Все главы Pembalasan dari Istri yang Tersakiti: Глава 131 - Глава 140

150

Bab 131. Laki-laki itu Anjas

BhgPutri menangis karena Sandi marah padanya. Sedangkan Sandi di cafe bisa tertawa bahagia karena bisa mempermainkan perasaan Putri. "Ini belum ada apa-apanya, Put! Tunggu saja ... aku akan membuatmu lebih merasakan sakit daripada ini!" batin Sandi.*****Arman yang masih ada di ruang tamu masih saja memikirkan usulan Putri. Arman membenarkan apa yang Putri katakan. Kalau dia bisa meminta pekerjaan pada Anjas, bisa saja jabatan yang dia dapatkan agak tinggi dibandingkan dengan jabatannya yang sekarang. Terlebih lagi, dia masih dalam masa uji coba. Jadi tak mengapa kalau dia memutuskan untuk berhenti.Kartu nama Anjas dia putar-putar di tangannya. Mencoba memantapkan hati dengan langkah yang akan Arman ambil selanjutnya."Apa aku tanya Danang dulu, ya? Siapa tahu dia bisa membantuku mencari solusinya! Gak enak juga karena dia sudah membantuku mendapatkan pekerjaan ini," lirih Arman.Arman mengambil ponsel dari saku celana dan langsung menelepon Danang. Di telepon, Arman menjelaskan k
last updateПоследнее обновление : 2022-11-02
Читайте больше

Bab 132. Kantor Anjas

Sepulangnya dari kantor, Arman memesan ojek online menuju ke kantor Anjas. Perlu waktu sekitar dua puluh menit untuk sampai di sana.Saat Arman bertanya pada resepsionis, dirinya sudah diarahkan ke ruangan Anjas. Sebelumnya Anjas sudah ada pesan jika akan ada orang yang datang menemuinya, langsung dipersilahkan untuk ke ruangannya."Sebelah mana, ya, Mbak?" tanya Anjas pada resepsionis"Bapak naik saja ke lantai tiga, ya, Pak! Nanti silahkan cari ruangan direktur di sebelah kanan lift," terang resepsionis itu.Setelah mengucapkan terima kasih, Arman memencet lift dan menuju ke lantai tiga. Dirinya kagum dengan perusahaan milik Anjas ini. Gedungnya sangat bagus dan fasilitasnya juga lengkap.Pintu lift terbuka. Arman pun mencari ruangan Anjas seorang diri. Saat sedang mencari, ada seorang OB yang menanyainya."Cari apa, Pak?""Ruangan Pak Anjas di mana, ya, Mas? Arman celingukan mencari tulisan direktur di setiap pintu." Oh ruangan Pak Anjar?" Arman menganggukkan kepalanya."Bapak lur
last updateПоследнее обновление : 2022-11-02
Читайте больше

Bab 133. Diterima Kerja (Pertemuan)

Setelah mobil Anjas tidak terlihat, ojek online yang dipesan Arman pun juga datang. "Sesuai aplikasi, ya, Mas, alamatnya?" tanya pengemudi itu memastikan."Iya, Pak!" jawab Arman singkat. Jalanan kali ini begitu padat dan menimbulkan kemacetan dibeberapa titik. Sehingga, akan memakan waktu lebih lama dari biasanya.Saat sedang berada di lampu merah, Arman melihat disebelah kanannya. Dari kejauhan, Arman melihat sesosok perempuan yang mirip Putri sedang bersama dengan seorang pria.Setelah diamati beberapa lama, Arman yakin kalau itu Putri. Arman meminta pengemudi ojek untuk mencari tempat pemberhentian yang aman sebentar."Tunggu sebentar, ya, Mas! Saya gak lama," kata Arman saat turun dari motor.Arman berjalan menuju tempat di mana dia melihat Putri tadi. Tapi, saat Arman sampai di sana, Putri sudah tidak ada lagi. Saat bertanya pada orang di sekitar, mereka juga tidak ada yang tahu."Aku yakin sekali kalau tadi itu Putri! Tapi, kenapa dia melanggar kesepakatan yang sudah dibuat?"
last updateПоследнее обновление : 2022-11-02
Читайте больше

