Home / Pernikahan / Pernikahan Membawa Siksa / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Pernikahan Membawa Siksa: Chapter 11 - Chapter 20

143 Chapters

Bab 11

"Cukup Ri, tak usah kau mencoba memutar balikan fakta dan menuduh ibu serta adiku berbohong kepadaku." hardik Rian geram."Tapi memang itu kenyataannya mas, aku nggak pernah sekalipun selingkuh dari kamu. Ya sudah kalo kamu nggak percaya tak masalah aku juga sudah mengajukan gugatan cerai ke pengadilan." ucapku sesantai mungkin."Tapi sebelum sidang perceraian dimulai aku mau kita melakukan tes DNA terlebih dahulu." ucapku dengan tenang.""A-apa, untuk apa kamu minta tes itu? kalau kamu mau berpisah sama aku, aku tak masalah. Aku juga bisa bahagia tanpamu." jawabnya"Dengar ya mas, sudah jelas Kayla anak kamu. Selama menikah apa kamu ngga pernah berpikir bahwa aku nggak pernah pergi keluar rumah selain bekerja dan kamu tahu itu. Bagaimana kegiatanku di kantor, sesibuk apa aku dikantor." Riri menahan tangis.Entahlah berbicara dengan Rian kali ini sungguh membuat hatinya teramat sakit karena luka yang di torehkan terlalu dalam oleh Rian."Dengan baik baik ya mas, aku akan tetap melakuk
Read more

Bab 12

Dua pekan sudah berlalu, Rian menatap berkas yang ada dimeja kerjanya. Surat gugatan cerai dari Riyani kini harus ia tanda tangani. Tangannya terasa begitu berat, apalagi saat mengingat ia tak bisa membuat Riri kembali padanya.Ia menyenderkan kepalanya sejenak dan memejamkan mata, bayangan tentang Riri yang menolak dengan tegas untuk kembali padanya kembali berputar di kepalanya."Lalu setelah hasil tes DNA itu keluar, dan terbukti bahwa Kayla adalah anak kamu, apa yang akan kamu lakukan mas? Membatalkan talak itu? Dan berdamai denganku?" Sorot mata Riri terlihat penuh kebencian. Rasa kecewa yang teramat dalam pada pria yang dulu pernah memberikannya kebahagiaan, namun kini semua hanya tinggal kenangan saja."Kalau kita bisa memperbaiki semuanya, mengapa tidak?" jawab Rian."Hah. enak sekali kamu bicara seperti itu mas, setelah kamu tidak percaya sama aku dan kamu menolak mentah mentah anak kita. Lantas kamu bilang mau memperbaiki hubungan kita, memperbaiki semuanya? Kamu punya otak
Read more

Bab 13

"Ras, aku pulang dulu ya."Riri mengangguk sebagai respon, "Hati hati, makasih ya Vin.""Ras, besok aku temani ke pengadilan." ujar Kevin saat berada di ambang pintu."Loh untuk apa?" Riri bertanya heran."Aku nggak mau kamu tertekan melihat mantan suami kamu yang brengsek itu.." Kevin tertawa, kemudian melanjutkan langkahnya pergi meninggalkan rumah Riri.******"Besok sidang perceraian kamu dan Riri kan?" tanya bu Dara"Iya bu, kenapa?" tanya balik Rian."Baguslah, semoga saja proses perceraian kalian bisa berjalan cepat sehingga kamu bisa segera menikah dengan Joana. Ibu sudah tidak sabar untuk menjadi orang kaya.""Bu, Rian dan Riri belum resmi bercerai. Kenapa sih ibu harus membahas tentang masalah pernikahan."Saat ini, Rian sangat membenci membahas masalah tentang pernikahan sebab ia merasa seperti di teror. Apalagi ia baru saja mengalami kegagalan dalam berumah tangga, jadi ia tidak bisa begitu saja untuk memulainya kembali. Meskipun ia di suguhkan dengan wanita cantik seperti
Read more

