“Ya ampun, bercanda Selin. Kamu gak biasanya tegang begitu,”Ummi Sarah tergelak.“Apa ada yang lucu begitu?”“Dih, kenapa jadi cepet marah,”“Udah, ah, aku mau mandi,”“Ya sudah kamu mandi gih, bau! Di luar sudah ada tamu spesial,”“Tamu special siapa Ummi? Pasti si kembar ya?”Selina menerka-nerka.“Bukan .. si kembar belum bisa diajak jalan jauh dulu, soalnya rentan,”“Lalu siapa?”“Lihat saja keluar!”Selina langsung keluar dari kamarnya secepat kilat dengan menyambar hijab pastan dan langsung memakainya.Seorang wanita berwajah teduh dengan dahi keriput tersenyum tipis di hadapan Selina.“Masyaallah, Ceu Sari, kemana aja?”Selina langsung menghambur memeluk Ceu Sari, meluapkan segala kerinduan pada wanita yang telah lama bekerja di rumahnya.“Neng Selin, maafin Ceu Sari,” katanya dengan terisak.“Ngapain minta maaf? Ceu Sari gak salah apa-apa kok. Ummi, Ceu Sari gak salah, aku yang salah karena sudah melibatkan Ceu Sari,”“Tenang saja, Ummi sudah gak marah sama Ceu Sari juga sama
Baca selengkapnya