Bab 134. Hari Pertama Kerja

Arman terus memikirkan cara agar Putri bisa berubah. Cinta bisa saja tumbuh dalam pernikahan mereka jika mereka sama-sama mau berjuang. Tapi, kalau hanya salah satu pihak saja, rasanya mustahil untuk mencapainya.Saat akan berangkat bekerja, Arman memberikan ultimatum pada Putri."Sekali lagi aku lihat kamu bersama Sandi tanpa seizin dan sepengetahuanku, aku gak akan peduli lagi sama kamu!" kata Arman tegas. Putri yang baru sekali melihat ketegasan Arman jadi ciut hatinya. Kepalanya menunduk dan tak berani melihat Arman."Mas berangkat kerja dulu!" pamit Arman dan langsung menghampiri ojek online yang sudah menunggunya.Untuk sementara, Arman berangkat ke kantor menggunakan ojek online. Tak ada pilihan lain lagi sekarang. Arman hanya bisa berharap, setelah ini kehidupannya akan sedikit demi sedikit bisa seperti dulu lagi.*****Sampai di kantor, Arman ditunjukkan ruangannya oleh satpam yang bertugas di depan. Dan saat Arman memasukinya, dia berdecak kagum melihat ruangan dan seisinya
last updateПоследнее обновление : 2022-11-02
Читайте больше

Bab 135. Harus Apa Lagi?

"Mas Arman?" lirih Putri yang masih dapat didengar oleh Sandi."Siapa, Put? Dia suamimu?" tanya Sandi. Posisi Sandi saat itu masih merangkul Putri layaknya seseorang yang sedang berpacaran."Pulang!" kata Arman lantang. Putri diam tak merespon. Hingga Arman mengulangi perkataannya lagi."Pulang kataku!" Kali ini Putri malah bersembunyi dibalik badan Sandi. Seolah-olah dirinya enggan jauh dari Sandi dan juga tidak mau pulang."Santai, Bro! Jangan maksa kalau gak mau pulang," kata Sandi santai. Dalam hati Sandi, dirinya senang melihat Putri masih bucin padanya. Dendamnya akan segera terbalaskan."Apa hak kamu, ha?! Saya ini suaminya!" Arman emosi dan tangannya menunjuk-nunjuk wajah Sandi.Walaupun emosi, Sandi tak mau terpancing emosinya. Kalau sampai itu terjadi, bisa saja rencananya akan gagal."Kalau istrinya sendiri aja gak mau, terus mau gimana? Jangan maksa, dong!" Sandi mendorong tubuh Arman hingga hampir terjatuh."Aku gak ada urusan sama kamu! Minggir!" Arman tak mau kalah mend
last updateПоследнее обновление : 2022-11-02
Читайте больше

Bab 136. Haji Topan Berkunjung

"Assalammualaikum!" Suara yang tak asing ditelinga Arman terdengar dari depan."Assalammualaikum!" Kali ini dengan dibarengi ketukan pintu yang agak keras. Arman berjalan menuju pintu dan bergegas membukanya."Waalaikumsalam!" jawab Arman.Saat Arman membuka pintu, sosok yang selama ini dia hormati sudah berdiri di depan rumah kontrakannya. Ya ... itu adalah Haji Topan mertuanya."Lho Abah sama siapa?" Arman mencium takzim punggung tangan mertuanya itu."Sendirian, Man. Abah sengaja gak kasih kabar kalian dulu karena mau kasih kejutan," jawab Haji Topan."Mari silahkan masuk, Bah!" Arman membawakan tas mertuanya dan mempersilakan Beliau masuk.Betapa terkejutnya Haji Topan ketika mendapati Putri tengah menenteng tas besar dan juga berbaju rapi."Abah?!" lirih Putri. Tas yang ditentengnya jatuh begitu saja karena terkejut."Mau kemana, Nduk?" tanya Haji Topan heran."Eng—," Saat Putri hendak menjawab, Arman segera memotong perkatannya."Gak kemana-mana, Bah! Tadi itu Arman minta Putri
last updateПоследнее обновление : 2022-11-02
Читайте больше

Bab 137. Teguran Abah Topan

Hari berikutnya, Arman dan Putri bersikap biasa. Seolah-olah mereka sedang tidak dalam suatu masalah. Tentu saja hal itu membuat Haji Topan senang."Arman berangkat kerja dulu, ya, Bah!" Arman berpamitan pada mertuanya dan menyalami punggung tanggung Beliau penuh takzim.Saat Arman hendak pergi, Haji Topan mengatakan, "Lho ... kok kamu gak cium tangan suamimu, Nak?" Putri yang memang selama ini jarang melakukan itu terpaksa melakukannya karena ada Abah.Arman tetap bekerja seperti biasa walaupun pikirannya kalut. Sifat profesionalitas sangat dia jaga untuk saat ini. Apalagi dirinya merupakan karyawan baru.Waktu terasa begitu singkat. Jam sudah menunjukkan jam empat lebih tiga puluh menit. Sudah waktunya karyawan bergegas untuk pulang, kecuali yang masih ada pekerjaan tambahan.Arman beranjak dari ruangannya dan menunggu ojek langganannya menjemput. Sekarang Arman memang ada langganan ojek. Jadi tidak perlu lagi memesan ojek online."Ayo naik, Mas!" kata pengemudi ojek yang mengagetka
last updateПоследнее обновление : 2022-11-02
Читайте больше

