Home / Romansa / Kaya Setelah Dibuang / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Kaya Setelah Dibuang : Chapter 71 - Chapter 80

193 Chapters

kematian Karyo

"Mas, Bagaimana kabarnya Kenzi? Apakah sudah membaik?" tanya Arin." Alhamdulillah hari ini sudah diperbolehkan pulang ini sedang berkemas hendak pulang ke rumah," jawab Kaisar."Syukurlah kalau begitu. Oh iya, ngomong-ngomong bolehkah Umi dan Abah mampir ke rumah setelah Mas Kaisar dan Kenzie pulang nanti? Mereka akan sekalian pamit pulang ke Bandung.""Kok mereka kenal sama Mas?" tanya Kaisar."Arin yang memberitahu, maaf ya nggak izin dulu.""Nggak apa, baiklah. Nanti kalau Mas dan Kenzi sudah sampai rumah langsung Mas kabari," kata Kaisar.Arin bersiap mengemasi barang yang hendak dibawa oleh Abah dan Umi pulang ke Bandung. Sebelum mendapat kabar dari Kaisar, Arin meminta izin untuk mengajak Agam menuju makam ayahnya di Sawangan."Abah antar ya?" kata Abah."Apakah tidak merepotkan?" tanya Arin tak enak."Tidak, malahan Abah senang melakukannya. Biar sekalian Lihat kampung Arin tinggal," ucap Abah lembut."Baiklah, kalau begitu kita ke makam sama-sama. Selepas dari makam baru ki
last updateLast Updated : 2022-07-30
Read more

sampai Jumpa

"Bu, kita ke rumah Om baik ya?" tanya Agam."Ya, Sayang. Agam kangen nggak sama Om baik?" "Kangen, Ibu juga ya?" Arin hanya tersenyum dan mengelus pipi Agam. "Belok ke kanan, Bah," ucap Arin.Mobil memasuki perumahan Rinjani. Entah apa yang akan dibicarakan, jujur Arin memang rindu ingin bertemu. Beberapa hari tak berjumpa rasanya ingin melihat keadaan kedua bosnya itu."Berhenti di blok B 36, Bah. Cat mocca yang ada pohon jambu itu," ucap Arin.Abah berhenti tepat di depan gerbang rumah Kaisar. Ia lalu turun dan Kaisar sudah menunggu di depan rumah untuk membukakan gerbang."Mobilnya bawa masuk aja," ucap Kaisar.Arin mengangguk dan meminta Abah memasukkan mobilnya."Om baik," teriak Agam saat baru turun dari mobil dan berlari ke arah Kaisar."Ups, jagon Om datang juga. Gimana kabarnya?" tanya Kaisar lalu membopong badan kecil Agam."Baik, Agam sangat baik. Kan sudah sama Ibu, Om baik gimana kabarnya? Agam sama Ibu kangen loh," ceketuk Agam.Kaisar melirik Arin dan kembali menatap
last updateLast Updated : 2022-07-30
Read more

agam

"Oke, anak ganteng kesayangan. Agam sama siapa ke sini?" "Sama Opa, Oma, Nenek dan Ibu. Kenapa Om?" "Rame ya, tapi Om gak bisa turun. Om masih sakit kepala," ucap Kenzi."Nggak apa, Kak. Kakak istirahat saja, kami memang sengaja ingin melihat keadaan Kakak aja. Kakak istirahat saja, Arin hanya mampir sebentar. Semoga Kakak cepat sembuh.""Aamiin. Makasih, Rin sudah mau menjenguk. Agam mau menginap di sini?" tanya Kenzi."Mau sih, tapi Agam akan ke Bandung sama Opa dan Oma.""Agam mau ke Bandung?" Agam mengangguk dan itu membuat Kenzi kaget."Kamu ikut, Rin?" tanya Kenzi melirik ke arah Arin."Nggak, Arin masih belum boleh kemana-mana." Kenzi bernafas lega, ternyata pikirannya tak sesuai faktanya.Pintu kamar kembali terbuka lebar. Umi, Abah dan Narsih ternyata ikut masuk ke kamar Kenzi untuk menjenguknya juga."Nak Ken, gimana keadaannya? Sudah baikkan?" tanya Narsih dengan wajah sendunya."Alhamdulillah, Bu." "Maafkan Bayu ya, Nak. Biar nanti Abah kasih pelajaran dia, enak saja me
last updateLast Updated : 2022-07-30
Read more