Bab 14

"Yan, kamu ngapain sih manggil dia lagi." ucap bu Dara."Untuk apa pula tes DNA, sudah jelas dia bukan anak kamu Yan.""Bu, hentikan mengatakan hal itu, aku hanya ingin tes DNA Kayla. Jangan buat aku semakin ragu, jauh dalam lubuk hati aku mengatakan kalau Kayla adalah putri kandungku." Rian menarik napas dalam."Lalu, setelah itu apa hah. Kalau Kayla terbukti anak kamu, kamu mau rujuk kembali hah?" bentak bu Dara seketika membuat Rian terdiam."Riri nggak mungkin mau rujuk bu, sudah jelas dia yang mengajukan perceraian."******Di luar Pengadilan Agama, ketika Riri sedang menunggu taksi online untuk pulang. Kevin tiba tiba datang ternyata dia sudah kembali setelah urusannya selesai."Ras, sory tadi nggak bisa nemenin sampe selesai.""Iya, nggak apa apa Vin santai aja.""Gimana tadi hasil sidangnya?" tanya KevinRiri mengehembuskan nafasnya pelan, tadinya ia tak ingin membahasnya terlebih saat mengingat bu Dara yang membuatnya kesal. Terlebih lagi perihal Rian yang membahas tentang t
Read more

Bab 15

"Ayo Ri, kenapa berhenti?" ucar Kevin.Se sampainya di tempat Pak Adam dan Pak Ardi sedang duduk mengobrol santai."Maaf telat, apa kabar pak Adam, Pak Ardi?" tanyaku basa basi."Baik bu Riri." jaeab mereka bersamaan."Oh ya pak Ardi kok bisa ada disini juga?" tanyaku"Iya bu Riri, kebetulan kemarin saya sempat di hubungi Pak Kevin. Kata beliau, ibu butuh bantuan saya untuk menjadi saksi di sidang perceraian ibu dan mantan suami?"Ku alihkan pandanganku sekilas ke arah Kevin ternyata dia tengan tersenyum manis kepadaku."Terima kasih, bapak sudah mau menjadi saksi untuk persidangan saya nanti pak. Saya tidak tahu lagi harus bagaimana untuk membuktikan bahwa saya memang tidak berselingkuh. Sekali lagi terima kasih pak." ucapku sungguh sungguh."Sama sama bu Riri.""Oh ya, Pak Adam ini hasil tes DNA anak saya dan mantan suami saya. Mau saya ikut sertakan sebagai bukti. Disitu tertera bahwa Kayla 100% memang anak mas Rian.""Baik bu, akan saya ikut sertakan di bukti bukti nanti. Apa ada
Read more

Bab 16

Se sampainya di rumah, bu Dara masih saja menggerutu tak jelas. Menurutnya bagaimana bisa wanita seperti Riri mendapat pria yang kaya raya, harusnya setelah bercerai dengan Rian ia semakin terpuruk. Namun semua malah kebalikannya, Riri mendapatkan yang jauh lebih dari Rian."Ada apa sih bu, kenapa menggerutu kayak gitu?" tanya Rian dengan heran, melihat sang ibu yang masuk ke rumah dengan wajah masam."Itu, tadi ibu bertemu dengan Riri sama selingkuhannya. Tapi orangnya berbeda dengan yang difoto waktu itu. Dan katanya mereka mau menikah. Emang dasar ya perempuan gatal, baru juga ketuk palu eh udah mau nikah aja." cerca bu Dara."Emang siapa bu teman prianya?" tanya Rian."Kevin Permata, ekh siapa sih nggak tahu.""Maksud ibu Kevin Pratama?" tanya Joana."Haaa, iya betul Kevin Pratama. Eee-tapi kamu kenal calonnya dia?"Joana pun menjelaskan apa yang ia tahu tentang Kevin dan keluarganya. Sontak membuat wajah bu Dara semakin syok saat tahu, Riri mendapatkan lebih dari Rian.Sedangkan
Read more

Bab 17

 Silvi yang sibuk memakai high heels miliknya. mengabaikan teriakan sang ibu. Silvi merasa dirinya sudah terlambat padahal om Adi masih dalam perjalanan."Sil, kapan kita beli emas lagi?" teriak bu Dara."Besok besok saja bu, hari ini Silvi sibuk." jawab Silvi dengan teriakan pula.Bu Dara menghembuskan nafasnya kasar melihat respon Silvi, dia merasa kesal lantaran ternyata Silvi bisa sesibuk itu. Entah pekerjaan yang seperti apa yang di lakukannya sehingga membuatnya begitu sibuk, gagal lagi rencana dirinya berbelanja jika begini caranya.Selama tidak di beri uang banyak oleh Silvi, bu Dara menjadi enggan untuk bertemu dengan teman temannya. Sebab ia malu karena barang barang branded miliknya sudah ketinggalan jaman sehingga tidak ada lagi yang bisa di pamerkan akhir akhir ini.*****Tiga puluh menit berlalu......Silvi masih menunggu om Adi di loby hotel mereka janjian, masalahnya Silvi tidak mempunyai kartu akses masuk
Read more

