Share

sampai Jumpa

"Bu, kita ke rumah Om baik ya?" tanya Agam.

"Ya, Sayang. Agam kangen nggak sama Om baik?"

"Kangen, Ibu juga ya?" Arin hanya tersenyum dan mengelus pipi Agam.

"Belok ke kanan, Bah," ucap Arin.

Mobil memasuki perumahan Rinjani. Entah apa yang akan dibicarakan, jujur Arin memang rindu ingin bertemu. Beberapa hari tak berjumpa rasanya ingin melihat keadaan kedua bosnya itu.

"Berhenti di blok B 36, Bah. Cat mocca yang ada pohon jambu itu," ucap Arin.

Abah berhenti tepat di depan gerbang rumah Kaisar. Ia lalu turun dan Kaisar sudah menunggu di depan rumah untuk membukakan gerbang.

"Mobilnya bawa masuk aja," ucap Kaisar.

Arin mengangguk dan meminta Abah memasukkan mobilnya.

"Om baik," teriak Agam saat baru turun dari mobil dan berlari ke arah Kaisar.

"Ups, jagon Om datang juga. Gimana kabarnya?" tanya Kaisar lalu membopong badan kecil Agam.

"Baik, Agam sangat baik. Kan sudah sama Ibu, Om baik gimana kabarnya? Agam sama Ibu kangen loh," ceketuk Agam.

Kaisar melirik Arin dan kembali menatap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status