gangguan

Jangan lupa sholat Isya dulu sebelum tidur, entar kebabalsan, Rin." Suara Narsih terdengar mengingatkan."Iya, Bu. Bentar lagi, lagi cek ini." Arin sedang mengerjakan pesanan yamg masuk sedari sore, pelanggannya ingin besok selesai dan malam ini ia harus merampungkannya.Arin melirik jam dan jarumnya menunjukan angka sebelas. Sudah cukup malam dan ia harus segera istirahat.'Akan aku rampungkan besok habis Subuh saja, tinggal dikit lagi pasti kelar. Sholat dulu'Arin langsung beranjak meninggalkan tempat semula menuju kamar mandi. Ia mengambil air wudlu sekalian cuci muka untuk tidur.Saat sedang wudlu, ia mendengar suara jendela terketuk. Tapi, ini tengah malah membuat bulu kuduk Arin meremang.Arin keluar kamar mandi. Menengok sesuatu dari suara yang tadi terdengar di jendela. Tak ada hal apapun dan ia kembali untuk Sholat Isya.Arin menggelar sajadahnya, lagi-lagi ia mendengar suara jendela yang diketuk. Arin abai, mungkin itu suara pohon atau sesuatu yang mengenai jendela kamarn
last updateLast Updated : 2022-08-02
Read more

pada Arin

Lelaki itu melirik ke arah Arin dan matanya begitu merah sehingga membuat Arin takut. Parang terangkat dan lelaki itu siap memenggal kepala Bayu."Jangan!!" teriak Arin. Arin merasa pipinya perih, ia tersadar dan Narsih ternyata berhasil membangunkannya."Kamu kenapa, Rin?" tanya Narsih. Keringat keluar dari wajah Arin. Mimpinya begitu menyeramkan sehingga membuatnya tadi begitu ketakutan. Narsih mengambilkan air minum di dapur dan memberikannya pada Arin."Diminum dulu, mungkin kamu tadi habis mimpi buruk. Sampai keringat keluar semua begitu," ucap Narsih memberikan segelas air minum.Arin meminumnya sampai tandas. Dia masih ingat betul lelaki tadi. Mata merah dengan pedang yang siap membunuh dia dan Bayu."Berdoa sebelum tidur, jangan lupa baca surat Al-Falaq dan An-Naas. Supaya nggak ada yang ganggu saat kita tidur," ucap Narsih kembali.Arin masih takut dengan mimpinya. Ia takut memejamkan matanya, sehingga ia memilih membaca semua suratan yang ia hafal dalam hatinya.Mata Arin a
last updateLast Updated : 2022-08-02
Read more

Kecurigaan

"Ibu Arin tak apa, hanya kelelahan saja. Suhu tubuh dan tensinya juga normal. Semua normal dan hanya butuh istirahat saja. Saya akan meresepkan vitamin untuk Ibu Arin," ucap Dokter Fajar.Narsih menatap heran dokter yang memeriksa Arin. Sudah jelas tergambar jika anaknya ini pucat dan terlihat sakit. Tapi kenapa, dia bisa dinyatakan sehat."Dokter yakin anak saya sehat?" tanya Narsih sekali lagi."Sehat, Bu. Hanya kelelahan dan kurang istirahat. Jika dua atau tiga hari dia masih lemah, bawa ke sini lagi. Ini resepnya dan silahkan tebus di apotik," ucap Dokter Fajar ramah."Baiklah, Dok. Terimakasih, mari!'Narsih dan Arin berjalan keluar tempat praktek dan menunggu karyawan gudang menjemput mereka."Bu, Arin pengen ketemu Mas Bayu. Semalam Arin mimpi buruk, apa ada hal yang terjadi ya? Kepala Arin sampai pusing akibat mimpi itu. Apa ada pertanda buruk tentangnya, Arin cemas." Narsih kembali heran dengan Arin. Tak biasanya dia membahas tentang Bayu dengannya."Bayu? Tumben kamu ingin
last updateLast Updated : 2022-08-02
Read more

Kaisar curiga

"Iya, Ibu. Ya sudah, Arin bawakan kopi ini buat Mas Bayu. Ibu istirahat aja di kamar atau nggak nonton tv, nggak usah nguping Arin. Arin pasti bisa jaga diri," ucap Arin tersenyum meyakinkan Narsih."Baiklah, inget. Jaga batasan!" "Inggih, Bu." Arin berjalan dengan pelan, membawa satu cangkir kopi yang masih mengeluarkan asapnya."Silahkan diminum, masih panas tapi," ucap Arin pada Bayu yang menatapnya hangat."Makasih, Rin. Mas sangat rindu kopi buatanmu."Arin diam saja tak menanggapi ucapan Bayu. Hatinya aneh, mendadak pusingnya hilang dan berganti dengan perasaan menghangat melihat senyuman Bayu."Rin, katanya kamu mimpiin Mas semalam. Mimpi apa?" tanya Bayu memancing percakapan."Oh, hanya mimpi buruk. Mas terlihat akan dibunuh seseorang dan meminta bantuan pada Arin tapi Arin juga nggak bisa bantu karena ada dua makhluk menyeramkan juga hendak membunuh Arin.""Masa? Kenapa pas sekali?""Maksud Mas?" tanya Arin bingung."Mas memang sedang bingung. Rasanya seperti hendak dikulit
last updateLast Updated : 2022-08-02
Read more

