Share

Bab 11

Penulis: Mommy_Ilona
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Cukup Ri, tak usah kau mencoba memutar balikan fakta dan menuduh ibu serta adiku berbohong kepadaku." hardik Rian geram.

"Tapi memang itu kenyataannya mas, aku nggak pernah sekalipun selingkuh dari kamu. Ya sudah kalo kamu nggak percaya tak masalah aku juga sudah mengajukan gugatan cerai ke pengadilan." ucapku sesantai mungkin.

"Tapi sebelum sidang perceraian dimulai aku mau kita melakukan tes DNA terlebih dahulu." ucapku dengan tenang."

"A-apa, untuk apa kamu minta tes itu? kalau kamu mau berpisah sama aku, aku tak masalah. Aku juga bisa bahagia tanpamu." jawabnya

"Dengar ya mas, sudah jelas Kayla anak kamu. Selama menikah apa kamu ngga pernah berpikir bahwa aku nggak pernah pergi keluar rumah selain bekerja dan kamu tahu itu. Bagaimana kegiatanku di kantor, sesibuk apa aku dikantor." Riri menahan tangis.

Entahlah berbicara dengan Rian kali ini sungguh membuat hatinya teramat sakit karena luka yang di torehkan terlalu dalam oleh Rian.

"Dengan baik baik ya mas, aku akan tetap melakuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pernikahan Membawa Siksa   Bab 12

    Dua pekan sudah berlalu, Rian menatap berkas yang ada dimeja kerjanya. Surat gugatan cerai dari Riyani kini harus ia tanda tangani. Tangannya terasa begitu berat, apalagi saat mengingat ia tak bisa membuat Riri kembali padanya.Ia menyenderkan kepalanya sejenak dan memejamkan mata, bayangan tentang Riri yang menolak dengan tegas untuk kembali padanya kembali berputar di kepalanya."Lalu setelah hasil tes DNA itu keluar, dan terbukti bahwa Kayla adalah anak kamu, apa yang akan kamu lakukan mas? Membatalkan talak itu? Dan berdamai denganku?" Sorot mata Riri terlihat penuh kebencian. Rasa kecewa yang teramat dalam pada pria yang dulu pernah memberikannya kebahagiaan, namun kini semua hanya tinggal kenangan saja."Kalau kita bisa memperbaiki semuanya, mengapa tidak?" jawab Rian."Hah. enak sekali kamu bicara seperti itu mas, setelah kamu tidak percaya sama aku dan kamu menolak mentah mentah anak kita. Lantas kamu bilang mau memperbaiki hubungan kita, memperbaiki semuanya? Kamu punya otak

  • Pernikahan Membawa Siksa   Bab 13

    "Ras, aku pulang dulu ya."Riri mengangguk sebagai respon, "Hati hati, makasih ya Vin.""Ras, besok aku temani ke pengadilan." ujar Kevin saat berada di ambang pintu."Loh untuk apa?" Riri bertanya heran."Aku nggak mau kamu tertekan melihat mantan suami kamu yang brengsek itu.." Kevin tertawa, kemudian melanjutkan langkahnya pergi meninggalkan rumah Riri.******"Besok sidang perceraian kamu dan Riri kan?" tanya bu Dara"Iya bu, kenapa?" tanya balik Rian."Baguslah, semoga saja proses perceraian kalian bisa berjalan cepat sehingga kamu bisa segera menikah dengan Joana. Ibu sudah tidak sabar untuk menjadi orang kaya.""Bu, Rian dan Riri belum resmi bercerai. Kenapa sih ibu harus membahas tentang masalah pernikahan."Saat ini, Rian sangat membenci membahas masalah tentang pernikahan sebab ia merasa seperti di teror. Apalagi ia baru saja mengalami kegagalan dalam berumah tangga, jadi ia tidak bisa begitu saja untuk memulainya kembali. Meskipun ia di suguhkan dengan wanita cantik seperti

