakan Naya dan Daffa.Karena setelah beberapa hari aku tinggal di rumah Abi dan Umi aku mengikuti beberapa pengajian dan kajian di pesantren. Banyak sekali hal yang bisa aku ambil hikmah. Terutama bagaimana caranya agar kita bisa menjadi imam yang baik bagi Istri.Makanya jika sekarang Naya bersikap cuek dan acuh padaku. Dengan sekuat hati aku mencoba untuk memahaminya. Aku juga tidak pernah lagi memaksakan kehendak pada Naya. Juga lebih sering menggendong Daffa. Karena akhir-akhir ini aku tau, jika mengasuh bukan hanya kewajiban Istri. Tapi juga aku sebagai suami.Aku harus sabar menghadapi tingkah Naya sekarang. Apalagi ketika Naya bilang dia akan bekerja. Sebenarnya aku tidak bisa mengij
Baca selengkapnya

Arman cemburu

KETIKA ISTRI BERHENTI PEDULIPart 49POV Naya"Kami pergi dulu, Bu. Semoga Lela cepat sembuh," pamit Mas Arman saat kami akan pulang.Saat Ibu dan Lela sudah berada di rumah kontrak yang baru. Rumahnya memang tidak besar, tapi juga tidak terlalu kecil. Rumah ini memiliki dua kamar, satu dapur, satu kamar mandi dan ada ruang tamunya juga. Jadi jika ada yang berkunjung bisa duduk di sana.Rumah ini setahun sewanya sebanyak lima juta. Hanya saja kami mengambil rumah ini hanya setengah tahun saja. Jadi sisa uangnya bisa Ibu gunakan untuk membuka usaha. Terserah mau jualan apa, karena aku lihat di daerah sini juga banyak anak-anak. Ada teras rumah juga yang bisa dibuat untuk membuka kios.Aku dan Mas Arman sudah berjanji untuk menyewa orang memindahkan semua barang-barang Ibu dari rumah lamanya kesini. Jadi untuk bahan-bahan rumah dan peralatan dapur tidak harus membeli lagi.Sebenarnya jika kami pergi begitu saja bisa. Hanya saja hati nuraniku menolak untuk membalas semua yang telah merek
Baca selengkapnya

Masa lalu Pak Wira

KETIKA ISTRI BERHENTI PEDULIPart 50POV Naya"Kamu harus percaya sama aku, Mas. Kalaupun aku nanti tergoda sama dia, aku akan jujur juga sama kamu," jawabku asal.Ciittt!"Aduh, Mas. Kamu kok ngerem mendadak sih? Kepalaku hampir kejedot ini!" teriakku ketika Mas Arman menginjak rem tiba-tiba.Tapi wajah Mas Arman malah datar dan terkesan masam. Apa aku salah bicara?Mas Arman tidak menjawab pertanyaanku, dia langsung membuang muka ke arah jalanan. Kemudian kembali mengemudikan mobil seperti biasa. Aku hanya bisa mengelus kepalaku dengan tangan karena sakit. Padahal tadi aku hanya bercanda, tapi asik juga sih lihat wajah Mas Arman yang tegang karena cemburu. Aku tertawa jahat di dalam hati."Mas, aku berencana untuk buat rumah aja di samping rumah Abi dan Umi. Kan di sana ada halaman yang luas, jadi kita minta tanah itu aja untuk kita," ucapku pada Mas Arman yang dari tadi masih terdiam."Aku ikut aja, yang penting kamu dan Daffa senang dan bahagia. Lagian biar ada yang jagain Daffa j
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
345678
DMCA.com Protection Status