Maksud

"Cup, keren banget lu. Rencana kita berhasil," ujar Bayu yang baru datang ke rumah Ucup dengan membawa satu kresek mangga permintaan istri mudanya."Rencana apa? Gue nggak ngelakuin apa-apa, lu sepagi ini ngapain datang kerumah? Mau pinjem uang lagi?" tanya Ucup dengan wajah sedikit sewot " Yaelah, gue mau ucapin terima kasih sama lu. Nih, gue bawain mangga pesanan bini lu," ucap Bayu memberikan kresek berisi mangga itu pada Ucup."Nyogok ini ceritanya?""Enggak juga, tapi kalau lu nggak mau ya udah gue bawa pulang lagi.""Eh eh eh, kalau ikhlas ngasih, nggak usah dibawa pulang lagi, pamali tahu." Ucup langsung menyambar kresek itu dari tangan Bayu dan beranjak dari tempatnya."Dasar Ucup markucup! Eh bini muda lu mana, Cup?" tanya Bayu sambil duduk di ruang tamu."Lagi bersiap di kasur.""Ngapain sepagi ini di kasur?" tanya Bayu heran."Bini muda gue emang spesial khusus di ranjang bukan di dapur. Kalau malam dia bekerja di luar. Jadi kalau pagi dia tinggal ngerjain gua, hahaha."Uc
last updateLast Updated : 2022-08-02
Read more

Bayu

"Assalamualaikum," salam Bayu lembut."Wa'alaikumsalam, kamu lagi, Bay! Mau ngapain lagi?" tanya Bu Narsih dengan ketus. Iya terlihat tidak menyukai kedatangan Bayu."Hehehe, iya, Bu. Bayu hanya ingin menengok Arin. Bagaimana kabarnya? Apakah dia sudah sehat?" tanya Bayu berbasa-basi sambil mencium tangan Narsih takzim. Tetap saja Narsih tidak menyukai Bayu bagaimanapun perubahan sikapnya sekarang. "Mas? Kenapa datang ke sini?" Tiba-tiba Arin datang dari dalam dan tersenyum melihat kedatangan Bayu."Masuk, Rin. Kamu masih sakit," perintah Narsih."Maaf Bu, Bayu ada keperluan dengan Arin sebentar saja. Tolong, Bu." Bayu mengiba di depan Narsih agar dia diizinkan berbicara penting pada Arin mengenai rumah Agam."Biar Arin bicara sebentar dengan Bayu. Ibu jangan khawatir, semua akan baik-baik saja," ucap Arin meyakinkan."Baiklah, jangan lama-lama. Bicara saja di ruang tamu, jangan pergi dari rumah. Sekalian tanyakan padanya mengenai kematian Ayah, jika dia berbohong, jangan kasih ampu
last updateLast Updated : 2022-08-02
Read more

Mencoba

"Apa maksudmu?!" gertak Kaisar tak terima diusir Bayu. "Kamu tak lihat dia sakit?" Suara Bayu kini lebih tinggi dari suara Kaisar. Narsih yang ada di belakang sampai keluar untuk melihatnya."Loh, ada Nak Kaisar. Kenapa suaramu melengking, Bay? Ini rumahnya dan kamu tak berhak mengaturnya," ucap Narsih geram. Arin yang mendengar perselisihan semuanya bertambah pusing dan bayangannya kabur.Brug!Arin pingsan. Membuat semua yang ada di sana kaget tetapi tidak untuk Bayu. Jika di rumah ini tak ada siapapun, pasti ia akan mengambil kesempatan ini untuk bertindak yang iya iya. Otaknya dipenuhi dengan hasrat ingin memiliki Arin, melihat kesuksesannya kini membuat Bayu iri dan ingin memilikinya kembali."Jangan sentuh anakku!" sentak Narsih saat Bayu hendak menolong Arin membawanya ke kamar."Tapi, Bu. Bagaimanapun Bayu pernah berbagi peluh dengan Arin, kenapa Ibu melarangnya?" ucap Bayu tak terima."Kamu lupa, kalau kamu sudah mantan?" Kali ini Kenzi yang naik pitam melihat gaya sok perha
last updateLast Updated : 2022-08-04
Read more
PREV
1
...
678910
...
20
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status