  • Pernikahan Membawa Siksa   Bab 14

    "Yan, kamu ngapain sih manggil dia lagi." ucap bu Dara."Untuk apa pula tes DNA, sudah jelas dia bukan anak kamu Yan.""Bu, hentikan mengatakan hal itu, aku hanya ingin tes DNA Kayla. Jangan buat aku semakin ragu, jauh dalam lubuk hati aku mengatakan kalau Kayla adalah putri kandungku." Rian menarik napas dalam."Lalu, setelah itu apa hah. Kalau Kayla terbukti anak kamu, kamu mau rujuk kembali hah?" bentak bu Dara seketika membuat Rian terdiam."Riri nggak mungkin mau rujuk bu, sudah jelas dia yang mengajukan perceraian."******Di luar Pengadilan Agama, ketika Riri sedang menunggu taksi online untuk pulang. Kevin tiba tiba datang ternyata dia sudah kembali setelah urusannya selesai."Ras, sory tadi nggak bisa nemenin sampe selesai.""Iya, nggak apa apa Vin santai aja.""Gimana tadi hasil sidangnya?" tanya KevinRiri mengehembuskan nafasnya pelan, tadinya ia tak ingin membahasnya terlebih saat mengingat bu Dara yang membuatnya kesal. Terlebih lagi perihal Rian yang membahas tentang t

  • Pernikahan Membawa Siksa   Bab 15

    "Ayo Ri, kenapa berhenti?" ucar Kevin.Se sampainya di tempat Pak Adam dan Pak Ardi sedang duduk mengobrol santai."Maaf telat, apa kabar pak Adam, Pak Ardi?" tanyaku basa basi."Baik bu Riri." jaeab mereka bersamaan."Oh ya pak Ardi kok bisa ada disini juga?" tanyaku"Iya bu Riri, kebetulan kemarin saya sempat di hubungi Pak Kevin. Kata beliau, ibu butuh bantuan saya untuk menjadi saksi di sidang perceraian ibu dan mantan suami?"Ku alihkan pandanganku sekilas ke arah Kevin ternyata dia tengan tersenyum manis kepadaku."Terima kasih, bapak sudah mau menjadi saksi untuk persidangan saya nanti pak. Saya tidak tahu lagi harus bagaimana untuk membuktikan bahwa saya memang tidak berselingkuh. Sekali lagi terima kasih pak." ucapku sungguh sungguh."Sama sama bu Riri.""Oh ya, Pak Adam ini hasil tes DNA anak saya dan mantan suami saya. Mau saya ikut sertakan sebagai bukti. Disitu tertera bahwa Kayla 100% memang anak mas Rian.""Baik bu, akan saya ikut sertakan di bukti bukti nanti. Apa ada

  • Pernikahan Membawa Siksa   Bab 16

    Se sampainya di rumah, bu Dara masih saja menggerutu tak jelas. Menurutnya bagaimana bisa wanita seperti Riri mendapat pria yang kaya raya, harusnya setelah bercerai dengan Rian ia semakin terpuruk. Namun semua malah kebalikannya, Riri mendapatkan yang jauh lebih dari Rian."Ada apa sih bu, kenapa menggerutu kayak gitu?" tanya Rian dengan heran, melihat sang ibu yang masuk ke rumah dengan wajah masam."Itu, tadi ibu bertemu dengan Riri sama selingkuhannya. Tapi orangnya berbeda dengan yang difoto waktu itu. Dan katanya mereka mau menikah. Emang dasar ya perempuan gatal, baru juga ketuk palu eh udah mau nikah aja." cerca bu Dara."Emang siapa bu teman prianya?" tanya Rian."Kevin Permata, ekh siapa sih nggak tahu.""Maksud ibu Kevin Pratama?" tanya Joana."Haaa, iya betul Kevin Pratama. Eee-tapi kamu kenal calonnya dia?"Joana pun menjelaskan apa yang ia tahu tentang Kevin dan keluarganya. Sontak membuat wajah bu Dara semakin syok saat tahu, Riri mendapatkan lebih dari Rian.Sedangkan