Bab 138. Meminta Sandi Datang

Haji Topan berlalu meninggalkan Arman dan Putri di sana. Diamnya menjadikan Arman dan Putri khawatir, apalagi bagi Putri. Selama ini, Putri belum pernah melihat abahnya seperti itu.Haji Topan memilih masuk ke dalam kamar dan merenungkan semua kejadian yang menimpa hidup putrinya. Hingga keesokan harinya, saat mereka sedang sarapan, Haji Topan berkata sesuatu."Bawa laki-laki itu ke hadapan Abah! Kalau dia serius denganmu, Abah tak akan menghalangi perpisahan kalian!" ucap Haji Topan.Arman dan Putri saling beradu pandang. Ada sedikit senyum dari bibir Putri."Beneran, Bah?" tanya Putri memastikan. Haji Topan pun mengangguk."Terima kasih, Bah!" Putri berdiri dan memeluk abahnya dari belakang."Jangan senang dulu! Kalau Abah tidak menemukan keseriusan darinya, Abah tidak mau tahu, kamu akan tetap bersama dengan Arman!" ucap Haji Topan sambil mengurai tangan Putri dari lehernya.Haji Topan pun masuk kembali ke dalam kamar setelah sarapannya selesai. Arman juga langsung berangkat kerja.
last updateПоследнее обновление : 2022-11-04
Читайте больше

Bab 139. Undangan Aqiqah

Di waktu yang sama, Arman dan seluruh karyawan kantor mendapatkan undangan untuk acara aqiqah anak bos mereka yaitu Anjas. Karena kesibukan Anjas, dia dan Arini baru sempat menggelar acara aqiqah Gale anaknya. Betapa terkejutnya Arman saat membaca nama istri dari Anjas itu. Nama yang sama seperti mantan istrinya yang dulu."Ah ... mungkin hanya kebetulan saja. Tapi, apa ada kebetulan sama persis seperti ini?" gumam Arman dalam hati. Hati Arman terus saja bergejolak memikirkan nama mantan istrinya.Hingga sebuah tepukan di pundak Arman menyadarkannya dari lamunannya."Jangan melamun terus, Pak Arman!" seru eko. Saat itu Arman tengah menunggu lift terbuka sambil memegang undangan dari Anjas."Pak Eko bisa aja!" jawab Arman tersipu malu."Oh iya, jangan lupa istrinya diajak ikut serta, ya, Pak!" Eko menunjuk undangan yang sedang dipegang Arman."Ah iya, Pak! Mari saya duluan!" Arman memasuki lift dan meninggalkan Eko di sana.*****Acara aqiqah Anjas sama dengan jam Sandi janji untuk da
last updateПоследнее обновление : 2022-11-04
Читайте больше

Bab 140. Bertemu Mantan

Malam itu Arman bersiap diri untuk menghadiri undangan dari atasannya. Karena Putri tidak bisa ikut, jadilah Arman berangkat seorang diri.Tak lupa di perjalanan, Arman membeli bingkisan untuk istri atasannya sebagai ucapan selamat dan juga rasa terima kasih Arman pada Anjas.Seperti biasanua, Arman menggunakan jasa ojek langganannya menuju rumah Anjas. Sebuah kompleks perumahan mewah tujuannya."Beneran ini alamatnya, Mas?" tanya tukang ojek itu sebelum melanjutkan perjalanan mereka."Iya, Bang. Emang kenapa?" tanya Arman balik."Gak apa-apa, sih, Mas. Saya takut salah! Karena alamat itu adalah perumahan orang-orang kaya," jawab tukang ojek itu sambil menyalakan mesin motornya."Dia atasan saya, Bang!" jelas Arman. Pengemudi ojek itu pun paham dengan penjelasan singkat Arman.Pengemudi ojek itu mengendari motor dengan santai. Arman tak ada firasat apapun kalau istri atasannya itu ada Arini. Yang Arman dengar dari teman-temannya, istri bosnya itu cantik dan juga ramah dengan setiap ka
last updateПоследнее обновление : 2022-11-04
Читайте больше
Предыдущий
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status