Bab 18

Hari ini jadwal Kayla untuk imunisasi rutin, Riri pergi bersama dengan Kevin. Awalnya Riri hendak pergi sendiri membawa Kayla ke dokter namun ketika mau berangkat tiba tiba Kevin datang ke rumah dan menawarkan untuk menemani mereka, dengan alasan biar dia saja yang menyetir karena pasti nanti susah apalagi jika Kayla rewel karena habis di imunisasi.Riri terus saja tersenyum ketika beberapa ibu ibu yang berada di depan ruangan dokter memandangi Kevin, sedangkan pria itu justru acuh tak acuh dan tak henti mengajak Kayla mengobrol hingga anak itu terus saja berceloteh dan tertawa."Aduh, si adek pasti gedenya bakal jadi primadona. Liat aja mamah dan papahnya. Cantik dan tampan begini." ucap salah satu nenek yang menemani cucunya dan di balas dengan semuman oleh Kevin.Riri tertawa melihat hal itu, semua mengira bahwa Kevin adalah ayahnya Kayla. Seketika, hal itu membuat hati Riri nyeri karena sesungguhnya ayah Kayla tak mau mengakuinya."Baby Kayla." panggi
Read more

Bab 19

Menjelang hari pernikahan, Kevin semakin sibuk di kantor. Ia mengerjakan semua pekerjaannya sekaligus agar ketika nantinya ia cuti menikah pekerjaannya tidak terbengkalai.Ketika ia sedang sibuk sibuknya, sang sekretaris sekaligus sahabatnya mengetuk pintu dan memanggilnya.Tok tok tokCeklek"Ada apa Ya?" tanya Kevin."Ada tamu, di luar." jawab Tia."Siapa?" Kevin kembali bertanya sembari merapikan bajunya.Tia tak menjawab, ia langsung bergegas pergi dari sana. Kevin keluar, dan ketika ia mengedarkan pandangannya ia menahan napas seketika. Manakala ia menangkap sosok yang tak asing baginya walaupun sosok itu membelakanginya. Ia adalah Imelda, mantan kekasih Kevin ketika ia berada di Amerika dan berprofesi sebagai seorang model.Imelda menoleh ke belakang dan mendapati Kevin yang berdiri tak jauh darinya, ia senang karena Kevin mau menemuinya. Dengan ragu ragu pria itu berjalan mendekat."Kamu, kenapa ada disini?" tanya Kevin."Kebetulan aku ada pekerjaan di Indonesia dan di sekitar
Read more

Bab 20

Riri dan Mami Maria sudah sampai di tempat dimana mereka akan bertemu dengan beberapa teman lama mami Maria, beberapa diantara yang sudah datang langsung saling bersalaman dan menyapa mami Maria dan juga Riri."Ini calonnya Kevin jeng? aduhhh, cantik sekali." ucap salah satu dari mereka.Riri hanya tersenyum manis, ia duduk di samping mami Maria. Banyak yang tidak ia kenal. Namun setidaknya ia bisa memantaskan diri disana dengan tidak membuat malu mami Maria, ia menggunakan pakaian yang terlihat sederhana namun tetap terlihat cantik dan elegan.Bu Jeni, ibunya Joana ternyata juga salah satu teman lama mami Maria karena mereka sempat bekerja sama dalam sebuah pekerjaan. Bu Jeni datang bersama dengan bu Dara, mantan mertua Riri karena setelah ini mereka akan pergi untuk mempersiapkan pernikahan Joana dengan Rian.Riri sedikit canggung melihat bu Dara, namun ia tetap cuek. Berbeda dengan bu Dara yang terlihat bermuka masam. Bu Dara tidak tahu bahwa mereka akan datang ke acara mami Maria
Read more
PREV
123456
...
15
DMCA.com Protection Status