  • Pernikahan Membawa Siksa   Bab 17

    Silvi yang sibuk memakai high heels miliknya. mengabaikan teriakan sang ibu. Silvi merasa dirinya sudah terlambat padahal om Adi masih dalam perjalanan."Sil, kapan kita beli emas lagi?" teriak bu Dara."Besok besok saja bu, hari ini Silvi sibuk." jawab Silvi dengan teriakan pula.Bu Dara menghembuskan nafasnya kasar melihat respon Silvi, dia merasa kesal lantaran ternyata Silvi bisa sesibuk itu. Entah pekerjaan yang seperti apa yang di lakukannya sehingga membuatnya begitu sibuk, gagal lagi rencana dirinya berbelanja jika begini caranya.Selama tidak di beri uang banyak oleh Silvi, bu Dara menjadi enggan untuk bertemu dengan teman temannya. Sebab ia malu karena barang barang branded miliknya sudah ketinggalan jaman sehingga tidak ada lagi yang bisa di pamerkan akhir akhir ini.*****Tiga puluh menit berlalu......Silvi masih menunggu om Adi di loby hotel mereka janjian, masalahnya Silvi tidak mempunyai kartu akses masuk

  • Pernikahan Membawa Siksa   Bab 18

    Hari ini jadwal Kayla untuk imunisasi rutin, Riri pergi bersama dengan Kevin. Awalnya Riri hendak pergi sendiri membawa Kayla ke dokter namun ketika mau berangkat tiba tiba Kevin datang ke rumah dan menawarkan untuk menemani mereka, dengan alasan biar dia saja yang menyetir karena pasti nanti susah apalagi jika Kayla rewel karena habis di imunisasi.Riri terus saja tersenyum ketika beberapa ibu ibu yang berada di depan ruangan dokter memandangi Kevin, sedangkan pria itu justru acuh tak acuh dan tak henti mengajak Kayla mengobrol hingga anak itu terus saja berceloteh dan tertawa."Aduh, si adek pasti gedenya bakal jadi primadona. Liat aja mamah dan papahnya. Cantik dan tampan begini." ucap salah satu nenek yang menemani cucunya dan di balas dengan semuman oleh Kevin.Riri tertawa melihat hal itu, semua mengira bahwa Kevin adalah ayahnya Kayla. Seketika, hal itu membuat hati Riri nyeri karena sesungguhnya ayah Kayla tak mau mengakuinya."Baby Kayla." panggi

  • Pernikahan Membawa Siksa   Bab 19

    Menjelang hari pernikahan, Kevin semakin sibuk di kantor. Ia mengerjakan semua pekerjaannya sekaligus agar ketika nantinya ia cuti menikah pekerjaannya tidak terbengkalai.Ketika ia sedang sibuk sibuknya, sang sekretaris sekaligus sahabatnya mengetuk pintu dan memanggilnya.Tok tok tokCeklek"Ada apa Ya?" tanya Kevin."Ada tamu, di luar." jawab Tia."Siapa?" Kevin kembali bertanya sembari merapikan bajunya.Tia tak menjawab, ia langsung bergegas pergi dari sana. Kevin keluar, dan ketika ia mengedarkan pandangannya ia menahan napas seketika. Manakala ia menangkap sosok yang tak asing baginya walaupun sosok itu membelakanginya. Ia adalah Imelda, mantan kekasih Kevin ketika ia berada di Amerika dan berprofesi sebagai seorang model.Imelda menoleh ke belakang dan mendapati Kevin yang berdiri tak jauh darinya, ia senang karena Kevin mau menemuinya. Dengan ragu ragu pria itu berjalan mendekat."Kamu, kenapa ada disini?" tanya Kevin."Kebetulan aku ada pekerjaan di Indonesia dan di sekitar

