Bab 76Kuikuti langkahnya yang menuntun diri ini ke suatu tempat. Penutup mata belum juga dilepaskan begitu juga ikatan tangan di belakang pinggangku. Hingga ikatan itu terbuka tetapi kedua tanganku dipegang oleh dua tangan berbeda. Kini tanganku berada di atas bahu terikat lebih kencang dari sebelumnya. Aku merasakan seperti melayang di udara. Tanah tak terpijak dari kakiku. Ya Tuhan, apakah hidupku telah berakhir. Kakiku tak menyentuh tanah, apa yang dilakukan mereka kepadaku. Ya Tuhan, selamatkan aku. "Argh! Lepaskan aku!" Sakit, itu yang aku rasa. Kedua tanganku ditarik paksa hingga tubuh ini melayang. Begitu kejamnya mereka, aku tak bersalah. Aku yakin mereka telah diprovokasi oleh orang lain. "Ini pembalasan kami untukmu, Nona!" teriak suara barito yang duduk di depan. Aku masih mengenali suara itu. "Lepaskan aku! Aku pastikan kalian masuk penjara!""Sebelum kamu memenjarakan kami. Kami akan melenyapkan nyawamu tanpa sisa." Tawa mereka mengema, hatiku nyeri. Bagaimana den
Baca selengkapnya