"Kamu …. nggak tidur di sini juga, kan?" tanyaku ragu-ragu saat menyadari dia tak juga keluar kamar pasca memastikan aku tahu kamarku di mana.Darren tertawa lepas mendengar pertanyaan yang mungkin terdengar konyol untuknya."Kamu maunya gimana? Kalau kamu mau, ya udah, aku temenin kamu tidur di sini, ya, malam ini," ucapnya dengan tatapan manja menggoda.Aku menggeleng tegas."Belum boleh," balasku cepat.Darren menatapku tanpa kata saat aku menunjukkan tampang serius."Cantik," ucapnya. Jelas, singkat, dan padat, tapi mengena.Hatiku kembali menghangat saat untuk pertama kali mendapat pujian dari lelaki yang seharusnya aku benci ini."Ucapan playboy memang selalu terdengar manis, tapi sayang, tidak bisa dipercaya," balasku dengan nada galak."Tapi, 'kan … kerjanya nyata. Sudah ada hasilnya lagi." Darren terkekeh geli saat menatap perutku.Menyebalkan!"Iih … apaan, sih!""Yuk lah lanjut makan lagi, di sini banyak setannya," ucap Darren ketika sepasang matanya menatap ranjang berukur
Baca selengkapnya