Bab terbaru

  • Pernikahan Membawa Siksa   Bab 143

    Esok menjelang, semua rencana yang telah Riri susun untuk menyembunyikan anak mereka berubah total. Pagi pagi sekali semua keluarga Riri dan orang tua Kevin sudah datang ke rumah sakit, bahkan George. Ayah kandung dari Kevin pun langsung meluncur dari kuar negri begitu dikabari jika cucunya sudah lahir dan selamat, ya kemarin setelah Riri melakukan operasi George memang sudah dikabari tapi karena ada sesuatu mendesak belum sempat ia pulang ia mendapat kabar jika cucunya tidak selamat. Ia begitu syok namun yang membuatnya kembali syok yaitu ketika Kevin kembali mengabarinya jika sang anak sebenarnya masih hidup.Tidak hanya George, tapi Maria dan juga seluruh keluarga Riri juga syok mendengar kabar itu. Awalnya Riri masih bersikeras untuk menyembunyikan fakta ini untuk sementara, tapi Kevin berhasil meyakinkan dirinya jika keamanan sang anak akan semakin terjamin jika keluarganya diberitahu sehingga semakin banyak orang yang bisa membantu menjaganya. Dan bagaimanapun juga sikecil butuh

  • Pernikahan Membawa Siksa   Bab 142

    Kevin mengurai pelukan sang istri, ia menatap wajah teduh Riri yang masih dihiasi oleh air mata. Kemudian mengecup pelan kedua kelopak mata sang istri, dan mendekapnya kembali dengan sayang."Aku minta maaf ya, terima kasih karena kamu telah memikirkan keselamatan anak kita. Maaf karena aku sudah gagal dalam menjaga kalian."Riri membalas pelukan Kevin dengan erat, hatinya merasa teduh. Ia bersyukur karena sekarang laki laki ini telah mengerti akan posisi Riri yang memang mengharuskan melakukan itu semua."Tolong ingat satu hal Ras, kalau aku sampai kapanpun gak akan pernah bisa berpaling dari kamu. Kamu dan anak anak kita begitu berharga bagiku, aku akan berusaha menjaga kalian dengan baik meski nyawaku sebagai taruhannya aku rela."Riri merasa terharu setelah mendengar ucapan suaminya, ia tak menyangka jika sang suami akan berbicara seperti itu. Lagi ia merasa sangat bersyukur bisa bersama dengan Kevin, orang yang begitu mencintai dan menyayangi dirinya serta anak anaknya."Sudah, a

  • Pernikahan Membawa Siksa   Bab 141

    CeklekSuster mendorong kursi roda Riri ke dalam ruang rawatnya, Kevin tengah menatap sang istri dengan tatapan datarnya. Namun ia tetap membantu memindahkan istrinya itu ke ranjangnya kembali, suster pergi dari sana dengan membawa kursi roda yang telah kosong."Kamu habis dari mana?" tanya Kevin khawatir."Aku cuma habis cari angin karena tadi gak bisa tidur lagi, kebetulan ada suster yang bertugas ngecek infus aku makanya sekalian aku minta cari angin." jawab Riri yang tak mau melihat ke arah Kevin, sebab ia habis menangis tadi karena bertemu dengan anaknya."Cari angin? Malam malam begini? Terus kenapa kamu gak bangunin aku aja Ras?""Emangnya kenapa? Aku gak mau bangunin kamu sebab kamu terlihat begitu kelelahan, tidurmu nyenyak banget aku jadi gak tega.""Sayang, lihat aku! Kamu habis nangis?" tanya Kevin yang memaksa Riri untuk melihat ke arahnya."Aku cuma lagi keinget semuanya saja kok." kilah Riri."Maafin aku Ras." Kevin mengira jika Riri tengah teringat dengan anak mereka

  • Pernikahan Membawa Siksa   Bab 140

    "Jadi selama ini kalian berdua bersekongkol untuk membohongiku?" tanya Riri, ia menatap nanar ke arah Kevin dan Tasya yang tampak menyesali perbuatannya."Maafkan aku sayang, aku tak bermaksud ingin menyakitimu, aku hanya ingin melindungimu." ujar Kevin sedangkan Tasya hanya menunduk."Kenapa Vin, bahkan anak kita sudah tiada. Kembalikan anakku!!!" ucap Riri dengan mata memerah."Kau sudah membunuh anakku, Vin. Aku membencimu, benci sekaliaku tak ingin bersamamu lagi." Riri menumpahkan segala emosi yang ada dalam jiwanya, ia melihat raut penyesalan dalam wajah kedua orang didepannya itu. Dia menangis sesenggukan disana, ia merasa dibodohi oleh suaminya sendiri. Ia ingin suaminya juga merasakan bagaimana rasanya menjadi dirinya."Sayanggggg...." Kevin berusaha menggapai Riri yang masih saja terus menangis. Sementara Tasya dan dokter Lucas sudah terlebihbdahulu oergi dari ruangan itu mereka ingin memberikan waktu bagi keduanya menyelesaikan masalah mereka."Pergilah, aku ingin sendiri.

  • Pernikahan Membawa Siksa   Bab 139

    Riri termenung seorang diri dibrangkar tempat tidurnya, entah apa yang membuat pikirannya begitu kacau. Usai kejadian yang baru saja terjadi diruangannya, tentang Jihan yang berusaha untuk melenyapkannya dan juga kedatangan Tasya yang menolong dirinya. Ia berpikir untuk apa Tasya menolong dirinya? Bukankah jika Tasya memang ingin merebut Kevin darinya seharusnya dia membiarkan Jihan melakukan hal tersebut kepadanya, tapi mengapa ini kebalikannya?"Apa yang sebenarnya dia rencanakan?" gumam Riri.Ceklek"Sayang?" ucap Kevin."Sedang memikirkan apa?" tanya Kevin lagi."Tak ada, bagaimana keadaan kekasihmu?" tanya Riri membuat kening Kevin berkerut."Dia bukan keka......"CeklekBelum sempat Kevin meneruskan ucapannya, pintu ruangan tersebut kembali dibuka oleh seseorang. Satu pemandangan yang sangat tidak Riri duga, ia melihat seorang dokter lelaki yang masih muda tengah mendorong kursi roda dimana Tasya duduk diatasnya."Dia?" tanya Riri bingung."Dia siapa, kok bisa sama Tasya?" tanya

  • Pernikahan Membawa Siksa   Bab 138

    DughBrukAww"Tasya." teriak Riri yang melihat Tasya terjatuh karena tendangan dari Jihan. Dia ingin menolong Tasya namun ia tidak bisa dengan cepat langsung turun dari ranjang sebab ia masih belum pulih benar.Ya orang yang telah menolong Riri dari niat jahat Jihan adalah Tasya, orqng yang dianggap sebagai rivalnya oleh Riri. Sedangkan Jihan mencoba lari dari ruangan tersebut tapi kakinya berhasil dicekal oleh Tasya menggunakan tongkatnya hingga membuatnya ikut terjerembab.Bruk"Sial!" Jihan kembali menendang Tasya membuat perempuan itu kembali tersungkur. Kemudian ia bangkit dan keluar dari sana meskipun dengan terseok seok.BrukJihan yang berpapasan dengan Kevin tak sengaja menabrak bahu lelaki itu ketika Kevin hendak masuk ke dalam ruangan sang istri, namun karena penutup hoodie itu dan posisinya Jihan menunduk sehingga membuat Kevin sedikit tak mengenali Jihan."Gimana sih jalannya." gerutu Kevin."Astaga! Ras, Tasya....Kamu kenapa?" pekik Kevin.Ia menghampiri sang istri terl

  • Pernikahan Membawa Siksa   Bab 137

    Mereka berbincang bincang didalam kamar inap Riri. Meskipun lebih dominan Pak Yuda dan Kevin saja yang berbicara, sedangkan Riri lebih banyak diamnya.Pak Yuda menyadari jika ada yang tak beres dari sikap anaknya, yang tidak seperti biasanya. Sebab ia tahu, Riri itu orangnya seperti apa. Biasanya ia pasti akan banyak tersenyum dna menimpali ucapan seseorang. Tetapi kini dihadapannya, anak itu malah memilih diam sambil melihat ke arah jendela.Sebuah satu set makanan dan juga obat yang telah terjadwalkan dari rumah sakit datang menghampiri ruangan Riri diantarkan oleh perawat yang berjaga, sesaat Riri hanya melirik makanan tersebut tanpa ingin menyentuhnya."Ini untuk jatah makanan atas nama Pasien Riani Saraswati ya Pak, beserta obatnya." ucap perawat tersebut."Ya terima kasih.""Makan dulu Ras, habis itu minum obatnya. Aku suapi." ujar Kevin.Kevin mulai menyendokkan makanan itu dan disodorkannya ke depan mulut sang istri, namun Riri hanya bergeming saja dan tak mau membuka mulutnya

  • Pernikahan Membawa Siksa   Bab 136

    Keesokan harinya Kevin terbangun dari tidurnya, beberapa hari ini ia tidur dengan posisi tidak benar membuat badannya terasa sakit semua. Ia menoleh ke arah ranjang tempat istrinya dirawat, namun ia kaget karena tak melihat sang istri berada disana.Ia segera mencarinya ke kamar mandi, tetapi tidak ada lantas ia keluar dari kamar inap tersebut berjalan melewati lorong. Ketika melewati taman, ia melihat siluet Riri tengah duduk dikursi roda dengan Pak Yuda disampingnya. Ia melihat Riri tengah menangis dipelukan sang ayah, Kevin memutuskan untuk memberikan ruang kepada sang istri supaya lebih tenang terlebih dahulu.Kevin tahu, pasti saat ini istrinya masih terpukul atas kejadian yang telah menimpa dirinya.FlashbackAdzan subuh telah berkumandang, namun agaknya Kevin enggan bangun kali ini. Riri yang tak bisa tidur kembali memutuskan untuk belajar duduk sendiri pelan pelan, ia sudah bertekad untuk bisa cepat pulih. Ia tak ingin seperti ini terus, ia harus melindungi keluarganya. Setela

  • Pernikahan Membawa Siksa   Bab 135

    "Kenapa kau terlihat terburu buru sekali, Ras?" tanya Kevin.Riri yang hendak melanjutkan langkahnya meninggalkan tempat suaminya berada, harus kembali berhenti lantaran tangannya dicekal oleh Kevin.Dia ingin segera berlalu dari sana sebenarnya namun karena ditahan oleh Kevin membuatnya tak bisa kemana mana, apalagi keringat dingin telah membasahi wajahnya sekarang karena perutnya kian terasa nyeri."Kau kenapa?" tanya Kevin yang menyadari ada yang tidak beres dengan diri istrinya. Namun Riri hanya bergeming saja, dan.....BrukkTubuh Riri ambruk tak sadarkan diri, membuat Kevin semakin khawatir dengan kondisi istrinya. Apalagi melihat wajah pucat sang istri, padahal baru kemarin Riri keluar dari rumah sakit namun sekarang justru terjadi hal seperti ini.Untung saja Kevin berada disamping Riri sehingga dengan sigap ia dapat menangkap tubuh sang istri yang ambruk. Tanpa pikir panjang langsung saja ia menggendong tubuh besar Riri yang melebar berkali lipat karena kehamilannya."Ras, Sa

DMCA.com Protection Status